Murid baru

43 17 0
                                    

"Astaga, Aku mau di bawa kemana sih!" Seru Gayatri.

Jeon hanya tersenyum dan tidak ingin melepas genggaman tangannya.

Mereka tidak berjalan keluar perpustakaan tapi menuju semakin pergi kedalam ruangan. Lalu berhenti di salah satu rak yang sepi peminat antara buku-buku di rak sana.

"Sains? Kenapa kita berhenti di rak kumpulan buku sains kimia?" Batin Gayatri yang masih belum terpikirkan apapun.

Jeon melepaskan genggamannya dan meraih buku di belakang Gayatri lalu menunjukkannya.

"Ini buku yang kamu cari." Ujar Baek Hyeon.

Gayatri bingung, bagaimana dia tau jika buku ini sedang di incaran nya, padahal mereka sudah lama tidak bertemu dan berkomunikasi. Bahkan sekarang pun mereka tidak sekelas.

"I want to ask you something, bagaimana bisa kamu...." Ucapan Gayatri terpotong dengan suara bel masuk sekolah.

Gayatri bingung harus apa sekarang, tapi Baek Hyeon kembali meraih genggaman tangannya menahan dirinya sesaat di sana.

"Ada hal yang harus saya ucapkan." Wajah Baek Hyeon menjadi serius.

"Apa?"

"Setelah pulang nanti saja."

"Hah?"

Gayatri masih di liputi kabut tanda tanya di kepalanya, bagaimana Baek Hyeon tau sekolah nya, bagaimana dia berada di perpustakaan sekolahnya padahal dia bukan murid sini, dan apa yang sedang ia ingin bicarakan. Gayatri hanya bisa mengerutkan keningnya.

Lalu Baek Hyeon meminta Gayatri untuk pergi dengan tangan yang tidak di lepas olehnya.

Gayatri kaget, ia baru sadar jika perpustakaan sudah sepi. Sampai di tempat penjaga perpustakaan Baek Hyeon mengeluarkan buku tadi dan menyerahkan kepada penjaga perpustakaan.

"Kalian lama sekali memilih satu buku." Ujar penjaga perpustakaan sambil menulis sesuatu di buku besar miliknya.

"Kami berkelompok, tapi terpisah. Saat memilih buku itu ada sedikit berdebat soal pinjam atau tidak." Penjelasan Baek Hyeon dengan lancar.

"Woah, ibu kira kamu bukan orang Indonesia loh, tapi bahasa Indonesia kamu lancar seperti orang Indonesia asli."

Baek Hyeon hanya tersenyum tidak ingin percakapan ini semakin panjang, dia hanya menanda tangani buku besar itu dengan jaminan dia akan menjaga buku yang di pinjamnya.

Setelah selesai mereka keluar dari perpustakaan itu, dan Gayatri juga memikirkan ucapan penjaga perpus itu.

"Kamu sebenarnya lancar bahasa Indonesia kan?"

Pria dengan nama lengkap Jeon Baek Hyeon ini hanya tersenyum sebagai jawaban iya padanya.

"Buat apa aku pusing-pusing memikirkan ucapan dalam bahasa Inggris kalau kamu lancar bahasa Indonesia!"

"Ssstttthhh semua kelas sudah mulai belajar."

"Hah? Astaga, aku terlambat ke kelas dong!"

"Tenang saja."

Ucapan Baek Hyeon tidak berhasil membuat Gayatri tenang, bahkan sampai di depan kelas pun Gayatri semakin panik.

"Relax,"

Gayatri berusaha relax dan pintu mulai di buka oleh Baek Hyeon. Semua mata tertuju padanya. Tapi sang guru tersenyum dan menyambutnya masuk.

"Ah iya, saya lupa memberi tahu kan jika kita kedatangan murid baru dari luar lagi."

Mata Gayatri melebar ketika mendengar ucapan gurunya.

"Loh ada Gayatri juga? Kenapa kamu baru masuk ke kelas sekarang? Bel sudah berbunyi sejak tadi!"

"Dia yang mengajak saya sampai ke sini, saya sempat bingung di mana letak kelasnya." Ucap Baek Hyeon membela Gayatri.

Guru pun mengerti dan meminta Gayatri untuk duduk di bangkunya dan meminta Baek Hyeon memperkenalkan dirinya.

"Hai, Nama saya Jeon Baek Hyeon, saya asli Korea Selatan tapi sudah lama belajar bahasa Indonesia. Tapi ucapan saya masih terdengar kaku, jadi mohon bantuannya."

Banyak yang kagum dan terutama bagi murid perempuan yang terus memujinya ganteng. Tapi Baek Hyeon tidak peduli dan hanya menatap Gayatri saja.

"Baik, kamu boleh duduk di samping Hari. Bangkunya selalu kosong di sana."

Dengan senang Baek Hyeon menghampiri bangku nya yang lokasinya bersebrangan dengan bangku Gayatri.

Setelah duduk, pelajaran pun mulai berlangsung kembali. Tapi Hari merasa tidak nyaman dengan murid baru di sampingnya.

"Kenapa lo liatin Gayatri terus?" Celetuk Hari kepada Baek Hyeon.

"Karena dia cantik, memangnya kenapa?" Ucap Baek Hyeon.

Hari kesal dan tiba-tiba meraih kerah baju Baek Hyeon, hingga semua orang di kelas pun menatap mereka berdua.

"Dengar, lo jangan macem-macem sama dia atau lo akan tau akibatnya" Suara pelan Hari penuh dengan penekanan.

"Hari! Ini di dalam kelas, dan masih ada Saya di sini. Kamu mau buat keributan?!"

Hari melepas Cengkeramannya dan pergi keluar kelas, walau gurunya berteriak untuk menetap di dalam kelas.

"Dia pasti menyukai Gayatri juga, saya harus waspada dan bergerak cepat." Batin Baek Hyeon.

" Batin Baek Hyeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-TBC-
Segini dulu ya, lagi persiapan mau unboxing album bts proof 😂 jangan lupa mampir ke channel YouTube ku ya

Terimakasih buat yang udah save, vote, dan komen cerita ini. Moni bersyukur dan senang melihat dukungan kalian. Maaf Moni belum bisa memberikan yang lebih baik lagi.

Terutama banyak typo atau kurang kata dalam cerita apalagi jarang update hehe

Jangan lupa jaga kesehatan kalian ya, dan LOOOOOVVEEE YOOOUUUU GUYSSS💜

Import Vs LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang