Xiao Zhan adalah seorang pewaris keluarga terkenal di masa lalu dalam mengusir setan, namun setelah kedua orang tuanya meninggal, Xiao Zhan hidup sebatang kara, ia berjuang sebagai peramal dengan melukis masa depan seseorang. Namun suatu hari hidupn...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
=== Soul Contract ===
Xiao Zhan terdiam dalam keterkejutan yang nyata. Sungguh ... ia tidak pernah tahu apa pun tentang Yibo. Mendengar apa yang Dilraba katakan padanya barusan, membuat Xiao Zhan seolah menjadi orang bodoh.
"Dilraba, ayolah ... lepaskan aku. Kenapa mereka semua mengurungku di sini? Aku ingin melihat Yibo," pinta Xiao Zhan dengan sangat sambil menggedor sebuah kurungan yang berbentuk persegi dan berwarna keemasan milik Keluarga Wang.
Dilraba berdecih. "Kau telah membuat seorang Youmeshi terluka, apa kau masih pantas menjadi roh bayangannya?"
Mendengar apa yang Dilraba ucapkan, Xiao Zhan menunduk. "Aku tidak tahu, sungguh! Aku benar-benar tidak pernah diberitahu oleh Yibo sebelumnya."
"Lalu jika Yibo memberitahumu sejak awal, apakah kau bisa menjaga diri? Haruskah Yibo selalu turun tangan untuk melindungimu? Kau adalah roh bayangannya? Kenapa justru kau yang menyakitinya? Aku benci!" Teriak Dilraba kesal.
Sejak kecil, Dilraba hanya bisa memandang sosok Yibo dari kejauhan. Hingga saat yang ia nanti pun datang. Perjanjian antara keluarganya dengan keluarga Yibo membuat gadis yang selalu mendamba sosok Yibo itu seolah mendapat durian runtuh.
Namun, perjuangannya masih belum mendapatkan hasil. Selama ini, meski Dilraba adalah calon tunangan Yibo, tak sekali pun Yibo menatapnya sebagai seorang wanita.
Sifatnya yang cenderung menutup diri membuat Yibo seperti sulit untuk digapai. Dilraba adalah wanita yang ceria dan aktif. Tentu saja hal itu tidak membuatnya menyerah, sudah banyak cara ia lakukan untuk membuat Yibo melihatnya.
Dilraba menatap pada kalung yang Xiao Zhan pakai saat ini. Itu adalah kalung jimat milik leluhur Keluarga Wang.
"Sejak kapan kau mencurinya?" ujar Dilraba dengan wajah yang terlihat kesal.
"Heh? Mencuri apa?" timpal Xiao Zhan bingung.
"Kalung jimat milik leluhur Wang hanya dipercayakan pada penerus Youmeshi yang terpercaya. Tidak mungkin Yibo memberikannya begitu saja padamu kan?"
"Dia memberikannya padaku. Bahkan dia memakaikannya sendiri, dia bilang ini jimat untukku," terang Xiao Zhan sambil memperlihatkan bandul kalung berwarna biru muda dengan simbol awan yang merupakan lambang Keluarga Wang.
"Kau bahkan mendapatkannya, cih ... apa kau pantas?" ledek Dilraba tak suka.
Sebenarnya ia tidak marah. Hanya saja, bertahun-tahun dirinya mengejar Yibo. Tak pernah sekalipun Youmeshi muda itu melihatnya. Tetapi, Xiao Zhan yang belum lama ini berada di sisi Yibo telah mendapat barang penting itu dengan begitu mudahnya.
"Jimat itu adalah milik Youmeshi terdahulu yang diturunkan secara turun temurun untuk para penerusnya. Yibo harus memakainya. Dia tidak boleh terluka, ada banyak beban dipundaknya. Dia harus selalu menghadang para roh gentayangan untuk disucikan. Yibo tidak boleh sakit, lalu kenapa kau begitu bodoh membuatnya sakit? Kau ini roh bayangan atau apa hah?" Dilraba berjongkok memeluk lututnya sendiri. Ia menangis layaknya seorang bocah kecil yang menunggu uang jajan dari orang tuanya.