CHAPTER 4

551 100 8
                                        

=== SOUL CONTRACT ===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=== SOUL CONTRACT ===



***




Hari sudah berganti saat matahari mulai terbit dan sesuai janji Yibo, ia kembali mengajak Zhan ke tempat tinggalnya yang dulu untuk mengambil benda peninggalan nenek moyangnya.

Saat mereka sampai, Xiao Zhan terdiam ketika melihat seorang kakek keluar dari apartemen itu dengan wajah yang sedih.

Yibo yang melihat perubahan sikap Xiao Zhan kemudian bertanya.

"Kau mengenalnya?".

"Hm.. kakek itu adalah pemilik toko roti  dimana halaman depannya aku pakai untukku menjajakan lukisanku".

"Kakek itu menangis untukmu".

"Iya dia kakek yang baik, dia selalu memberiku makan,meski dia selalu memarahiku, aku tahu dia tidak pernah bersungguh-sungguh". Terang Xiao Zhan sembari mengingat kembali kebaikan-kebaikan yang selalu kakek itu lakukan padanya.

Xiao Zhan mendekati kakek tua yang kini menangis di depan bekas apartemennya sambil terduduk di tangga dengan sebuah kantong plastik di tangannya.

"Malang sekali nasibmu Zhan". Ia mengeluarkan sesuatu dari dalam plastik yang ia jinjing, itu roti kesukaan Xiao Zhan.

Tidak, sebenarnya bukan karena ia suka, tapi karena harga roti itu paling murah dan ia hanya mampu membeli roti itu jadi Zhan selalu mengatakan bahwa roti tawar tanpa isian adalah makanan kesukaannya.

Melihat kakek itu meneteskan airmata, hati Zhan terenyuh. Bukan karena sang kakek menangis, tapi karena niatnya memberikan roti itu padanya tanpa tahu bahwa Xiao Zhan telah tiada.

Perlahan tubuh Zhan merasakan sakit, ia memegang dadanya yang terasa sesak.

"Akkhhh....". Mendengar rintihan Xiao Zhan, Yibo segera menahan tubuh Zhan agar tidak jatuh.

"Kenapa aku masih bisa merasakan sakit?". Tanya Xiao Zhan sambil memegang dadanya yang berdenyut nyeri.

"Ada seseorang yang menangis dengan begitu pedih hingga kau merasa sakit dan tidak rela meninggalkan dunia". Jawab Yibo memberitahu.

"Apa itu termasuk 3 tetes airmata suci?".

"Tidak, namun ini termasuk airmata doa yang akan membantu meringankan dosamu".

"Dosaku seberapa banyak ya? Apa bisa di bayar dengan airmata mereka semua? Lalu bagaimana dengan 3 tetes airmata suci itu?".

"Kau sudah menjadi roh bayanganku, meski kau mendapat 3 tetes airmata suci, itu tidak akan membuatmu pergi ke akhirat kecuali aku juga mati".

"Eh? Benar-benar menyeramkan? Berarti kita sekarang sehidup semati?".

"Hm...". Angguk Yibo yang langsung meninggalkan Zhan dan masuk ke dalam apartemen untuk mengambil kuas yang Zhan minta itu.

SOUL CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang