Hari ini adalah hari kedua setelah kesadarannya dan selama dua hari Aira hanya diam, makan, tiduran selalu seperti itu. Bosan?tentu apalagi Aira bukan tipekal anak pendiam dia cenderung bar-bar.
Oke karena Aira sekarang berada ditubuh Ansa jadi kita ganti Aira menjadi Ansa.
"Mommy" lirihnya
"Iya sayang ada apa?"
"Ansa bosen pengin pulang"rengeknya
"Ansa kamu baru aja sadar dua hari masa sudah mau pulang nak"
"Tapi bosen mom, Sasa pengin pulang gasuka disini makannya hambar semua"
"Gak bisa sayang kamu masih harus dirawat disini sampai kamu benar-benar sembuh oke" bukan mommy Dara yang jawab melainkan Bunda adik dari ayahnya.
"Mommy please" rengeknya lalu menggunakan jurus andalannya puppy eyes.
'cute' batin twins
'gemes banget'
'pen gigit itu pipi' batin farel
"Gak liat beneran kita gak liat" kompak semua orang termasuk dokter yang baru saja memasuki ruangan.
"Kok kalian gitu si sama Sasa, kan Sasa cuma pengin pulang" lirihnya lalu menggembungkan pipi cuby nya.
"Aaaaaa sakit grandpa kenapa pipi Sasa digigit" rengek Ansa hampir menangis.
"Eeeh sayang maafin grandpa ya, grandpa kira itu bakpou"
"Grandpa pulang" rengeknya kembali.
"Gak bi-" ucapan Rian terpotong karena Ansa menangis. "E-eh kok nangis sih nanti cantiknya hilang loh" ledeknya.
"Ansa pengin pulang. Pokonya pulang kalo gak pulang Ansa gak mau ngomong sama kalian" ancamnya lalu membelakangi semua orang.
Sudah lebih dari tiga jam Ansa mendiamkan mereka, tidak bisa Ansa terlalu jahat jika mendiamkan mereka.
"Ansa" panggil grandma Ara "kamu mau pulang kan?" Lanjutnya. Diam tidak ada respon dari Ansa.
"Baiklah diam berarti kamu tidak mau pulang padahal tadi grandpa udah minta ijin sama dokter tapi kare-"
"Mau Ansa mau pulang makasih grandma"
"Grandma doang nih grandpa enggak" rajuk ayah Azril.
"Makasih grandpa"
Setelah berhasil membujuk keluarganya Ansa langsung pulang dan tentunya dengan begitu banyak pengawal yang siap siaga didepan dan samping mobil.
"Ansa bangun sayang kita sudah sampai"
"Eugh Sasa ngantuk grandpa"
" Biar Ian gendong saja grandpa sepertinya dia kelelahan"
Ian, atau lebih tepatnya Rian Axandre Xiandra putra semata wayang dari pasangan Axan dan Rea.
Berusia 20 tahun dan merupakan CEO di kantor Xan' groups, sangat menyayangi Ansa karena baginya Ansa adalah adiknya."Baiklah lan, jaga Ansa sebentar opa ada urusan mendadak"
Setelah mengantar kan Ansa ke kamar Rian tidak langsung pergi melainkan duduk dibibir ranjang sambil menatap Ansa yang menurutnya sangat menggemaskan saat tertidur.
"Segitu menggemaskannya elo mereka tega nyiksa dan membandingkan lo yang jauh lebih baik daripada jalang sialan itu"
"Padahal lo jauh lebih sempurna dari jalang sialan itu. Sungguh mereka buta sampai tidak bisa membedakan berlian dan batu kerikil." Rian terus menatap Ansa sesekali tangannya mengusap kepala dan pipi Ansa,"Lo berhak bahagia Ansa, lo adalah princess yang kuat semoga lo tetep inget gue, mulai sekarang panglimanya princess telah kembali dan mulai saat ini juga panglima akan selalu menjaga mu". Ucap Rian lalu mengecup kening Ansa.
YOU ARE READING
Transmigration Of Anfaira
AdventureIntinya cerita ini bertema transmigrasi buat yang penasaran bisa langsung baca ceritanya. Karena saya bingung mau buat deskripsi seperti apa😅