Part 13

47 1 0
                                    

Seminggu setelah pengumuman kiriman siswa keluar negri. Aku pun berangkat hari ini tapi fandy tidak hadir untuk pertemuan terakhir kita sebelum aku keluar negri.

Suasana dirumah yang ramai dengan kehadiran teman-teman ku yang ingin mengantar ku kebandara.

Tangisan bahagia pun terlihat dari wajah keluarga ku yang masih bangga.

"Uda siap kak?" Tanya mama ku

"Uda mahhhh..." wajah ku yang kutekuk karna tak ada fandy disini dan hati ku pun menjadi ragu untuk melangkah lebih maju.

"Senyum dong anak ayah yang satu ini" goda ayah ku yang tak ingin aku membatalkan semuanya

Aku pun tersenyum namun kali ini senyuman paksaan dari hati ku.

"Yuk kita berangkat" ajak ayah ku dan aku pun langsung naik mobil.

Tiba dibandara pun fandy juga kelihatan "apa dia sengaja tak datang??" Pertanyaa yang sejak tadi terlintas dalam otak ku

"Masuk kak nunggu apa lagi? Pesawat kamu uda mau berangkat tuh!" Seru mama ku.

"Fandy mana mah?" Tanya ku dengan mata yang mengelilingi sekitar bandara.

" kamu uda coba hubungin dia?" Tanya mama ku.

"Udah aku telponin, tapi gak diangkat sama dia mah" jawab ku, lanjut ku" padahal kan ini hari terakhir kita ketemu sebelum aku berangkat" raut wajah yang sedikit memajang wajah sedih.

" mungkin dia nggak mau melihat mu karna dia gak mau nangis didepan kamu" jawab mama ku, lanjut mama dan di berangin ayah ku "kak pesawatnya uda mau berangkat tuh" .

"Iya yah, mah " jawab ku "mah nanti tolong bilang ke fandy kalo aku sayang dia" lanjut ku.

Aku pun masuk dan segera masuk kedalam pesawat dengan air mata yang menggenang dikelopak mata ku. "Kenapa dia tak datang,apa ini mau dia?" Pertanyaan ku dalam pikiran ku.

Sekarang pun aku berada dipesawat yang akan mengantar ku untuk melanjutkan pendidikan ku.

Dairy Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang