Fahdelia Syahkia
Ambu arunika khas prajurit gugur pada tempo kelam semalam. Kian gugur dalam perang; lamun, perjuangan tak hirap tuk zamin pertiwi berkenan~
Balik kilas tapak jejak permalam mengisi kekosongan NKRI
Membela pertiwi hingga bangkai tercium aroma kasturi
Tak menunggu waktu, karena itu sudah menjadi pilihan penentu demi negeri
Arkian~kais menyinggung prajurit mati tersia-siakah? Atau hanya sekadar warta basi?
Asap mengepul pada jiwa hancur lebur
Lamun, amerta pula tak kikuk peda pertempuran pelipur
Kunarpa prajurit gugur, melangsungkan dengan khidmat
Gerangan cipta pelik, menyelimuti hiruk-pikuk kediaman prajurit.
24 Maret 1946
Tak terpikirkan bila sejarah kelam termaktub telah meninggalkan bekas jejak nasionalisme
Bahadur nasionalisme memberantas sekutu kian menyerbu selaku antuasiasme
Kembali pada sejarah, mengenang agar tak terulang kemudian akan jadi cerita untuk dekade selanjutnyaJambi di Pelupuk Puisi,
30 September 2021Bionarasi :
Fahdelia Syahkia kelahiran 2005 di Jambi, Menjalani pendidikan di masa SMA. Mencari hobi baru dalam literasi. Memiliki akun Instagram @f.sas_ dan WhatsApp 0895401121122
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi: Pahlawan Indonesia | Bahadur Pembebasan Pertiwi
PoesíaStory ini adalah kumpulan puisi bertema pejuang kemerdekaan yang ditulis oleh para penulis hebat, peserta lomba puisi yang diadakan Penerbitan Egan's Family dalam rangka memperingati Kemerdekaan RI, Agustus lalu.