Cahaya emas tiba-tiba menyelimuti Xiao Zhan. Sebuah tanda di dahinya tiba-tiba muncul. Itu adalah tanda bergambar garpu tala yang merupakan simbol keluarga Xiao.
Perlahan cahaya itu meredup dan masuk ke dalam kening Zhan. Yibo terlihat kaget saat Xiao Zhan terbatuk dan tiba-tiba membuka matanya lebar-lebar.
"Di mana ini? Neraka? Surga?" Xiao Zhan menoleh ke kanan dan kiri. Memperhatikan setiap sudut ruangan itu dengan teliti memastikan di alam mana saat ini dia berada
Yibo yang kaget segera memeluk Xiao Zhan dengan erat. "Terima kasih." Suara Yibo terdengar parau tetapi Zhan dapat mengetahui bahwa lelaki muda itu tak sedang bercanda.
Zhan tak bisa berbuat banyak saat dekapan itu semakin erat seolah tak ingin lepas. Sesaat suasana menjadi hening hingga Yibo kembali bersuara. "Maaf telah membuatmu sakit."
"Apa maksudmu?" Xiao Zhan mencoba melepaskan diri dari Yibo tapi dekapan itu semakin kuat.
"Biarlah tetap begini untuk sesaat. Mungkin nanti aku tak bisa mengatakan hal ini lagi," ujar Yibo sambil memejamkan matanya. Entah perasaannya yang bias atau memang hati Yibo telah berubah yang jelas saat ini Yibo merasa nyaman dan sangat bahagia.
"Aku pernah merasakan kehilangan yang sama seperti ini. Saat itu ... aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku tidak bisa menyelamatkannya," ujar Yibo mulai bercerita.
Zhan tak memotong ucapan Yibo, dia hanya menyimak youmeshi muda itu bercerita.
"Sejak saat itu aku tidak ingin memiliki seorang roh bayangan lagi. Kau tahu bagaimana aku menjalani hidupku setelahnya? Aku harus memikul beban sebagai seorang kepala keluarga sendiri. Sebenarnya itu tak masalah bagiku. Hanya saja ... ada masa di mana aku merasa kesepian. Aku ingin bermain bersama teman-temanku, pergi keluar dengan tenang, tapi rasanya itu sulit. Aku telah ditakdirkan sendiri."
Xiao Zhan termenung mendengar cerita Yibo. Sebenarnya kisah mereka tidak jauh berbeda, hanya saja Zhan lebih memilih menjadi pribadi yang selalu tersenyum meski tak pernah bisa menyelesaikan masalahnya. Sama-sama kesepian karena ada hal berbeda yang mereka miliki.
Tanpa Zhan sadari, dia mengusap punggung Yibo dengan lembut seolah tengah memberikan sebuah energi pada pemuda itu. Mengatakan bahwa kau tak sendiri.
Xiao Zhan kaget saat tubuhnya tiba-tiba didorong Yibo. Pemuda itu kembali memasang wajah dinginnya dan berujar, "Istirahat dengan benar. Jangan membuat ulah lagi jika tak ingin berakhir di jalanan. Dan ... jangan pernah menghilang dari pandanganku."
Setelah mengatakan hal itu, Yibo segera keluar dari kamarnya. Meninggalkan Xiao Zhan yang masih diliputi tanda tanya besar.
"Dasar kepala batu! Padahal aku sedang serius menyimak ceritanya. Manusia aneh!" pekik Zhan sambil menghentakkan kedua kakinya hingga selimut Yibo jatuh dan terdengar suara 'trang'.
Xiao Zhan yang merasa aneh segera menyembulkan kepalanya ke bawah. Matanya menyipit saat melihat sebuah bungkusan berwarna coklat tergeletak di bawah sana.
"Apa ini?" ucap Zhan sambil membolak balikkan bungkusan itu setelah meraihnya. Namun Zhan segera melupakan pertanyaannya itu. Dia kini yakin bahwa dirinya masih ada di bumi. Tidak mungkin, kan, di nirwana bertemu lelaki menyebalkan yang sama persis seperti Yibo? Tapi hal yang membuat Zhan bingung adalah seingatnya dia merasa sakit seolah benar-benar akan mati untuk kedua kalinya. Lalu Yibo menangisinya dan muncuk cahaya mengelilinginya.
Ya, Zhan masih ingat dengan jelas semua detail kejadiannya.
"Astaga! Aku mati, hidup lagi dan mati lagi lalu hidup lagi?" Xiao Zhan bergidig ngeri pada kejadian yang dialaminya kemudian fokusnya kembali pada bungkusan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUL CONTRACT
FanfictionXiao Zhan adalah seorang pewaris keluarga terkenal di masa lalu dalam mengusir setan, namun setelah kedua orang tuanya meninggal, Xiao Zhan hidup sebatang kara, ia berjuang sebagai peramal dengan melukis masa depan seseorang. Namun suatu hari hidupn...