21+"Ada apa? Aku tidak mendengar apa-apa, tenang saja."
Joanna mulai melepas wireless earphone di telinga kanan dan kirinya. Lalu berjalan menuju kamar tanpa menatap mereka. Terlebih pada ponsel keluaran terbaru Meta hang sudah hancur berkeping-keping sekarang.
"SEKALI LAGI KAMU MENGGANGGU JOANNA, AKAN KUBUAT HIDUPMU YANG HANCUR BERANTAKAN!"
Jeffrey langsung memasuki kamar, mengabaikan Meta yang sudah hampir menangis sekarang.
Ceklek...
Setelah mengunci pintu kamar dari dalam, Jeffrey mulai mendekati Joanna yang baru saja mengisi daya ponselnya. Lalu meletakkan dua wireless earphone di atas nakas. Kemudian membaringkan diri di atas ranjang dengan perlahan.
"Kita makan sebentar, ya? Atau mau kuambilkan saja? Kita makan di dalam kamar."
Jeffrey sudah duduk di tepi ranjang, mengusap tangan kanan Joanna pelan, seolah sedang merayu si wanita.
"Aku masih kenyang, sebelum minum obat aku sudah makan roti lapis milik Meta."
Jeffrey mengangguk singkat, karena dia juga melihat ketika Meta memberikan roti yang dibeli ketika dalam perjalanan ke villa pada Joanna.
"Geser sedikit, aku mau ikut tidur juga."
Tanpa banyak bicara, Joanna langsung menggeser tubuhnya. Lalu tidur menyamping membelakangi Jeffrey yang sudah ikut berbaring di sampingnya.
"Masih sakit?"
Tanya Jeffrey sembari memeluk Joanna dari belakang, wajahnya juga mulai didekatkan pada bahu kanan Joanna yang sebelumnya terluka.
"Sedikit."
Jeffrey semakin mendekatkan tubuhnya, lalu mengecupi bahu dan leher Joanna. Membuat si pemilik badan kegelian dan berniat melepas pelukan.
"Jeff---"
"Pintu kamar sudah kukunci dari dalam."
Tangan Jeffrey mulai bergerilya di depan tubuh Joanna. Masuk ke dalam pakaian dan merasakan kulit hangat si wanita.
Karena tidak mendapat penolakan, Jeffrey kembali meneruskan aksinya. Bahkan, lampu kamar langsung dimatikan dan keduanya sama-sama sudah polos tanpa busana sekarang. Dengan bahu kanan si wanita yang masih dibalut perban sebelumnya.
Decit ranjang terdengar pelan, Jeffrey juga memacu tubuhnya begitu lamban agar kegiatan mereka tidak terdengar dari luar. Mengingat Meta semenyebalkan apa. Sudah pasti dia akan berulah jika tahu apa yang sedang Jeffrey dan Joanna lakukan di dalam kamar.
Joanna hanya bisa mendesis tertahan karena Jeffrey yang kini sudah berada di atasnya sesekali membungkam bibirnya dengan ciuman. Keringat mereka juga mulai bercucuran dan membuat gesekan kulit mereka terasa lengket sekarang.