Semua siswa kelas 1-A berkumpul di sport center U.A. Seperti yang dibilang Aizawa Sensei pada pengumuman kelas pagi tadi. Mereka akan berlatih mengembangkan quirk selama seminggu ke depan. Di hadapan mereka, sudah ada dua pro Hero yaitu Cementos dan Ectoplasm.
"Latihan kali ini akan lebih difokuskan dalam pengembangan quirk kalian. Ini penting untuk menentukan quirk utama yang akan kalian andalkan selama bertugas menjadi Hero. Contoh seperti Eraser Head, quirk utamanya adalah penghapusan bakat dan itu sudah menjadi rahasia umum dalam masyarakat. Quirk itu juga yang akan dikenal di masyarakat selama kalian menjadi Hero"murid-murid tampak heboh, asik berbicara dengan yang lainnya tentang quirk andalan yang akan mereka gunakan.
"Wah, kurasa aku akan meningkatkan quirk ku lagi agar bisa menjadi senjata untuk pertarungan jarak jauh"Ashido berbicara dengan Uraraka. Uraraka menanggapinya dengan antusias.
"Aku juga akan mengembangkan bakatku, badanku sering jadi lemas jika aku menggunakan bakatku secara penuh"
Suasana jadi ramai, mereka tak henti-hentinya membahas tentang latihan hari ini. Mood Bakugo jadi berubah, ia terganggu dengan semua dengungan omong kosong ini.
"Baiklah, kita mulai latihan hari ini"Cementos menggunakan bakatnya untuk membangun tebing-tebing semen yang tinggi. Ini bertujuan untuk menjadi medan latihan para murid kelas 1-A.
"Akh, aku tak bisa terlalu mengandalkan tanganku"Midoriya mendesis ketika ia merasakan sakit ditangannya. One for All yang biasa ia gunakan belum bisa ia kendalikan. Alhasil luka di lengannya selalu bertambah dan mengancam hidupnya jika terus seperti itu.
"Mengapa kau tak mencoba menggunakan kakimu?"All Might tiba-tiba muncul dengan penampilan berjasnya. Fokus semua murid teralihkan karena hal itu.
"Ah! itu All Might! Dia mengawasi latihan kita hari ini!"Mereka semua berteriak dan menyapa. All Might tersenyum. Ia kembali mengawasi Midoriya yang kini sedang dilatih oleh Ectoplasm.
Disisi lain, Bakugo sedang melatih jurus andalannya yang terbaru. Jurus itu berguna pada serangan jarak jauh namun juga meminimalisir kerusakan yang ditimbulkannya. Ia berlatih, suara ledakan keras juga sering terdengar. Keringat membasahi seluruh wajahnya, namun hal itu membuat bau di sekitarnya menjadi sangat manis.
Kirishima yang berlatih tak jauh dari situ penasaran. Ia menghampiri Bakugo dan bertanya, "Hei Bakugo, mengapa keringat dari tubuhmu berbau sangat manis? Bahkan itu tercium hingga di tempat aku berlatih".
Bakugo menoleh, memandang Kirishima dengan tatapan remeh. "Apa kau tak pernah belajar, rambut aneh? Tubuhku mengeluarkan keringat yang mengandung nitroglycerin". Kirishima hanya bisa memahami perkataan Bakugo, ya walaupun penjelasannya sedikit kasar.
Mereka telah berlatih sekitar 3 jam hingga Aizawa sensei datang untuk mengakhiri latihan sore hari ini. Todoroki melihat Bakugo sedang berjalan dengan Kirishima, kembali ke asrama seperti yang lainnya. Entah kenapa ia merasakan rasa aneh, padahal setiap hari ia telah melihat pemandangan itu berulang kali.
"Bakugo"Kirishima memanggil Bakugo, ia merasa aneh saat menoleh kebelakang. Ia merasa Todoroki akhir-akhir ini memperhatikan mereka berdua.
"Hah?"Bakugo menoleh, melihat gelagat aneh Kirishima yang menoleh terus kebelakang. Ia pun sontak menoleh juga kebelakang, mencari hal aneh apa yang dilihat Kirishima.
"Bukankah kau merasa akhir-akhir ini Todoroki sering memperhatikan kita?"Bakugo yang mendengar itu hanya mengerutkan kedua alisnya.
"Aku hanya merasa tadi ia terus melihat kita dari belakang, kau mencari masalah dengannya Bakugo?"
"Hah?! Kenapa juga aku harus mencari masalah dengan manusia setengah sialan itu?! Biarkan saja, ia hanya bosan. Toh beberapa hari nanti ia tidak akan peduli lagi!"Bakugo yang kesal dengan tuduhan Kirishima meninggalkannya dibelakang dan berjalan lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half and Half Bastard
FanfictionTodoroki yang notabenenya adalah seseorang yang sangat tidak peka tiba-tiba mulai memberikan perhatian pada anjing pomeranian kelas 1-A ini. Namun sayang, Bakugo selalu berusaha untuk menghindari segala macam modus dan tipu muslihat pemuda dengan s...