Flashback 2

7.5K 425 2
                                    

Margareth tergopoh-gopoh, ia berlarian mengejar putri kecilnya yang  belum genap satu tahun itu.

"Evee! baby!" Panggil nya kepada Evelyn kecil yang tengah berjalan kesana kemari.

"HAP!" Margareth menangkap tubuh mungil nan gembul putrinya, Eve kecil tertawa ketika sang ibu mengendus-endus tubuhnya.

"Nda..nda" celotehnya

"Apa hem? mau apa hem?" jawab Margareth sambil mencium kedua pipi gembul putrinya, Evelyn terkikik geli.

"Bundaa" panggil anak kecil dari belakang nya

"Niel!" dengan antusias Margareth yang tengah menggendong Eve kecil menghampiri anak laki-laki.

"Bunda Niel lapar" ucapnya sambil mengusap perutnya, Margareth tertawa, "Yaudah makan yuk, bunda udah masak gurame pedas asam manis!"

Daniel kecil langsung mengikuti langkah Margareth kedapur. Saat hendak mengambil nasi, tiba tiba nyeri di jantungnya kembali kumat, Evelyn yang masih digendongan sang ibu menatap bingung.

"Bunda kenapa?" tanya Daniel khawatir.

Margareth meletakkan Evelyn di atas meja makan. Namun, rasa nyerinya tidak kunjung sembuh dan pada akhirnya ia jatuh pingsan.

"BUNDAAA!" Daniel berteriak histeris melihat sang ibu terbaring dilantai

"Ndaa..nda..nda" celoteh Evelyn sambil menunjuk-nunjuk kearah Margareth.

Daniel berlari ke arah ruang tamu untuk menelpon sang ayah dengan telepon keluarga dan meninggalkan Evelyn sendirian diatas meja.

Setelah selesai mengabari dokter pribadi dan papahnya, Daniel kembali ke dapur dan utung saja Evelyn tidak merangkak kesana kesini. Ia langsung menggendong adiknya itu dan membuka pintu rumahnya dan menampakkan dokter pribadinya.

Selesai mengecek dan dokter menyarankan kepada Daniel bahwa Margareth tidak boleh sering kecapean.

"Niel" panggil Calvin

"Gimana keadaan bunda?" lanjut nya

"Bunda tidak boleh kecapean pah" kata Daniel

Evelyn yang masih digendongan Daniel menatap bingung, mata bulatnya melirik sang papah dan Daniel

Calvin menatap wajah pucat istrinya,"Sekarang aku akan menyewa baby sister untuk Evelyn" ujarnya

Margareth mengangguk kecil, ia sebenarnya tidak setuju jika anak-anaknya dirawat orang asing, tapi kondisi fisiknya sudah lemah dokter bahkan mengatakan bahwa penyakitnya sudah sangat kronis namun, ia masih menyembunyikan fakta ini didepan Calvin dan Daniel. Ia takut, takut sekali jika berpisah dengan keluarganya terutama pada putri kecilnya.

••••

Beberapa tahun yang lalu

Evelyn kini sudah berumur 12 tahun ia baru saja merayakan ulang tahunnya 2 bulan yang lalu, sedangkan Daniel berusia 14 tahun.

"Bunda" Panggil Evelyn kepada wanita paruh baya yang tengah berbaring di ranjang.

"Kenapa darl?" tanya Margareth sambil memposisikan untuk duduk.

"Bunda Eve juara 1 loh" ucapnya sambil menampakkan geretan giginya.

Margareth tersenyum hangat dan mengelus pelan rambut coklat milik putrinya, putrinya sudah besar sekarang.

"Evelyn anak bunda yang pintar" puji Margareth.

Evelyn tersenyum dan memeluk tubuh Margareth, bundanya sangat berharga sekali baginya.

"Eve kalau terjadi sesuatu sama bunda, Eve harus ingat ini bahwa bunda akan selalu disamping Evelyn" ucapnya

Evelyn menggeleng, "Bunda mau kemana? jangan tinggalin Eve sendiri Eve takut sama papah, ajak Eve kalo bunda mau pergi" pintanya

Margareth tersenyum pias, ia tau Calvin tidak menyayangi Evelyn, namun ia tidak bisa selalu untuk disamping putri kecilnya.

"Bunda ga kemana-kemana Eve, oh ya Eve mau mie ayam ga?" tanyanya

"Mie ayam?"

"iya bunda lagi pengen makan mie ayam"

"Tapi bunda kan enggak boleh keluar-keluar nanti papah marah" ucap Eve

"Mie ayam yang biasa kita makan, kan ga jauh dari rumah"

"emm yaudah ayo bunda, Eve juga lagi pas lapar nih"

••••

Margareth menghirup udara luar, ahh ia bahkan lupa kapan terakhir kali keluar rumah. Calvin sangat mengengkang dirinya untuk keluar rumah.

"Bunda itu mie ayam, tapi rame" Ucap Evelyn sambil menunjuk ke gerobak mie ayam yang dipenuhi pembeli

"Iyaa tapi bunda pengen banget nih" ucapnya

Evelyn tampak berpikir, "Bunda disini aja yaa biar Evelyn yang beli"

"Loh kenapa?"

"Iyaa, bunda duduk di situ aja biar Evelyn yang beli"

"Iya hati-hati ya,"

Evelyn mengangguk dan menyebrang jalan karena penjual mie ayamnya ada diseberang jalan sebelah kanannya.

Sekitar 10 menit Evelyn menenteng dua bungkus mie ayam namun, dari sisi kiri sebuah mobil melaju kencang. Margareth yang sedari tadi tersenyum ke arah Evelyn seketika membulatkan matanya dan langsung berlari kearah Evelyn. Dan

Brukk..

Margareth tidak berhasil untuk menyelamatkan dirinya dan putrinya dari kencang nya laju mobil tersebut.
Margareth masih sedikit sadar dan melihat Evelyn yang terlempar lumayan jauh darinya seketika kegelapan langsung menyerangnya


Evelyn | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang