23

5K 467 18
                                    



"Itu memang resikonya kalau lo ada hubungan dengan orang yang satu instansi atau satu lingkungan dengan lo, Jeongguk."

Jeongguk tak menjawab. Dari tadi, ia hanya duduk diam mendengarkan MinYoongi berbicara perihal hubungannya dengan Taehyung. Bagaimana orang-orang di kampus membicarakan mereka, bagaimana para dosen telah mendengar hal itu, dan bagaimana langkah yang seharusnya dilakukan Jeongguk untuk menghadapinya.

"Bukan berarti dia pasangan benang merah lo, lo bisa segamblang itu nunjukin kalau kalian berpasangan, Gguk. Lo bakal diketawain kalau bilang ke orang-orang bahwa benang merah kalian kesambung. No one can see that."

Malam itu, Jeongguk memutuskan pergi ke bar bersama Yoongi, hanya untuk minum sedikit, tak lebih. Ia sudah berpamitan dengan Taehyung dan mendapat izinnya tadi sore. Lagipula, Yeonjun ada di sana, dan pastinya akan memihak ke Taehyung kalau ada apa-apa.

Perihal obrolan mereka, Jeongguk sadar bahwa ia dan Taehyung sudah terlalu terlihat. Jika ia dan Taehyung tak berbuat apa-apa dan tetap seperti itu, orang-orang pun akan melakukan yang sama.

"Pilihan lo ada dua, antara lo umumin secara terang-terangan, atau lo berhenti."

Mengumumkan ini berarti orang-orang akan tahu hubungannya yang sebenarnya dengan Taehyung, dan Jeongguk tidak akan bisa memprediksi mereka. Ia tak bisa memprediksi apa yang dipikirkan oleh para dosen, serta ketua prodi dan jurusan.

Is it okay? Will Taehyung be okay?

Pilihan itu terlalu riskan. Namun memilih opsi kedua, berhenti dengan arti bersembunyi- atau orang-orang menyebutnya backstreet juga harus ia pikirkan. Apa Taehyung, lagi-lagi, tidak masalah akan hal itu? Jeongguk tak pernah mengenal urusan cinta sebelumnya. Ia malu sebab umurnya sudah begitu cukup untuk menjalin sebuah pernikahan. Ia malu, mengingat tindakannya menyebabkan mereka jadi bahan kecurigaan di universitas.

Ia tak akan menyalahkan Taehyung, laki-laki itu baru berumur 20 tahun. Ia jauh lebih muda dan harusnya, Jeongguk bisa jadi lebih dewasa dalam bertindak.

Namun sepertinya ia masih belum cukup dewasa untuk urusan ini.

"Gue tau bukan hal bagus kalau gue dan Taehyung umumin kalau ada hubungan. Tapi kalau lo jadi Taehyung, lo betah Hyung, sembunyi-sembunyi sampai lulus kuliah?"

Min Yoongi tak langsung menjawab. Ia mengedarkan pandangan ke bar yang tak terlihat ramai hari ini, atau mungkin ia dan Jeongguk yang datang terlalu awal. Suasana cukup tenang, terlebih yang mereka minum adalah minuman dengan kadar alkohol cukup- baik Yoongi dan Jeongguk sama-sama tahan meminum alkohol, sehingga mereka tak perlu khawatir pulang sendiri-sendiri. "Gue susah mau jawab.. gue bukan Taehyung. Kalau Taehyung orangnya penyabar, mungkin dia bisa. Tapi sekali lagi, gue juga gak tau dia gimana. Lo yang paling tau dia, kan?"

Jeongguk tak menjawab. Tangannya memutar-mutar gelas yang ia pegang, ia menatap ke arah Yeonjun yang sibuk meracik minuman, yang sesekali menoleh ke arahnya dan melayangkan senyum. Ia tak menyadari beberapa perempuan di sebelahnya yang tertawa senang, hingga salah satunya terdorong ke arah Jeongguk, menumpahkan minuman ke lengan bajunya.

"Damn it!" Salah satu dari kumpulan perempuan itu mengumpat. Entah karena menyadari kesalahannya atau menyadari bahwa yang menjadi korban adalah Jeon Jeongguk.

"Mina! Gak lucu tau, lo yang dorong gue!" Perempuan dengan rambut terang, seseorang yang membawa gelas dan tak sengaja menyiram baju Jeongguk ikut menggerutu. Ia menatap Jeongguk guna meminta maaf, tapi lidahnya kelu lebih dulu.

"Sana?" Jeongguk mengerutkan keningnya. Tak butuh waktu lama untuk menyadari bahwa perempuan itu adalah mahasiswi yang dibimbingnya. Meskipun penampilan gadis itu benar-benar berbeda, rambut gelapnya berubah terang- dress ketat yang terlalu terbuka, Jeongguk yakin siapapun yang melihatnya sedikit membungkuk sudah pasti bisa melihat dalamannya.

Connected To Jeon  -  KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang