Evelyn | END

Prolog

Evelyn Andrea Hirata biasa dipanggil Eve. Adik perempuan Daniel Sturridge Hirata dan saudari tiri dari Jinny Sisley Hirata.

Eve gadis dengan segudang rahasianya. Anak perempuan yang tidak diharapkan papahnya dan tidak pernah dianggap oleh kedua saudaranya, hanya mama tirinya yang mengasihani dirinya di saat papahnya melempari kata-kata makian yang merusak mentalnya, bukan hanya mentalnya fisiknya juga sangat rapuh menghadapi siksaan dari sang papah yang menjadi makanan setiap harinya.

Semenjak kepergian bundanya karena penyakit jantung, Eve menjadi sasaran empuk kakak dan papanya. Eve perempuan kuat yang meneteskan air matanya dimalam hari ketika mental dan fisiknya menolak untuk hidup di neraka yang dibuat oleh kakak dan papahnya. Namun, Eve masih bertahan untuk mengembalikan sifat kedua keluarga yang masih dia miliki dengan waktu yang masih ada. Tapi, sebaliknya jika gagal maka Eve bertekad untuk pergi dari hadapan keluarganya dan dunia ini. Untuk apa terus-terusan hidup di dunia jika kau tidak diharapkan untuk sekedar bernafas?

Evelyn di diagnosa menderita penyakit yang cukup mematikan. Baginya itu adalah cobaan Tuhan yang paling indah, Eve mungkin dapat mudah bertemu lagi dengan bundanya melalui penyakit itu, tidak ada yang tahu mengenai penyakitnya, Evelyn lebih memilih untuk menyimpannya hingga suatu hari murid pindahan dari Texas yang bernama Jeslyn mulai mengetahui rahasia yang selama ini Eve sembunyikan. Jeslyn seperti malaikat penolong yang dikirim Tuhan untuknya.

Evelyn menjalin hubungan dengan sepupu Jeslyn, lelaki mata zamrud yang bernama Orlando. Namun, siapa sangka lelaki yang selalu Eve puja-puja ternyata menjadikannya bahan taruhan dengan sang kakak Daniel. Apakah ia terlihat lucu hingga dipermainkan semena-mena?

First relationship yang Eve kira akan menyimpan kilatan memori yang indah, nyatanya hanya menambah memori buruk di hidupnya. Tuhan seperti membawanya terbang hingga ke atas awan lalu menghempaskannya begitu saja, membiarkan tubuhnya tertancap pohon runcing yang mencuat, angan-angannya terlalu tinggi untuk bahagia.

Tuhan... apa aku memang ditakdirkan untuk menderita?

***

Vote dan comment please!

WARNING⚠️

DILARANG UNTUK MENG COPY CERITA, THIS STORY PURE IDE PENULIS.

Signed,
NAYNIS

_______________________________
Evelyn