"Taehyung? Kamu kenapa?"
Taehyung menggeleng kecil. Ia menarik napas panjang, sopir taksi yang ia tumpangi bersama Jeongguk memberitahu bahwa tujuan mereka, yakni rumah Jeongguk dan ibunya, sudah dekat.
Hal itu membuat taehyung yang duduk tegang semakin tegang dan berkeringat dingin. Ia mengaku, ia belum siap bertemu ibu Jeongguk. Bagaimana jika wanita itu tidak menyukainya? Taehyung hanyalah anak mama yang hanya bisa memasak dan tidak lebih. Ia pemalas, tidak seperti Jeongguk. Ia manja dengan orangtuanya, tidak seperti Jeongguk yang sudah mampu menyewa apartemennya sendiri dan memberikan kehidupan yang cukup baik bagi ibunya di usia 28 tahun.
Lagi, Taehyung merasakan perbedaan yang begitu signifikan di antaranya dan Jeongguk, namun laki-laki itu tampak tak masalah. Jeongguk hanya akan tersenyum dan meyakinkannya bahwa ia ada di sana.
"Jeongguk.." Taehyung bergumam, terlampau pelan. Seolah tak ingin sopir taksi itu mendengar apa yang ia katakan.
"Hm?"
"Aku gugup mau ketemu bundanya Jeongguk.."
"Apa benar di sini, Tuan?" Sopir taksi itu menyela. Ia memberhentikan laju mobilnya di depan sebuah rumah minimalis yang terlihat begitu nyaman di tepi jalanan kompleks yang sepi.
"Ya, Pak. Benar di sini." Jeongguk memberi kode ke Taehyung untuk turut keluar dari mobil, lalu berterima kasih ke sopir taksi itu.
"Kita udah di sini, Taehyung. Gugupnya baru muncul sekarang?"
Taehyung menggeleng. Ia meraih lengan Jeongguk untuk digandeng, sembari menatap laki-laki itu dengan wajah memelas. Sinar matahari pagi di haru sabtu yang cerah itu mengenai mukanya, membuat Jeongguk mengerang gemas melihatnya.
"Sebenernya aku udah gugup dari semalam.. kita pulang aja yuk Jeongguk?" Taehyung meremas pelan lengan Jeongguk ketika melihat laki-laki itu membuka pagar dan menarik Taehyung untuk masuk.
"Jeongguk– ada tanaman stroberi." Pikiran Taehyung sedikit teralihkan ketika ia melangkah dan melihat jejeran tanaman di depan teras. Ada tanaman yang begitu dikenalinya, berbuah di beberapa titik meski buah stroberi itu belum matang sepenuhnya.
"Mhm, kamu suka stroberi?" Jeongguk memencet bel rumahnya beberapa kali. Mengusap punggung tangan Taehyung dengan lembut, sebab ia yakin Taehyung pasti merasa asing tiba-tiba menemui ibunya.
"Saya sering cerita soal kamu ke Bunda, Taehyung. Dia gak galak. Lagian kamu kan udah pernah ketemu," Lanjutnya ketika Taehyung tak memberikan jawaban.
Ketika pintu itu terbuka, Jeongguk langsung disambut dengan pelukan hangat dari sosok wanita tengah baya yang masih Taehyung kenal dengan jelas wajahnya. Ia berdiri dengan kaku, melihat ibu dan anak itu melepas rindu dengan berpelukan– persis seperti Taehyung dan mamanya.
"Ini Taehyung, ya?" Belum sempat Taehyung menjawab pertanyaan wanita itu, tubuhnya telah ditarik lebih dulu ke pelukan yang sama hangatnya. Meski sedikit terkejut, Taehyung tetap tersenyum senang, lantas membalas pelukan wanita itu. "Manisnya, rambut Taehyung wangi stroberi."
Taehyung menggaruk tengkuknya setelah pelukan itu terhenti, ia tertawa pelan. "Iya.. tadi pagi aku keramas, aku suka shampo aroma stroberi.."
Terdengar kekehan pelan dari Jeongguk, yang mana membuat Taehyung memiliknya dengan ekspresi wajah yang mengatakan,
Kok kamu ketawain?!
"Masuk sini, Bunda udah nunggu lama buat nyambut Taehyung di rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Connected To Jeon - KOOKV
FanfictionPerihal Jeon Jeongguk, Kim Taehyung, dan benang merah mereka yang terhubung.