"Taehyung."
"Hn?"
"Buset, kenapa sih lo salting mulu?" Jimin tak tahan untuk tidak bertanya mengenai perilaku Taehyung hari ini. Dia melamun, lalu merona, lalu menggelengkan kepalanya seolah sedang membayangkan hal paling memalukan.
Seperti biasa, mereka duduk di sebuah meja cafetaria. Namjoon berkutat dengan semester akhirnya, Jimin menonton sebuah video kehidupan seorang PSK dan Taehyung membaca buku yang baru saja ia pinjam dari perpustakaan. Meskipun begitu, pikirannya tak begitu fokus dengan apa yang ia baca.
Langit tampak mendung di luar. Ketiganya tak ada mata kuliah lagi yang harus dihadiri, namun mereka sama-sama tak ingin beranjak dari duduk sebab suhu dingin di luar.
Lagipula, Taehyung sedang menunggu Jeongguk untuk pulang bersama. Lelaki itu masih sibuk mengajar dan Taehyung memanfaatkan waktu luangnya untuk menikmati cheesecake dan membaca buku.
Tahu bahwa Jimin menyadari gelagatnya, Taehyung memutar otak. Dia memang sedang memikirkan sesuatu, tapi dia tidak akan memberitahu Jimin soal pikirannya. Tentang malam itu dengan Jeongguk. Tidak, Taehyung tidak akan menceritakannya pada siapapun.
Taehyung hanya duduk tegak menghadap Jimin, seolah ingin menyampaikan sesuatu, lalu mengurungkan niatnya. "Gak apa-apa."
"Sialan lo gue udah siap-siap dengerin, Taehyung!" Jimin berdecak kesal kala temannya itu kembali bersandar dan membaca bukunya. "Lo gak percaya lagi sama gue ya?"
Namjoon yang melihat tingkah Jimin tertawa. Menurutnya, Jimin yang sedang mengekspresikan kesalnya adalah hal yang lucu. Ia turut bersandar, beristirahat dari tugasnya lalu menyesap minuman sembari menatap Jimin. "Emang tadi Taehyung kenapa?"
"Dari tadi di kelas dia senyam senyum anjir, Hyung. Kan gue jadi penasaran, tapi Taehyung main rahasiaan."
"Gak semua hal bisa diceritain ke temen deket, Jimin."
"Emang cerita lo serahasia itu kah?"
Taehyung kembali kalut dalam pikirannya. Momen itu bukanlah sebuah hal yang pantas diceritakan dengan gamblang. Itu privasinya, juga privasi Jeongguk. Itu hal yang memalukan namun juga begitu berkesan untuk Taehyung. Meski ia tak tahu pasti bagaimana Jeongguk merasakannya– Taehyung tahu betul Jeongguk sedang di bawah pengaruh alkohol waktu itu. Mungkin ia hanya butuh melampiaskan nafsunya. Mungkin ia kebetulan mengingat Taehyung dan melakukannya dengan tiba-tiba.
"Gak penting, Jim." Taehyung meyakinkan Jimin bahwa apa yang dipikirkannya bukanlah hal yang besar. Ia hanya terlalu sering memikirkan hal itu karena ia, bagaimanapun juga, senang luar biasa. Bagi Taehyung, itu adalah make love.
Bagi Jeongguk, Taehyung tidak tahu.
"Oke deh, gue cabut dulu ya." Jimin menghabiskan minumannya, lalu bangkit dari duduknya. Ia tak menghabiskan waktu lebih lama lagi di kampus sebab pekerjaan barunya sebagai tutor anak SD.
Setelah melihat kepergian Jimin, Taehyung menutup bukunya. Ia menghela napas perlahan, melemparkan pandangan ke arah jendela.
"Baik Jimin maupun gue penasaran sama hubungan lo, Taehyung."
Taehyung menoleh. Ia menyaksikan figur Namjoon yang duduk dan memandang ke arah yang sama dengan Taehyung sebelumnya. Memandang lelaki itu membuat Taehyung bernostalgia akan pertemuan mereka dulu ketika Taehyung dan Jimin berstatus mahasiswa baru. Namjoon adalah sosok senior, teman, dan kakak yang baik untuk mereka.
Sedikit berbeda dengan Hoseok yang lebih periang dan iseng ke mereka berdua, yang mana kejahilannya itu membuat Taehyung dan Hoseok dekat hingga menjadi sepasang, sebelum Hoseok berulah dan mengacaukan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Connected To Jeon - KOOKV
FanfictionPerihal Jeon Jeongguk, Kim Taehyung, dan benang merah mereka yang terhubung.