Xiao Zhan adalah seorang pewaris keluarga terkenal di masa lalu dalam mengusir setan, namun setelah kedua orang tuanya meninggal, Xiao Zhan hidup sebatang kara, ia berjuang sebagai peramal dengan melukis masa depan seseorang. Namun suatu hari hidupn...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
===SOUL CONTRACT ===
***
Udara kota chongqing pagi ini begitu dingin, angin berhembus diikuti dedaunan kering beterbangan menandakan bahwa musim gugur masih berada di puncaknya, tepat di depan sebuah toko antik di ujung jalan, seorang pemuda tengah menggosok kedua tangannya sambil menghentakkan ke dua kakinya yang tengah duduk di sebuah bangku kecil sambil merapalkan sesuatu.
Xiao Zhan, pemuda yang oleh warga sekitar di sebut sedikit gila itu masih bertahan dengan profesinya sebagai pelukis masa depan. Berbekal akan keyakinan pemuda itu mengenai silsilah nenek moyangnya yang pengusir hantu, ia dengan berani mengambil profesi itu ditengah kemajuan era digital ini. Banyak orang mengatakan pada pemuda yang memiliki dua gigi kelinci itu untuk mencari pekerjaan yang benar, namun sepertinya ia masih betah bertahan hidup dengan mengandalkan kemampuannya yang terkadang mendapat olokan karena di anggap membohongi orang lain.
Namun dari sekian orang yang di lukis oleh Xiao Zhan dan memiliki takdir yang serupa dengan lukisannya mungkin hanya 5 persen. Tapi Xiao Zhan bangga, dengan 5 persen ini ia bisa bertahan hidup, membayar sewa kamar dan makannya untuk beberapa hari kedepan. Meski banyak teman-temannya telah sukses, ia tidak pernah iri dan malu karena ia tahu suatu saat ia akan menjadi seseorang yang sangat di cintai orang lain, ya... suatu saat.
Pemuda kelinci ini tipikal orang yang ceria dan sangat ramah meski ia terkadang ceroboh dan selalu mendapat omelan tetangga bahkan ketika ke papaan menerpanya, ketika ia hanya memiliki sedikit uang, ia masih ingat untuk berbagi.
“Xiao Zhan, masuklah! Kau masih menunggu pengunjung untuk di ramal? Mereka tidak akan datang, lukisanmu memyeramkan". Teriak seorang lelaki paruh baya yang keluar sambil melambaikan tangannya pada Zhan.
“tidak, mereka hanya tidak mau menerima kenyataan dan mereka terlalu tamak kek, aku masih akan di sini, aku yakin akan ada seseorang yang percaya pada ramalanku". Xiao Zhan berkata sembari tersenyum pada sang kakek yang kemudian mendengus sambil menutup kembali pintu toko antiknya itu.
Setelah sang kakek pergi, Zhan menghela nafas berat, matanya beralih pada kuas emas peninggalan keluarganya.
‘Aku yakin, aku memang memiliki kemampuan mengusir roh'
Hari sudah mulai gelap, tak seorangpun datang ke tempat Xiao Zhan berada, selain karena cuaca yang memang sedang tidak bersahabat, beberapa rumor mengatakan Xiao Zhan sedikit gila karena mempercayai bahwa dirinya keturunan pembasmi roh.
Akhirnya dengan berat hati, Zhan membereskan peralatan lukisnya dengan lesu, fikirannya kembali pada bibi pemilik kontrakan yang telah menagih uang sewanya, lalu paman yang selalu ia pinjami hutang.
Zhan kembali menghela nafas berat, hidupnya memang terlampau susah hingga ia harus berhutang pada beberapa orang untuk gali lobang tutup lobang demi memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Setelah selesai berkemas, ia membawa tas besar itu di punggungnya lalu Zhan pamit pada kakek tua pemilik toko antik itu.
“Kakek!! Aku pulang ya!! Sampai nanti". Teriak Zhan penuh semangat dari luar kaca toko yang hanya mendapat gelengan dari kakek itu.
“Anak itu benar-benar penuh semangat”. Gumam sang kakek sambil melihat punggung Zhan yang semakin menjauh dengan beban berat di punggungnya.
“Bukankah dia yang berhutang pada tetangga sebelah juga? Bagaimana dia bisa membayar hutang-hutangnya jika hanya menjadi pelukis jalanan?”. Cetus seorang wanita berperawakan besar sambil meletakkan secangkir teh di meja sebelah kakek itu.
Sang kakek kemudian berdehem “setidaknya dia masih mau bekerja, bukan meminta". Ucapan sang kakek sontak membuat wanita itu mencebik kesal dan beranjak pergi dari sana.