10

6.6K 691 38
                                    



"B, Taehyung."

Jeongguk melingkari tulisan huruf b kapital dengan bolpoin warna merah di atas lembar kertas dengan identitas Kim Taehyung di atasnya.

Taehyung, yang duduk manis di kursi biasanya ia duduk– di mana lagi jika bukan ruangan Jeongguk, menghela napas pelan sambil merutuki dirinya sendiri.

Ia mampu merasakan Jeongguk mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan wajah mereka, "Kuismu kemarin B+, lalu A-, dan sekarang B? Apa yang kamu pikirkan? Adegan dewasa film horor kemarin?"

"Sir!" Taehyung mendongak dengan muka luar biasa merah, hingga Jeongguk menggenggam erat bolpoinnya agar tak terbahak. Menonton adegan panas itu berdua dengan Jeongguk merupakan hal yang paling canggung dan Jeongguk menggodanya akan hal itu.

"Saya akan keluar jika Anda begitu lagi."

"Maaf, Taehyung. Saya akan mengizinkanmu keluar setelah kamu melakukan hukumanmu."

"Astaga!" Taehyung bangkit dari kursinya, meraih beberapa kertas yang sempat ia koreksi bersama Jeongguk. "Kalau begitu Jung Yaeri juga dihukum! Han Wooyoung, Jungwon, Park Jimin! Park Jimin dapat C, Sir! Ia harus dihukum juga!"

Jeongguk tak dapat menahan tawanya. Pemandangan Taehyung berdiri dengan marah-marah, seolah ada kedua tanduk muncul di kepalanya, dengan benang mereka yang melilit dan kusut seolah ikut marah merupakan hal yang menyenangkan bagi Jeongguk.

"Kenapa Anda tertawa? Saya tidak terima dihukum. Kuis yang lalu saya sudah jujur, dan teman-teman memakai google translate. Kali ini pun saya jujur."

"Tapi skormu menurun. Astaga, Kim Taehyung." Jeongguk melanjutkan menggores tinta merah di atas kertas kuis Taehyung.

Sengaja, Taehyung mendekat dan membaca kalimat di bawah huruf B-nya.

Apa ini Taehyung? Memalukan sekali.

"Sir Jeon!"

Taehyung tak sempat melanjutkan protesnya. Pintu ruangan terbuka dan keduanya menoleh ke pelaku tersebut, yang mana adalah Min Yoongi dengan muka kesalnya.

"Apa ada aksi mahasiswa protes? Suara kalian terdengar keras di luar ruangan ini."

"Maaf, Pak." Taehyung membungkukkan badannya 90 derajat sebelum kembali duduk di kursi, mendengarkan dosen itu menegur Jeongguk agar tak menimbulkan suara-suara aneh, katanya.

Melihat Taehyung yang memasang wajah lesu, Jeongguk tersenyum. Ia mengusap punggung tangan Taehyung– yang mana disambut keterkejutan Taehyung dan beruntung ia mampu menyembunyikan itu.

"Kim, jangan khawatir. Kamu yang terlihat paling gigih di kelas. Saya memperhatikanmu." Sang dosen itu menghibur. "Kamu hanya perlu berlatih lebih sering, hasilmu tidak seburuk itu. Saya hanya menggodamu."

"Kenapa Anda lakukan itu? Saya bersumbu pendek."

Jeongguk tersenyum, membiarkan Taehyung fokus menyalin nilai ke buku nilai mahasiswa hingga tugasnya selesai dan ia meninggalkan ruangan.

Ketika ia meregangkan otot-otot tubuhnya, Jeongguk melirik ke arah paperbag di bawah meja. Ia mengumpat, lupa bahwa paperbag itu harus diserahkannya ke Taehyung.


 ─────


Taehyung meletakkan segelas caffe latte dingin ke atas meja, tepatnya di depan Jimin yang masih menatapnya penuh curiga.

"Kan udah gue traktir! Stop curiganya!" Pinta Taehyung. Acara mentraktir ia lakukan sebab Jimin kesal, ia berpikiran Taehyung menyembunyikan sesuatu yang terjadi antara dia dan Jeongguk. Meskipun yang ia lihat adalah murni Jeongguk hanya mengunjungi Taehyung.

Connected To Jeon  -  KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang