22 September 2019
"Pa! Papa!. Ma Papa kenapa?" seorang lelaki remaja berlari memasuki UGD dan berteriak panik kepada Wanita paruh baya yang sepertinya adalah sang ibu, yang terlihat kacau dan terus menangis tanpa menjawab pertanyaan anaknya. Matanya beralih kepada lelaki paruh baya yang terbaring tak berdaya di ranjang pesakitan tanpa adanya dokter yang menangani. Mata sang anak beralih melihat kesekeliling UGD melihat hampir semua dokter sedang sibuk menangani pasien yang terus berdatangan ke UGD tanpa ada satupun yang melihat kondisi ayahnya. Melihat hal itu membuat matanya berubah nyalang dan mulai bergerak panik mencari dokter untuk menyelamatkan ayahnya.
"Dok! Saya mohon periksa Ayah saya! Dia tak sadarkan diri!" dia menarik tangan seorang dokter laki-laki untuk memeriksa ayahnya
"Maaf dek, kami masih ada pasien darurat, nanti kami akan memeriksa ayahmu. Tunggu dulu ya" ucap dokter itu lalu melepaskan tangannya dan berlalu meninggalkannya begitu saja. Dia terus melakukan hal itu kepada dokter yang berada di dekatnya tapi selalu mendapat jawaban yang sama. Itu membuatnya muak
"Ayahku datang lebih dulu kerumah sakit ini! dia tak sadarkan diri! Kondisinya juga kritis! Tidak bisakah kalian memeriksa ayahku sebentar?! Memeriksa ayahku barang 5 menit tidak akan merugikan kalian! Kami juga sanggup mebayar biaya rumah sakit!" kesabarannya habis dia berteriak keras menggema diseluruh ruangan UGD membuat sejenak para dokter, pasien, maupun para wali melihat kearahnya. Melihat bagaimana putus asanya dia meminta pertolongan dia menangis tersedu-sedu setelah berteriak. Sang Ibu yang melihat keadaan anaknya pun menjadi semakin keras tangisannya. Setelah itu akhirnya beberapa dokter datang untuk memeriksa kondisi ayahnya,
Sang dokter memeriksa suhu tubuh ayahnya menggunakan thermometer dan menempelkan stetoskop ke dadanya, " Untunglah ayahmu hanya demam, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan"
"tapi dok kenapa ayah saya tak sadarkan diri dari tadi?" lelaki itu bertanya dengan keheranan melihat sang ayah yang tak juga sadar
"Itu hal yang cukup normal, demam ayahmu cukup tinggi, tak lama setelah demamnya turun ayahmu akan sadar" ucapan sang dokter memberikan kelegaan kepada setiap orang yang mendengar
"Suster, tolong berikan pasien ini penurun demam dan infus, lalu berikan EKG juga pada pasien" setelah mengatakan itu sang dokter pergi meninggalkannya. Suasana rumah sakit pun Kembali seperti semula, dan suster mulai memasang infus dan memberikan penurun demam kepada ayahnya.
Semua berangsur tenang Rion mencoba untuk menenangkan sang Ibu dengan mengelus punggungnya, Sang ibu terlihat letih dengan mata sembabnya. Rion juga sedih melihat keadaan ayah dan ibunya, ingin rasanya Rion menangis keras melihat hal ini terjadi begitu saja. Sang ayah tiba – tiba saja tumbang. Untunglah itu bukan hal yang serius, membuat Rion bisa sedikit lebih lega.
Disisi lain tak jauh dari tempat Rion berada seorang gadis yang terlihat seumuran dengan Rion mengamati semua hal yang Rion lakukan sejak dia memanggil dokter hingga dokter memeriksa ayahnya, gadis itu mengemut permen dan memandang Rion dengan tatapan yang susah diartikan.
Disaat keadaan sudah tenang tiba – tiba saja Ayah Rion mengalami kejang sehingga tubuhnya jatuh dari ranjang pesakitan.
"Yah, Ayah! Sadar Yah!" Rion kembali berteriak panik dan mulai memanggil dokter
Gadis yang melihat kejadian itu spontan beranjak mendekat dan membuang permennya ke tempat sampah yang ada didekatnya, Gadis itu langsung mengangkat ayah Rion mencoba untuk mengembalikan posisinya seperti semula
"Lo ngapain? Bantuin gue angkat bokap lo!" gadis itu berteriak pelan memperingati Rion yang menatapnya aneh
"Lo Siapa? Lo mau apain Bokap gue?!" Rion terlihat kesal dengan gadis yang tiba – tiba saja menyentuh sang ayah, dia menepis tangan Gadis itu dan Kembali berteriak memanggil Suster dan Dokter bahkan Rion bergerak menjauh untuk mencari petugas medis di sekitar

KAMU SEDANG MEMBACA
Take Your Time
Teen FictionMengisahkan 5 remaja yang dipertemukan di perjalanan mereka dalam menggapai mimpi. Agita Michelle gadis jenius misteius, gadis itu sering terlihat di rumah sakit. dia memiliki mimpi yang kuat untuk menjadi Dokter bedah impiannya. walaupun diberikan...