AGATHA 20

1K 118 3
                                    

"eughh mi-num"ucap atha bangun

"Ini pelan-pelan"ucap mommy.

"Shhh dimana?"tanya atha dengan memegangi kepalanya.

"Kamu di rumah sakit"ucap leon

"Kenapa?"tanya atha bingung.

"Kamu tadi ping-"ucap leon terpotong

Ceklek

"Anak daddy udah bangun hm?"tanya daddy dengan mengelus rambut atha dan dj angguki atha.

"Gimana dad? Kenapa?"tanya mommy.

"Huftt atha terkena penyakit leukemia udah stadium 3"ucap daddy tanpa melihat mereka.

"H-hah"kaget mereka.

"Ngak mungkin kan dad hikss ngak"tangis mommy

Sedangkan atha hanya menatap dengan pandangan kosong dan air mata yang mengalir.

"Sttt jangan nangis kamu harus berjuang"ucap bryan dengan memeluk atha erat

"Hikss..ngak mungkin hikss"tangis atha lalu daddy dan mommy langsung memeluk atha .

"Akhhh shh"pekik atha ketika kepalanya sakit dan pingsan

"Tha hey hey"ucap leon dengan menepuk pipi atha

"Panggil dokter"ucap daddy khawatir.

"Sudah saya panggilkan"ucap vino yang di ikuti dokter

"Sebaiknya pasien jangan terlalu banyak pikiran,dan jangan buat pasien sedih"ucap dokter dan di angguki mereka lalu dokter tersebut keluar.

"Ngak nyangka banget tau ga si"kekeh leon miris.

"Kita harus kuat,biar atha kuat "ucap daddy dan di angguki mereka.

"Oh iya nak vino kok bisa kenal dengan atha?"tanya mommy.

"Ada sesuatu yang tidak bisa saya beritahukan tante"ucap vino dengan senyum tipis.

"Oh ya sudah tidak apa-apa"ucap mommy

Hingga beberapa saat terjadi keheningan dan..

"Shh"bangun atha

"Minum dulu dek"ucap bryan

"Atha mohon kalian jangan kasih tau siapapun"ucap atha dengan senyum palsunya.

"Aga?"tanya mommy.

"Ngak perlu mom,cuman kalian yang boleh tau"ucap atha.

"Baiklah,tapi kamu harus janji kamu harus bisa sembuh,nanti kamu harus rutin kemo dan minum obat"ucap daddy tegas dan di angguki atha.

Sedangkan di lain tempat tepatnya di sebuah cafe.

"Gaa maafin aku dulu ninggalin kamu pergi"ucap oliv dengan nada sok sedih.

"Hm"dehem aga

"Hiks.. maafin aku aku terpaksa ga hiks.."tangis oliv membuat aga menghela napas kasarnya dan memeluk oliv.

"Stt iya udah ga usah nangis"ucap aga sedangkan oliv di pelukan aga tersenyum miring.

"Ayo pulang udah malem "ajak aga dan di angguki oliv.

Setelah itu mereka pulang dengan aga mengantarkan oliv setelah mengantar kan oliv aga pulang kerumahnya dan sampai di halaman rumah terlihat rame di rumah atha membuatnya bingung lalu menghampirinya.

"Loh kalian abis dari mana?"tanya aga tiba-tiba.

"Eh ga,cuman jalan-jalan aja"ucap mommy

"Abis dari mana lo?"tanya leon.

"Oh abis dari cafe tadi bang"ucap aga.

"Sendiri?"tanya leon dengan menaikan alisnya sebelah

"I-iya sendiri"ucap aga dengan senyum kikuk.

"Atha kenapa kok pucet mukanya,atha sakit?"tanya aga khawatir.

"Gapapa,udah sana pulang mandi"ucap atha dengan senyumannya.

"Em ya udah deh nanti aga ke kamar atha, assalamualaikum"ucap aga lalu menuju rumahnya.

" Sok tegar"cibir vino membuat mom,dad, dan kedua abang atha bingung.

"Brisik lo"dengus atha dengan menabok lengan vino .

"Atha ga sopan"delik mommy sedangkan atha hanya menyegir.

"Ya udah om,tante,yan,yon,cil saya pulang dulu sudah malam"pamit vino.

"Hati-hati"ucap daddy dan di angguki leon

"Cepet sembuh cil,kalo ada apa-apa hubungi gw ae"ucap vino dengan mengelus rambut atha

"Iya bang pinokio"ucap atha membuat vino mendelik.

"Assalamualaikum"ucap vino

"Waalaikumsalam"ucap mereka lalu msuk kedalam rumah.

"Udah istirahat,ngeyel belum juga boleh pulang minta pulang"dengus mommy sedangkan atha hanya menyengir.

"Sebelum tidur obatnya jangan lupa di minum"ucap mommy

"Huftt iya mom"ucap atha lalu mommy keluar dari kamar atha.

Setelah itu atha memutuskan untuk minum obat nya dan meletakan di laci agar tidak ada yang tau hingga terdengar ketukan dari balkon.

AGATHA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang