Apa ini?

75 23 3
                                    

"Oh? Kenapa tiba-tiba ada surat di sini?"

Ia pun duduk dengan menggenggam surat itu, lalu beberapa kali dirinya melihat sekeliling untuk memastikan kembali, siapa tau ada yang tidak sengaja meletaknya di sini? Tapi tidak ada seorang pun disana.

Akhirnya Gayatri memutuskan untuk membuka surat itu, memang aneh jika se-andainya surat itu tidak sengaja berada di sana karena di awal surat saja sudah tertulis namanya.

"Kenapa bukan pakai tulisan tangan, malah pakai huruf-huruf dari kayak sobekan kertas begini ya?"

Tiba-tiba saja bell berbunyi, dan seketika kelas pun menjadi ramaikembali. Dengan tergesa-gesa ia menyembunyikan surat itu di dalam tasnya,Gayatri memikirkan siapa yang membuat hal seperti ini. Karena menurutnya itukekanak-kanakan.

Aprilia pun duduk di samping Gayatri, ia melihat raut wajah yang bingung padanya.

"Kamu kenapa?"
"Eh? Enggak apa-apa kok..."

Aprilia tidak berani untuk mengulik lebih dalam lagi apa yang sedang di pikirkannya. Ia takut jika ucapannya akan membuat mereka me renggang, karena Aprilia nyaman berteman dengannya.

Dua mata pelajaran terakhir sudah selesai, tapi Gayatri justru di hadang Stela dan gengnya.

"Eh? Mau ke mana? Kok lo buru-buru banget sih?" Stela tertawa dan tidak segan untuk mendorong jatuh Gayatri.

"Ups! Gak sengaja tapi gue niat banget, lo maafin kan? Pfft hahaha!"

Gayatri mengkerutkan dahi, kesal. Ia benar-benar tidak tahan dengan perlakuan Stela yang semena-mena itu. Saat akan berdiri kakinya malah di tendang oleh Beatrice.

"Aw! Kalian apa-apaan sih!!" teriak Gayatri sambil menahan sakitnya. Padahal masih ada guru fisika di dalam kelas, tapi beliau hanya mengacuhkan dan berkata jangan bercanda di depan pintu. Apa ini sebatas bercanda saja? Apa yang sudah menutupi mata hatinya, sampai bisa berkata jika ini bercanda?

"Ah, maaf bu. Saya cuman mau kasih dia hadiah spesial buat Gayatri."

Menjijikkan, kali ini ia menggunakan topeng kebaikannya di depan guru yang terlihat mendukung semua tindakan Stela. Gayatri mau tidak mau menerima undangan itu, tertulis bahwa ada kata 'Party Seventeen' kini kita baru mengetahui ternyata Stela baru berusia setahun lebih muda dari Gayatri.

"Pantas saja sikapnya kekanak-kanakan banget, tapi kayaknya bukan faktor umur deh kalau sudah kelewatan batas seperti ini."

Setelah menerimanya mereka pergi, dan Aprilia di belakang menghampirinya.

"Kamu enggak apa-apa? Maaf ya, aku walau sudah bisa melawannya tapi rasa takut itu masih lebih besar..."
"Aku mengerti kok, justru bagus kamu di belakangku saja. Karena nanti kamu akan kena lagi sama mereka."

Dari sisi lain, Hari tersenyum-senyum melihat perilaku Gayatri yang menghadapi masalah ini dengan lebih bijak.

"Dia bukan gadis yang biasa, sial. Apa gue akan benar-benar suka sama dia?" Hati Hari tidak bisa membohongi pikirannya, ragu akan pemikirannya itu benar. Karena tujuan utamanya hanya ingin membuat Gayatri masuk ke dalam listnya saja.

Hari mengusap wajahnya dan ia masih terpesona dengan Gayatri, satu-satunya gadis yang bisa membuat wajahnya memerah dan tidak bisa berhenti tersenyum seperti akan gila.

-TBC-

*

*

*

*

Haiii my luvmoniea gimana kabarnya?

maaf ya lama banget buat up chapter baru cerita ini.

banyak banget alasannya kalau di tanya kenapa baru bisa up sekarang.
Moni hanya berharap kalian bisa memaafkan Moni dan masih menikmati alur cerita ini.

Maaf juga buat typo yang bertebaran bagai nuklir hehe, see next chapter lagi ya
tetap jaga kesehatan kalian ya! love you!

Import Vs LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang