Bakugo berjalan menuju kamar Todoroki dengan ekspresi marah yang sudah berapi-api, aura disekitarnya bukan main gelapnya. Bahkan teman-teman satu asramanya urung untuk menyapa Bakugo, takut jika nanti mereka yang akan jadi tumbal. Kamar Todoroki berada diujung lantai 4. Bakugo hanya ingin segera membakar seluruh tubuh dan muka datar Icy hot sialan itu.
Bakugo sudah siap dengan tangan tepat di depan pintu kamar bergaya tatami Jepang tersebut, meledakkan seluruh kamar itu hingga tak tersisa. Namun sebelum hal itu terjadi Todoroki sudah membuka pintu kamarnya. Keduanya saling melempar pandang, Bakugo membeku dengan posisi tangan terangkat dihiasi percikan api. Todoroki yang berniat turun ke bawah untuk mengambil minum tak menyangka bahwa Bakugo akan datang ke kamarnya meski dengan posisi badan yang sedikit aneh dan mencurigakan.
"HAAAHHH!!" Bakugo tersadar dan mulai mengeluarkan teriakannya. Sangat keras hingga teman-teman yang sedang khawatir menunggu di lantai bawah mulai berpikir yang tidak-tidak.
Merasa bahwa Bakugo akan menimbulkan keributan, Todoroki dengan segera membungkam mulut Bakugo dan menyeretnya masuk ke dalam kamarnya yang tentu mengalami penolakan dari Bakugo.
"Mmmhh!! Mmhhh!!" Bakugo terus memberontak namun Todoroki juga tak selemah yang ia bayangkan. Todoroki pun berhasil menyeret (paksa) Bakugo meski ia harus mengorbankan tangannya yang sekarang menghitam karena menjadi sasaran empuk ledakan Bakugo.
"Sialan kau..." Bakugo mundur menjauh dari Todoroki. Siaga jika Icy hot sialan itu akan berbuat sesuatu lagi padanya.
"Bakugo, jika kau ingin berbicara denganku kau bisa memanggilku, tapi aku senang karena kau sekarang datang ke kamarku untuk melihatku"
"Haahh.. kau bercanda? aku tak akan pernah berniat datang ke kamarmu dan berakting seolah kita teman dekat seperti yang kau bayangkan! aku ingin bertanya, mengapa kau harus menggendong ku pulang ke asrama?! Lebih baik aku mati saja daripada harus digendong oleh manusia tanpa ekspresi sepertimu!"
"Tapi kau sudah kugendong"
"Sialan!!" Bakugo menyerang Todoroki dengan cepat. Untungnya Todoroki segera menyadari hal itu dan menghindar dari serangan Bakugo.
"Bakugo, tolong kau tenang terlebih dahulu. Aku tak bisa menjelaskan jika kau seperti ini!"
"Heh, kau takut? Aku takkan mudah termakan oleh omongan sialanmu itu!" Bakugo menyerang dengan lebih brutal kali ini. Todoroki kembali menghindar, ia tak ingin menyakiti Bakugo namun ia juga tak ingin membangun ulang kamarnya.
Todoroki tak memiliki pilihan lain, ia segera menarik kerah Bakugo dan menariknya mendekat. Sangat dekat hingga keduanya dapat saling merasakan hembusan nafas. Bakugo terkejut, ia segera mendorong tubuh Todoroki dan melangkah mundur untuk menciptakan jarak kembali. Hal itu lumayan efektif, Bakugo sekarang menjadi lebih tenang namun tatapan tajamnya belum sepenuhnya hilang.
Bakugo bernapas dengan tak beraturan, ia menatap nyalang pemuda berambut setengah-setengah di depannya. Ia sangat terkejut hingga ia tak bisa bernafas beberapa saat. Jarak tersebut sangat dekat, Bakugo berpikir bahwa Todoroki akan nekat menciumnya tadi. Ia masih menatap Todoroki yang kini juga menatapnya dengan ekspresi bersalah. Bakugo akhirnya memilih untuk duduk di atas tatami. Ia perlu menetralkan jantungnya terlebih dahulu.
Todoroki ikut duduk di depan Bakugo. Keduanya diam selama beberapa saat hingga Todoroki mulai bersuara, menjelaskan tentang kejadian sepulang sekolah tadi.
"Di kelas, hanya ada kau, Kirishima dan aku. Kau tertidur saat jam pelajaran terakhir hingga bel pulang berbunyi dan Kirishima sudah mencoba untuk membangunkanmu. Namun kau sama sekali tidak bergerak maupun merespon. Jadi aku berinisiatif untuk menjagamu dan mengantarmu pulang, ah menggendongmu"Todoroki menjelaskan secara detail namun pemuda di depannya masih memandangnya dengan tatapan curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half and Half Bastard
FanfictionTodoroki yang notabenenya adalah seseorang yang sangat tidak peka tiba-tiba mulai memberikan perhatian pada anjing pomeranian kelas 1-A ini. Namun sayang, Bakugo selalu berusaha untuk menghindari segala macam modus dan tipu muslihat pemuda dengan s...