Part 25

63 0 0
                                    

Video itu berisi kenangan ku bersama kak adit. Dari mulai kita kenal sampe terakhir kita ketemu. Ya ternyata semua kegiatan ku dan kak adit direkam semuanya. Sungguh ini hal yang tak ku duga sebelumnya,saat kulihat rekaman kak adit yang terakhir,rekaman yang menceritakan tentang semua isi hati dia dan itulah rekaman yang membuat ku semakin yakin bahwa cinta memang ada.

"Thanks for all kak dan akan tetap ada cinta kamu untuk aku di dalam hati ini,love you my brother" ucap ku dalam hati.

Setelah video selesai kak pradit pun mengantar ku pulang,didalam mobil kak pradit hanya terasa keheningan dan keheningan pun buyar saat ku sadar hari sudah menunjukan jam 5 sore.

"Oh my god....." ucap ku yang kaget.

"Kenapa dek?" Tanya kak pradit yang juga kaget.

"Gw punya janji buat kerumah sakit kak" jawab ku.

"Loh memang siapa yang sakit dek?" Tanya kak pradit.

"Fandy kak,dia kecelakaan 2 hari yang lalu dan aku janji bakal balik lagi sore ini kak" jawab ku yang panik.

"Yaudah gw anterin lo ya" tawaran kak pradit.

" ya.... tapi kan gw belom ambil tas gw kak dan kalo pake mobil pasti macet kak" jawab ku.

"Ya gw anterin lo balik kerumah lo abis itu gw balik kerumah gw buat ngambil motor dek" ujar kak pradit.

"Yaudah deh,tapi lo jangan lama-lama ya kak" ucap ku tegas.

"Iya dedek ku bawel" jawabnya yang santai sambil mencubit pipi ku.

"Sakit tauuu" ngeluh ku dengan muka tajam.

"Iya iya sory deh" ujar kak pradit.

"Kenapa sih pada suka banget cubit idung sama pipi aku kan sakit tau" ucap ku sambil cembetut.

"Abis pipi sama idung lo ngegemesin sih" ledek kak pradit.

"Tapi sakit kan kak" ucap ku.

"Yaudah besok gak lagi deh,janji" ucap kak pradit yang belaga meyakinkan ku.

Aku dan kak pradit pun tiba dirumah ku,aku langsung keluar mobil kak pradit dan masuk kerumah untuk mengabil tas dan pamit ke mama untuk pergi kerumah sakit lagi.

Saat aku keluar rumah sudah ada kak pradit dengan motornya yang berwarna merah dan hitam dengan merek yang sama seperti punya kak adit.

Aku langsung naik motor dan memakai helm.

"Ayok kak,nunggu apa lagi?" Tanya ku.

"Nunggu lo peluk dek" ledeknya.

"Rese lo kak" ucap ku sambil ketawa. Dan kita pun berangakat kerumah sakit.

Sekitar 20 menit perjalanan kita kerumah sakit dan akhirnya sampai juga. Aku langsung masuk keruang rawat fandy namun fandy tak ada.

"Maaf sus..... pasien yang dirawat disini kemana ya?" Tanya ku.

"Lagi ditaman dek katanya dia mau cari udara segar" jawab suster.

"Ohh makasih ya sus" ucap ku sambil berjalan ketaman.

Tiba di taman aku mendapatkan sebuah kekecewaan.ya......tepat didepan mata ku ada satu sosok cewe yang sedang memeluk fandy begitu erat.tapi aku yakin itu bukan alasan fandy untuk mutusin aku tempo hari yang lalu.

Kak pradit pun langsung memeluk ku karna semakin lama mereka semakin mesra.

"Fandy......" panggil ku.

"Nurul......" jawabnya dengan raut wajah yang gugup.

"Ini siapa?" Tanya ku.

"Ini.........." belom selesai fandy jawab sudah dipotong oleh cewe itu.

"Kenalin,gw tyas cewenya fandy" jawabnya dengan raut wajah sombong.

Aku pun kaget dengan pengakuannya tadi.

"Jadi ini alasan kamu mutusin aku kemarin fan?awalnya aku kira kamu berubah tapi ternyata itu hanya penilaian ku yang sangat salah fan,aku kira panggillan sayang kamu tadi pagi itu adalah perubahan hubungan kita fan" ucap ku sambil meneteskan air mata.

"Maafin aku rul" ucap fandy.

"Ini maaf yang keberapa kamu ucapin buat aku dan ini sakit yang keberapa yang kamu buat dihati aku fan?salah aku apa sampe kamu tega nyakitin aku kaya gini" ucap ku.

"Kamu......" ucap fandy.

Dan langsung ku potong " aku apa fan?mana fandy yang aku kenal awal,yang berjanji gak akan nyakitin aku,yang bilang aku adalah cewe yang paling istimewah,yang janji gak akan ninggalin aku fan,mana!mana fan?" Air mata ku pun semakin deras"coba kamu fikir seberapa banyak sabar aku yang kamu sia-siain fan?"

"Rul..... dia bukan sekedar pacar aku melainkan tunangan aku rul" ucap fandy.

"Cukup fan,cukup sampai disini aja kamu sakitin aku dan mulai sekarang anggap kita gak pernah kenal!" Ucap ku sambil meneteskan air mata ku.

Aku dan kak pradit pun pergi meninggalkan fandy dan disepanjang jalan aku hanya menangis.

Dairy Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang