"Dan justru kalo gua tiba-tiba mihak dia ya pasti curiga lah jadi gua mau jadi diri gua sendiri di rencana ini." ucapnya yang mendapat pelototan dari yang lain.
"Dan gua nggak peduli apapun pendapat kalian karena gua nggak sudi deket-deket sama cewek munafik itu." tegasnya saat melihat Farel hendak protes.
_____________________________________
Satu minggu telah berlalu dan selama ini mereka semakin dekat dengan Safira bahkan banyak yang menggosipkan bahwa dia adalah kekasih dari Xavier.
Hari ini sekolah sedang disibukkan dengan kegiatan menghias kelas dan juga mempersiapkan pertunjukan yang akan diselenggarakan sekolah dalam rangka memperingati hari persahabatan antara sekolah yang mana akan dilaksanakan pada akhir bulan.
Tetapi berbeda dengan para most wanted, mereka justru sedang bersantai di kantin tidak lupa juga ada safira diantara mereka.
"Xavi kamu jadi kan jemput aku di acara disekolah?" tanya Safira dengan nada yang di lembut-lembutkan.
Mereka yang ada di kantin hanya mendengus, menurut mereka safira sangat menjijikkan dengan kelakuan dan sifatnya apalagi saat berada di dekat farel dan kawan-kawan.
"Heh bitch! maksud lo apa kaya gitu ke tunangan gua mau jadi perusak lo di hubungan gua!" bentak Kayla.
Suasana kantin yang semula ramai kini menjadi hening saat mendengar bentakan dari Kayla, bukan karena bentakannya tapi karena kalimat yang dilontarkannya.
Kompak semua sahabatnya menoleh dan menuntut penjelasan dari Kayla.
" iya gua adalah tunangannya kita sudah tunangan dua minggu yang lalu rencananya kita mau membuka rahasia ini tepat saat acara sekolah berlangsung tapi gua udah muak sama kelakuan dia yang semakin menjadi." setelah menyelesaikan ucapannya dia berlalu pergi tapi sebelumnya sempat menatap Xavier kecewa.
"Puas lo buat tunangan gua nangis! lagian lo nggak tau diri banget ya harusnya lo sadar upik abu kayak lo nggak pantes bersanding sama gua!" bentak Xavier lalu pergi menyusul Kayla.
Sementara itu para sahabatnya menatap cengo kepergian Xavier dan Kayla.
"Anjing lo!" umpat Shasha.
"Kalo sampe hubungan kembaran gua sama Xavi rusak gua adalah orang pertama yang bakal hajar lo!" desis Keyla.
"Puas lo liat mereka berantem!" tanya Putra geram.
"Lain kali kalo udah di kasih hati jangan minta jantung ya bitch kan kasian Xavi sama tunangannya jadi berantem gara-gara lo." sarkas Lion.
"Baru kenal aja udah berani lo ngedeketin Xavi terang-terangan, asalkan lo tau kita terpaksa deketin dan bersikap baik sama lo karena kita disuruh sama Ansa dia kasian ngeliat lo selalu jadi bahan bullying penghuni sekolah harusnya lo bersyukur Ansa masih mau perhatian sama lo yang jelas-jelas jadi perusak keharmonisan keluarga Sanjaya dan sekarang lo malah mau jadi perusak hubungan Xavi sana Kay." ucap Brayen.
Lalu setelahnya mereka pergi meninggalkan kantin menyisakan Safira sendiri yang menjadi bahan gunjingan warga kantin.
Kini mereka tengah berkumpul di rooftof meminta penjelasan tentang ucapan Kay.
"Jadi tadi rencana lo Kay?" tanya Bryan.
"Hm, gua udah muak sama kelakuan si Safir makin di baikin malah ngelunjak enek lama-lama untung aja si Xavi paham sama kode gua."
"Tunggu kode? maksud lo Xavi gatau soal rencana dadakan lo itu?" tanya Putra.
"Jangankan si Xavi gua aja yang kembarannya kagak tau makanya pas dia bilang udah tunangan gua kaget untung aja otak gua nggak lemot jadi paham situasi."
"Gila si, tapi gua setuju sama rencana si Kay yang dadakan ini kalo nggak gitu pasti makin lengket dah si Kafir itu." ucap Brayen gregetan.
"Jadi habis ini kita gak perlu sandiwara lagi kan?"
"Ya kalo lo mau sih silahkan gua mah ogah." sewot Shasha.
"Santai aja kali Ca."
"Udah lama nih nggak main bareng Sasa pulsek mampir yuk." saran Keyla.
"Ansa nggak di rumah dia ikut sama Grandpa ke Korea akhir bulan baru pulang kalo Grandma ngijinin."
"Loh ko elo nggak ikut twins juga?" heran Brayen.
"CK!"
"Kenapa lu kagak jawab?" tanya Kayla.
"Dia masih nggak terima sama keputusan Grandpa dan Grandma soalnya kalo si benalu masih hidup semua yang berkaitan dengan Ansa harus dalam keputusan mereka, sekalipun Mom and Dad mau ketemu sama Ansa mereka harus ijin dulu kalo nggak di ijinin ya mereka nggak bisa ketemu Ansa." jelas Raga.
"Jadi intinya kita nggak bisa ketemu Ansa kalo si Kafir itu masih hidup gitu?"
"Ya gitu, tapi Grandpa janji saat acara sekolah nanti dia sama Ansa bakalan datang."
"Yaudah deh gapapa nggak ketemu sekarang lagian akhir bulan juga sebentar lagi." santai Putra.
"Sayangnya mereka cuma dua hari di Indonesia setelahnya akan menetap disana." murung twins.
"APA!" teriak yang lain kompak kecuali Farel dan Xavi.
"Lu bercanda kan twins?"
"Sayangnya itu kenyataannya." ucap Farel.
"Xav lo nggak ada niatan buat nahan Ansa gitu?" tanya Kayla.
"Liat aja nanti." jawabnya santai.
'Aneh ni anak dia nggak gila kan karena di tinggal sama Ansa?' batin Keyla.
'Entah rencana gila apa yang bakalan dia lakuin tapi semoga aja nggak bikin yang lain jantungan." batin Lion.
YOU ARE READING
Transmigration Of Anfaira
AbenteuerIntinya cerita ini bertema transmigrasi buat yang penasaran bisa langsung baca ceritanya. Karena saya bingung mau buat deskripsi seperti apa😅