Xiao Zhan adalah seorang pewaris keluarga terkenal di masa lalu dalam mengusir setan, namun setelah kedua orang tuanya meninggal, Xiao Zhan hidup sebatang kara, ia berjuang sebagai peramal dengan melukis masa depan seseorang. Namun suatu hari hidupn...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
=== SOUL CONTRACT===
Pagi telah datang dengan ditandai kicauan burung yang terdengar ramai dan saling bersahutan. Yibo membuka matanya ketika merasakan sesuatu yang berat di dadanya. Itu Xiao Zhan yang tertidur dalam dekapannya.
Akhirnya Yibo ingat, sejak semalam, mereka tidak melepaskan diri satu sama lain, terus menyatu saling memberikan energi hingga kini ia merasa lebih baik.
Yibo berniat membangunkan Xiao Zhan saat angin menyibak anak rambut yang sedikit menutupi kening pemuda bergigi kelinci itu.
Indah ....
Bulu mata yang lentik dengan kelopak mata yang lebar, bibir yang berwarna merah muda dihiasi mole dibawah bibir dan hidung yang mancung sesaat membuat Yibo tertegun.
Namun, ia segera mengenyahkan pikiran aneh itu dan segera membangunkan Xiao Zhan.
"Zhan, ayo bangun." Suara berat milik Yibo membuat Xiao Zhan menggeliat, ia membuka matanya perlahan dan untuk pertama kali, ia menemukan wajah Yibo begitu dekat dengannya.
Xiao Zhan segera berdiri dengan keterkejutan yang nyata. Ia menarik napas dalam-dalam takut akan serangan listrik yang menurutnya sangat aneh hingga membuat wajahnya memerah.
"Ma-maafkan aku Aku tidak sengaja tertidur di sana,"ucap Xiao Zhan sambil membungkukkan badannya.
"Kau telah memberikan energimu padaku. Sekarang aku baik-baik saja. Aku akan mandi lalu kita akan pergi ke tempat guruku," ucap Yibo yang kemudian beranjak dari ranjang dan bergegas menuju ke kamar mandi.
Namun, langkahnya terhenti. "Tidurmu cukup berisik juga," tambah Yibo yang langsung masuk ke kamar mandi dan itu sukses membuat wajah Xiao Zhan seperti kepiting rebus.
Ia menampar pipinya sendiri kemudian mengaduh. "Akhh ... sakit. Kenapa aku masih merasa sakit meski sudah mati?" gumamnya sambil mengerucutkan bibirnya lucu.
"Ngomong-ngomong, apa ada yang rindu padaku tidak ya? Jika aku tidak melakukan perjanjian dengan Yibo, aku pasti harus memenuhi tiga tetes air mata itu. Tapi ... adakah yang akan menangisi kepergianku?" Monolog Zhan sambil menengadahkan wajahnya menatap langit-langit kamar Yibo yang tampak megah.
. .
Setelah hampir lima menit Yibo di kamar mandi, akhirnya dia keluar hanya memakai celana panjang dengan handuk yang tersampir di bahunya. Rambutnya yang basah dengan tetesan air yang menetes di sela wajah Yibo menambah aura kemaskulinan Youmeshi muda itu.
Lagi ....
Perasaan itu datang, sesuatu yang berdenyut hebat di dada Zhan membuatnya tak nyaman. Ia segera memalingkan wajah dan menepuk kedua pipinya sendiri.