11.

134 5 0
                                    

"Dasar bayi."

"Yak! Abang Sasa udah gede bukan bayi."

"Udah gede tapi masih nyusu." ejek Twins

"Mom Abang El sama Twins nakal." rengek nya.

Mereka tertawa karena kelakuan Ansa apalagi saat merengek seperti itu, sungguh mereka semakin semangat menjahili Ansa.

"Sudah-sudah jangan di ledekin terus kasihan tuh bayi gede nya udah pengin minum susu."

"Mommyy."

Mereka semua tertawa lepas bahkan Xavier ikut tertawa karena wajah Ansa sangat lucu saat sedang merengek.

______________________________________________________

Setelah puas menjahili Ansa kini mereka sudah dalam perjalanan pulang tentunya dengan Ansa yang ikut bersama Xavier, oh iya jangan lupakan satu hal! saat ini dia sedang duduk anteng sambil minum susu di dalam dot.

Pasti kalian bertanya-tanya kan? bagaimana Ansa bisa ketergantungan minum susu menggunakan dot?
Sedikit cerita, sebenarnya saat hari ke-dua dia sadar Grandma memberikan dia susu tapi di dalam dot.

Flashback on

Saat ini tepat dua hari Ansa sadar, semua anggota keluarga beserta sahabat farel dan sahabatnya sedang berada diruang rawat Ansa.

"Sayang mau minum susu nggak? kebetulan Grandma beli susu saat mampir di supermarket."

"Wah mau-mau Sasa mau Grandma." antusiasnya.

Setelah menunggu beberapa menit kini Grandma kembali menghampiri Ansa dengan membawa susu yang di masuk kan kedalam dot bayi berukuran sedang.

"Nah sayang sekarang minum susunya yah."

"Tapi Grandma masa minumnya pakai dot bayi." rengeknya.

"Di coba dulu aja nanti kalau kamu nggak suka bisa ganti pakai gelas yah."

"Tapi Sasa malu Grandma."

Melihat wajah Ansa yang memerah karena malu membuat mereka menahan tawa karena jika mereka tertawa bisa-bisa Ansa merajuk.

Setelah di bujuk sedemikian rupa akhirnya Ansa mau mencoba minum susu pakai dot, meskipun awalnya ragu.

"Enak." gumamnya.

Meskipun lirih tapi karena suasana hening membuat mereka mendengar gumaman Ansa dengan jelas.
Mereka tertawa apalagi saat melihat Ansa begitu menikmati acara minum susunya.

Ansa pov on
  'Astaga apa ini kenapa rasanya lebih nikmat jika menggunakan dot bayi.'

"Enak." gumamnya.

Meskipun lirih tapi karena suasana hening membuat mereka mendengar gumaman Ansa dengan jelas.
Mereka tertawa apalagi saat melihat Ansa begitu menikmati acara minum susunya.

Aku tidak peduli karena kini aku hanya fokus pada susu yang sedang aku nikmati ini.

'Apakabar kalau mereka melihatku minum susu pakai dot? mungkin aku akan di ejek habis-habisan.'

'Tapi sungguh ini sangat nikmat, ini akan menjadi paforit ku mulai sekarang.'

'Uh aku mengantuk sekali.'

Perlahan kedua bola matanya memejam lalu tertidur dengan mulut yang masih menyedot susu yang tinggal sedikit.

Ansa pov end

Saat melihat kedua mata Ansa mulai sayu dan perlahan terpejam membuat mereka memekik tertahan apalagi saat melihat mulutnya terus menyedot susu padahal dia sudah tertidur saat ini.

Mulai dari situlah semua orang terdekatnya selalu meledek Ansa dan selalu memberikan dia susu yang di tampung dalam dot bayi.

Flashback end

Kembali lagi ke masa sekarang, kini mereka sudah sampai di mansion keluarga Xandara.

"Mommy apakah Daddy akan kesini?"

"Iya sayang nanti Daddy kesini."

Mau tau kenapa Ansa bertanya seperti itu? karena saat baru sampai Ansa meminta keluarganya untuk menelefon Daddy nya dia bilang ingin bertemu karena sudah lama tidak saling bertegur sapa.

Saat sedang asik mengobrol di ruang keluarga tiba-tiba datang bodyguard memberi tahu bahwa Daddy Ansa sudah sampai.

"Daddy!" teriak nya sambil berlari lalu memeluk Azril.

"Iya sayang, lain kali jangan berlarian nanti kamu jatuh." peringatnya.

"Daddy ayo duduk Sasa kangen banget sama Daddy."

"Ehm h-hai semua." sapa seorang gadis perempuan sambil menampilkan raut polos.

Mereka hanya memandangnya datar dan tidak menanggapi sapaan itu, sontak hal itu membuat dia geram menahan marah.

Sementara Ansa belum menyadari keberadaan orang lain karena masih sibuk mengoceh bersama Daddy nya.

"Ah iya sayang kenalin dia saudara kamu namanya Safira." terangnya.

"Saudara? bukannya Sasa anak bungsu dan cucu perempuan satu-satunya keluarga Sanjaya dan Xandara?" polosnya. "T-tunggu Sa-sa-fira d-dia kan orang yang s-selalu b-bu-bully Sasa." lirihnya sambil menoleh pada Safira lalu tubuhnya menegang dan tak lama keringat dingin muncul di dahinya dan perlahan tubuhnya mulai gemetaran.

Mereka yang melihat langsung menghampiri Ansa dan menenangkannya.

"Sa Ansa hei sadar sayang tenang disini ada Abang yang akan selalu jagain Ansa tenang yah jangan takut kami selalu melindungi mu." ucap farel menenangkan Ansa yang tubuhnya mulai berontak.

"Sebaiknya kamu pergi dari sini! kehadiran mu tidak di harapkan disini! PERGI!" usir Grandpa.

"T-tapikan Fira juga cucu kalian hiks."

"INGAT INI BAIK-BAIK CUCU KELUARGA SANJAYA HANYA ANSA QUELA ANGELIN SANJAYA X'A DAN KAMU HANYA BENALU KELUARGA KAMI JADI PERGI DARI SINI DASAR ANAK PELACUR!" teriak Oma Dira.

"Hiks k-kalian hiks jahat hiks ak-ku juga hiks bagian dari kalian hiks."

"PERGI!" tekan Opa Dian.

Melihat Safira yang masih anteng berdiri sambil menangis membuat mereka muak, lalu mereka memanggil bodyguard untuk menyeret Safira keluar dari mansion.

Bagaimana dengan Azril? dia hanya diam melihat pertengkaran di depannya, jujur dia masih syok melihat Ansa histeris saat mengetahui keberadaan Safira.

'Ada apa ini? apa yang tidak aku ketahui tentang Ansa, mengapa Ansa terlihat takut saat melihat Safira?' batin Azril.

'Sebenarnya apa yang terjadi dengan Ansa di masa lalu dengan Safira sampai-sampai dia memiliki trauma seperti ini?' batin para sahabatnya.

"Sa tenang oke, dia sudah pergi katanya Ansa kangen sama Daddy lihat sekarang Daddy ada di sini kamu nggak mau peluk Daddy?" bujuk Azril.

Gotcha! berhasil Ansa langsung memeluk Daddy nya erat sambil terus bergumam kalimat yang sama.

"Daddy milik Sasa, Sasa bukan anak haram Daddy milik Sasa hiks jangan pergi." kira-kira seperti itulah gumaman Ansa saat memeluk Daddy nya.

Transmigration Of Anfaira Where stories live. Discover now