━━━━━━━━━━━
W A R N I N G :
━━━━━━━━━━━
ʟᴇʙɪʜ ᴍᴇɴɢʜᴀʏᴀᴛɪ ʙɪsᴀ sᴀᴊᴀ ᴍᴇɴɪᴍʙᴜʟᴋᴀɴ ᴇғᴇᴋ ʙᴀᴡᴀ-ʙᴀᴡᴀ ᴘᴇʀᴀsᴀᴀɴ. ᴄᴏɴᴛᴏʜ ɢᴇᴊᴀʟᴀ sᴇᴘᴇʀᴛɪ ɴᴀɪᴋ ɴʏᴀ ᴛᴇᴋᴀɴᴀɴ ᴅᴀʀᴀʜ, ᴄᴇɴɢᴇɴɢᴇsᴀɴ ᴛᴇʀᴜs ᴍᴇɴᴇʀᴜs ᴅᴀɴ ʜᴀsʀᴀᴛ ɪɴɢɪɴ ᴍᴇɴᴇɴᴅᴀɴɢ sᴇsᴇᴏʀᴀɴɢ ʙᴜᴋᴀɴʟᴀʜ ᴛᴀɴɢɢᴜɴɢ ᴊᴀᴡᴀʙ sᴀʏᴀ.Sᴀʏᴀ ᴍᴇɴɢʜᴀʀᴜsᴋᴀɴ ᴘᴀʀᴀ Gᴏᴏᴅ Rᴇᴀᴅᴇʀs ᴀɢᴀʀ ᴍᴇᴍʙᴇʀɪᴋᴀɴ ᴠᴏᴛᴇ ᴅᴀɴ ᴋᴏᴍᴇɴᴛᴀʀ, ʏᴀɴɢ ᴛɪᴅᴀᴋ ʙᴇʀʙᴀᴜ ʙᴜᴍʙᴜ ᴋᴇʙᴇɴᴄɪᴀɴ.
Tak suka ? Silahkan pergi Tuan/Nyonya
sᴇᴍᴜᴀ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴋᴇɴʏᴀᴍᴀɴᴀɴ ʙᴇʀsᴀᴍᴀ.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━❝ HAPPY READING FOR ALL ❞
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Vue memegang sebuah busur panah, mata tajam milik nya menyirit memfokuskan target panah, mengakat busurnya mensejajarkan dengan dada, di detik berikut nya anak panah itu melesat, dan menancap sempurna di titik hitam.
Melakukan hal yang sama kembali, Vue melepaskan anak panah nya, dan kembali menancap di tempat yang sama, panah yang pertama terbelah menjadi dua namun tetap melekat di titik tersebut.
Sebuah suara tepukan tangan menggema di ruangan remang-remang, Steff Wilson terpukau tentunya. Menatap kagum pada anak didik nya, yang sangatlah berkembang pesat dalam dua tahun belakangan ini.
Menghampiri dengan senyuman bangga terpampang apik , yang tak lepas dari bibirnya. Tepukan bahu tak juga membuat Vue menatap si pelaku, melainkan menatap anak panah nya yang menancap, dengan mata berkilat tajam seolah-olah yang ia lihat di hadapan nya adalah seorang musuh.
"Lihatlah, Smith. Sekali kau membidik langsung mengenai tepat di titik tengah nya. Anggap saja itu musuh mu, arahkan panah dan lesatkan. Bayangkan titik hitam adalah jantung atau kepala. Jadi kau menancapkan panah itu tepat di titik hitam, setara dengan menembakkan peluru di jantung maupun kepala musuh mu"
"Lakukan sekali lagi di titik yang sama, kau lihat? panah itu pun terbelah. Satu hal, Peluru memang menyakitkan, namun 'perkataan' lebih berkali-kali menyakitkan. Kau tau, Vue? Perbedaan antara pembunuh bayaran dan pembunuh profesional"
Pertanyaan itu mendapat gelengan sebagai jawaban, Steff lalu melipat tangannya ke belakang, dan berjalan mengitari Vue yang mencerna perkataan dari gurunya. Hei! Steff Wilson, ucapan mu berbelit dan terdengar 'ngawur' sekali.
" seperti ucapan ku tadi, panah harus di tancapkan pada titik yang tepat. Peluru itu bagai pembunuh bayaran, membinasakan musuh mu dengan cepat. namun 'perkataan itu bagai pembunuh Profesional, bermain lembut. perlahan namun pasti, target akan tetap mati. Peluru itu meninggalkan jejak, namun perkataan itu tidak bukan?"
"Singkat nya, jatuhkan kewarasan mereka,"
Vue mengangguk mulai memahami perkataan Steff. Steff berhenti berputar, merogoh saku kemeja hitam nya dan melempar benda tersebut kepada Vue yang dengan sigap menerima nya menggunakan tangan kiri nya. Omong-omong, Vue seorang kidal.
"Panah akan melesat dengan cepat jika orang yang menarik busur nya dengan kuat" Vue terdiam menatap foto dari Steff Wilson yang ada di tangan nya .
KAMU SEDANG MEMBACA
My (D)evil Brother
Fanfiction[Harap Follow sebelum membaca] Williams bersaudara, yang terpisah karena keegoisan orang dewasa. ||BUKAN NOVEL TERJEMAHAN|| Dont copy and paste! Start:ㅡ27. 06. 2022 End :ㅡ14. 07. 2022 Ⓒ︎2022; By SweatSugarrr