Mantan

340 16 0
                                    

   Beberapa menit kemudian. Gaara telah berhasil membeli restoran tersebut. Ia pun memanggil anak buahnya. " Kalian tutupi kejadian tadi. Bungkam semua mulut dari pembeli di restoran ini. Aku tak mau tau. Jangan sampai kejadian ini terdengar oleh media," kata Gaara.

    Gaara dan Sakura pun akhirnya pergi dari sana. Mereka pun jalan jalan keliling mall. " Akhirnya satu beban orangtua kita lepas juga. Aku kepingin semua yang terlibat didalam kematian orangtua kita menderita. Cukup mereka senang senang, saatnya waktu kita berkibar. Tunjukkan kepada mereka bahwa kita bisa membalaskan semua perbuatan mereka kepada orangtua kita," kata Sakura.

    " Ya aku setuju. Belilah semua yang kau mau. Oh ya belikan juga untuk suamimu. Aku tau kalau suamimu lagi susah susahnya. Aku sebagai ipar wajib membantu adik iparnya yang lagi kesusahan," kata Gaara.

    " Nanti dia bisa curiga kepadaku kalau aku beli semuanya. Kita pergi makan makan aja gimana? Sudah lama kita gak pergi ke mall berdua duaan begini, Gaara. Ayo cari tempat makanan," kata Sakura.

    " Oke," kata Gaara. Ditengah kejauhan, ada seorang pria yang melihat kearah Sakura dan Gaara. " Setelah kita putus, kau cepat sekali mencari penggantiku Sakura. Padahal aku susah mendapatkan cewek sepertimu," batin pria itu.

   Pria tersebut langsung menghampiri Sakura. " Sakura," kata pria tersebut. Sakura pun langsung menoleh dan membeku melihat pria tersebut. " Akasuna Sasori," gumam Sakura.

   " Sasori, sudah lama aku tak melihatmu. Kau kemana saja? Aku tak menyangka bisa melihatmu lagi," kata Gaara. " Oh ada Gaara ternyata. Selama ini aku di Amerika, sekarang aku pulang karena mau beli perlengkapan buat sepupuku menikah. Gaara boleh pinjam adikmu sebentar, aku ingin bicara dengan adikmu. Boleh kan," kata Sasori.

    " Boleh, Sakura kutunggu kau di caffee itu ya," kata Gaara. Sasori pun langsung menarik tangan Sakura. Mereka pun langsung menjauh dari tempat Gaara.

    " Apa yang kau bicarakan denganku, Sasori? Waktuku tidak banyak," kata Sakura. " Aku ingin balikan denganmu, Sakura. Aku benar benar menyesal memutuskanmu dari hidupku. Kumohon kau terima Sakura," kata Sasori.

    " Balikan? Aku tak salah dengar, huh! Kemana saja saat aku membutuhkan perhatianmu, Sasori! Kau dengan gampangnya berselingkuh dibelakangku. Hatiku sangat sakit, Sasori. Sakit hingga rasanya aku ingin membunuhmu. Sudahlah, sekarang kita hidup sendiri sendiri lagi. Jangan mengungkit masa lalu. Aku pergi dulu," kata Sakura.

   Sakura pun pergi meninggalkan Sasori. Sasori mematung di tempat. " Kau benar, Sakura. Tetapi rasanya hatiku sangat sakit mendengar ucapanmu itu. Jika itu yang kau mau, maka aku akan mengabulkan permintaanmu itu," batin Sasori.

    Sementara di tempat Sasuke. " Tumben kau mengajak kami kesini? Ada apa gerangan, Sasuke?" kata Naruto. " Aku ingin mengajak kalian berbinis denganku. Ya bisnis kecil kecilan. Gimana kalian setuju kan?" kata Sasuke.

    " Umm boleh juga tuh. Sekalian melepas penat kuliah kita. Emangnya kita mau berbisnis apa?" kata Naruto bersemangat. " Kalian ada ide apa gitu buat bisnis kita nanti. Soalnya aku baru merencanakan aja, soal bisnis aku belum memikirkannya," kata Sasuke.

    " Kita sama sama penyuka coffee. Bagaimana kalau kita buka usaha kopi. Pasti banyak orang menyukainya. Kau tenang aja, kalau mencari pegawai serahkan aja kepada kami. Yang jelas kita mulai usaha kita ini," kata Sai.

    " Ya aku setuju dengan Sai. Hoamm rasanya aku ingin tertidur disini," kata Shikamaru. " Oh ya Shikamaru, bagaimana keadaan Temari? Apa dia masih berduka? Kalau iya, kau hibur Temari. Ajak dia jalan jalan supaya dia bisa sedikit sedikit melupakan kematian ayahnya. Aku kasihan melihat kondisinya tidak berdaya seperti itu," kata Neji.

    " Kadang aku ajak dia jalan jalan, tetapi ya gitu pandangannya kosong. Aku berusaha untuk menghiburnya, tetapi dia hanya bisa tersenyum. Senyumannya memiliki kepedihan yang luar biasa. Temari merasa bersalah kepada Sakura akibat perbuatan orangtuanya kepada orangtua Sakura. Dia ingin meminta maaf kepada Sakura untuk memaafkan perilaku ayahnya dulu. Aku selalu bilang kepada Temari untuk tidak memikirkan hal itu. Tunggu dia bisa menerima ini semua, baru dia minta maaf. Kalau sekarang takutnya adiknya Kankuro marah marah kepada Sakura. Kankoro menganggap Sakura menjadi penyebab kematian orangtuanya. Aku tak kepingin Sakura disakiti oleh adiknya Temari. Aku tak ingin keluarga Gaara dan keluarga Temari pecah gara gara permasalahan ini. Aku kepingin mereka bersatu kembali, bagaimana cara apapun," kata Shikamaru.

    " Kau benar. Sakura pasti sudah memaafkan perilaku ayahnya Temari. Ya sudah, karena Neji ulangtahun hari ini biar Neji yang membayar semua ini," kata Sasuke. " Setujuu!" teriak Naruto.

    " Itu mah enaknya kamu, Sasuke. Dan kau kalau soal traktir, selalu aja bersemangat. Dasar rubah," kata Neji. " Nejii!" kata Naruto kesal. Sedangkan yang lain hanya bisa tertawa melihat kelakuan Naruto dan Neji.

   Sasuke pun melihat secara kilas. Ia melihat istrinya bersama seorang pria. " Sedang apa Sakura bersama Gaara? Bukannya Sakura sangat membencinya. Lagian mungkin itu bukan Sakura. Berpikir positif aja dulu," batin Sasuke.

Please Dont Leave Me HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang