Xiao Zhan adalah seorang pewaris keluarga terkenal di masa lalu dalam mengusir setan, namun setelah kedua orang tuanya meninggal, Xiao Zhan hidup sebatang kara, ia berjuang sebagai peramal dengan melukis masa depan seseorang. Namun suatu hari hidupn...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
=== SOUL CONTRACT ===
Setelah membayar seluruh hutang yang di miliki Xiao Zhan, Yibo kembali ke rumah kontrakan Zhan ketika hujan mulai turun.
Saat langkahnya menemukan sosok yang di cari, Yibo terdiam, sejenak ia memperhatikan Zhan yang tengah sibuk melindungi barang rongsokannya meskipun ia tidak bisa. Sekuat apapun tenaga yang Zhan keluarkan itu hanya seperti angin semilir yang berhembus tanpa bisa mengubah apapun.
Melihat Zhan tengah menangis Yibo bergegas membantu lelaki muda itu untuk melindungi barang miliknya.
"Kenapa kau menangis?".
"Kenapa aku menangis? Kenapa kau meninggalkanku disaat kau tahu bahwa aku sudah mati dan tidak bisa berbuat apa-apa?". Tanpa sadar Zhan meluapkan kekesalannya pada Yibo.
"Maaf".
"Tidak perlu minta maaf, aku saja yang terlampau tidak berguna". Zhan memejamkan matanya dan menenggelamkan wajah di kedua lututnya, pada detik ini ia sadar hanya Yibo yang bisa mendengarnya saat ini, hanya pemuda itu yang bisa merasakan keberadaannya. Lalu bagaimana bisa Zhan mendapatkan 3 tetes airmata yang tulus?
"Benda-benda ini meskipun hanya barang-barang tak berguna tapi benda-benda ini peninggalan keluargaku".
"Kau ingin membawa semuanya? Ingat kau sudah mati, kau tidak bisa membawa barang milikmu pergi bersamamu, kau juga hanya memiliki 3 permintaan". Ucap Yibo memperingatkan.
"Aku tahu, aku hanya ingin mengambil kuas lukis milikku, itu peninggalan Ayahku dan aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja, aku takut orang lain akan membuangnya , Yibo tolong bantu aku mencarinya, aku janji akan menjadi roh bayanganmu tapi tolong bawa kuas peninggalan keluargaku bersamamu". Pinta Zhan dengan sangat.
"Baiklah aku akan mencarinya tapi ini sudah malam, aku akan meminta pemilik rumah ini untuk menyimpan semua barangmu terlebih dulu, kita akan kembali besok dan mencari kuas itu, sekarang ikutlah padaku, lagipula ini sudah malam". Yibo mengulurkan tangan pada Zhan yang tengah berjongkok, sejenak Zhan menatap tangan itu lalu beralih pada wajah datar Yibo yang memang terlihat bukan tipikal lelaki pembohong.
Zhan kemudian berfikir, saat ini memang Zhan tidak tahu harus kemana dan satu-satunya orang yang bisa berbicara dengannya hanyalah Yibo dan dengan sedikit ragu, akhirnya Zhan menggenggam tangan Yibo dan berdiri, hingga Zhan bisa melihat dari dekat bagaimana wajah lelaki di hadapannya yang benar-benar rupawan. Jika ia seorang wanita, mungkin saat ini jantungnya tengah berdebar kencang melihat bibir merah yang begitu indah dengan adam apple yang menonjol menunjukkan sisi maskulin pemuda itu.
"Ikut kemana?". Ucap Zhan bingung.
"Ke rumahku". Yibo menjawab dengan singkat, ia lalu memanggil pemilik kontrakan dan berpamitan lalu berjanji akan kembali esok hari.