Sepasang tangan yang familiar

36 17 2
                                    

Sudah beberapa hari dari malam kejadian itu, tapi Gayatri masih merasa jengkel akan kelakuan semua murid di sekolah ini, terutama di kelasnya sendiri.

Hari yang biasa sering menggodanya, kini terdiam saat ia melewati Gayatri dan hanya bisa tersenyum padanya. Mungkin dia juga merasa bersalah, karena pertama kalinya Hari melihat Gayatri semarah itu, bahkan Chatnya saja tidak di balas oleh Gaytri saking kesalnya.

Apa Hari sudah menyerah?

"Sepertinya dia begitu karena kejadian kemarin malam. Rasanya jadi canggung banget..." Batin Gaytri yang terdiam sejenak dan hanya memandang punggung Hari semakin menjauh dari pandangannya.

Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya dari belakang. Gadis yang terlihat pendiam dan polos itu menyadarkannya dari lamunan rasa tidak nyaman.

"Aprilia? Kamu bikin aku kaget aja. Ada apa?"

"Bukannya aku yang harus tanya 'Ada apa' sama kamu?" Gayatri terdiam sesaat lalu terkekeh. Tapi Aprilia mengerutkan dahinya.

"Aku gakpapa kok. Cuman lagi ya... Mungkin sedang beradaptasi lagi dengan lingkungan dengan nuasa baru lagi." Mendengar ucapan Gayatri yang pesimis, ia merangkul tangannya.

"Sudah lah, kamu itu terlalu baik tau gak? Tapi karena itu juga aku jadi berubah seperti sekarang sih." Aprilia tersenyum lebar kepadanya. Auranya saat ini memang berbeda dari sebelum bertemu dengan Gayatri.

Gayatri pun tersenyum senang mendengar perkataannya, dan menyadarkannya satu hal.

"Ternyata tidak semuanya buruk di sini."

"Eh kita mau ke mana nih? Mau langsung ke kantin atau kita ke perpustakaan dulu? Soalnyakan kita harus kerjain tugas Pak Yakno."

Seketika Gayatri ingat akan tujuannya berjalan di koridor sekolah, di jam istirahat. Karena di jam pelajaran kedua Pak Yakno selaku guru PKN memberikan tugas merangkum kepada murid di kelas Gayatri.

"Kita ke perpus dulu deh, guru kita ini killer banget kan?"

"Iya, Yatri. Kamu dengar sendirikan pas dia mengajar tadi di kelas. Suruh kumpulkan tugasnya hari ini juga kalau enggak sekelas bisa dapat minus point kehadiran!"

"Paling cuman ancaman enggak berarti kan? Kayak Bu Tya dia, juga sama kan, tapi enggak benar di minusin poin kitanya."

Gayatri dan Aprilia berjalan sambil berbincang-bincang menuju ke perpustakaan untuk bisa menyelesaikan tugas mereka.

Tanpa di duga perpustakaan yang mereka tuju penuh tidak seperti biasanya yang sepi dan sunyi.

"Tumben banget di sini ramai." Batin Gayatri, ia melihat sekelilingnya.

"Gayatri, kita langsung milih aja ya bukunya. Aku ke rak ujung sana ya." Ujar Aprilia yang segera menuju tujuannya sebelum Gayatri meng-iya kannya.

Akhirnya Gayatri berjalan luruh menuju rak yang ada di hadapannya, kebetulan rak ini sedang sepi.

Sibuk mencari-cari buku, Gayatri menemukan satu-dua buku yang menarik untuknya, selain untuk tugas.

Ia memutuskan untuk membawa satu buku untuk tugas dan dua lainnya yang menarik perhatiannya untuk di baca saat senggang.

Membawa 3 buku sekaligus tidak sulit, hanya saja karena perpustakaan sedang ramai membuatnya sulit bergerak bebas, bahkan tidak ada tempat kosong untuknya membaca saking ramainya.

Gayatri yang masih sibuk melihat sekeliling mencari tempat membaca dan sekaligus mencari keberadaan Aprilia, tiba-tiba ketika ia berbelok dan masuk ke kumpulan rak buku tinggi lainnya, buku yang ia bawa terjatuh ke lantai.

"Aduh maaf, aku nggak liat ada orang di sini." Ucap Gayatri yang segera meraih bukunya di lantai.

Tapi ada sepasang tangan yang tidak asing meraih buku miliknya. Perlahan ia melihat wajah pemilik tangan itu.

 Perlahan ia melihat wajah pemilik tangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jeon Baek Hyeon?!" Kejut Gayatrim

"Tapi... Kok.... Gimana kamu...." Gayatri terlalu terkejut sampai ucapannya terbata-bata.

Baek Hyeon hanya tersenyum senang karena akhirnya bisa melihat wajah yang dia rindukannya kembali.





-TBC-
Terimakasih buat yang udah save, vote, dan komen cerita ini. Moni bersyukur dan senang melihat dukungan kalian. Maaf Moni belum bisa memberikan yang lebih baik lagi.

Terutama banyak typo atau kurang kata dalam cerita apalagi jarang update hehe

Jangan lupa jaga kesehatan kalian ya, dan LOOOOOVVEEE YOOOUUUU GUYSSS💜

Import Vs LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang