4. Tawaran

67 5 1
                                    

"Terimakasih Ibu" Ujar Gritte setelah ia menerima dua mangkuk berisi mie instan pesanannya.

Setelah itu ia langsung meninggalkan stand makanan tersebut dan berjalan ke arah meja yang sudah di tempati oleh Kaureen.

Ia mengernyitkan keningnya saat melihat teman barunya itu sedang mengobrol bersama dengan seorang laki-laki.

"Anjir siapa itu?" Gumamnya penasaran. Namun rasa penasarannya terbayar ketika laki-laki itu berdiri dan membalikkan tubuhnya. Ia menganggukkan kepalanya ketika melihat wajah laki-laki itu.

Ia segera menghampiri Kaureen, ia menaruh mangkuk berisi mie instan itu di atas meja.

"Makasih" Ucap Kaureen setelah Gritte memberikan mie pesanannya.

Gritte menganggukkan kepalanya. Ia menarik kursi di depan Kaureen, ia mendudukkan bokongnya di kursi tersebut.

"Si Birru tadi ngapain?" Tanya Gritte saat ia sudah duduk di kursi tersebut.

"Gak ngapa-ngapain" Jawab Kaureen sambil menyendok sambal ke dalam mangkuk mie nya.

Dan Gritte hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian mereka menikmati mie instan nya.

Tidak jauh dari tempat Kaureen dan Gritte, ada seorang laki-laki yang tersenyum sambil menatap ke arah Kaureen, dia adalah Albirru.

Entah kenapa sejak pertama kali ia melihat wajah datar Kaureen, ia tidak bisa mengalihkan pandangannya, bukan hanya tidak bisa mengalihkan pandangannya, ia juga tidak bisa berhenti tersenyum ketika menatap wajah itu.

"WOI MINGKEM!" Ucap Stevan membuat Albirru tersentak kaget, ia menatap nyalang sahabatnya itu.

"Berisik anjing!" Sentak Albirru.

"Ya abisan lu dari tadi nyengir-nyegir aja kayak orang gila, serem gue liatnya" Steven bergedik ngeri.

Komang terkekeh "Lu kayak gak tau orang lagi jatuh cinta aja, Pen. Temen lu tuh lagi kesemsem sama anak baru itu" Ucap Komang tepat sasaran.

Steven membulatkan matanya tidak percaya "Lu beneran suka sama tuh cewek Bir?" Albirru mengangkat kedua bahunya dengan senyuman yang tidak luntur dari bibirnya, "Dia galak loh Bir."

"Ya karena dia galak, mangkanya gue suka. Lu tau sendiri kan tipe cewek gue tuh yang kayak gitu" Balas Albirru mampu membuat Steven terdiam.

"Cewek galak itu gak ada obat" Ujar Albirru sambil menaik-turunkan alisnya.

"Yakin bisa dapetin hati tuh cewek? Dari yang gue liat-liat sih, Kaureen itu termasuk cewek yang gak perduli sama cinta-cintaan dan dia juga orang yang gak mau deket sama cowok. Buktinya aja lu sama Komang ngajak dia kenalan aja gak dia tanggapin kan? Tapi giliran si Gritte yang ngajak kenalan langsung dia tanggapin" Ujar Yoseph panjang lebar.

Albirru mengetuk-ngetuk meja kantin dengan jari telunjuknya, "Iya juga sih, tapi bodo amat lah, gue akan tetap nekat deketin dia" Ucap Albirru dengan semangat 45.

Samudera hanya geleng-geleng kepala saja melihat semangat yang sahabatnya pancarkan, ia menepuk pundak Albirru dua kali, "Terserah lu aja ya Bir, asalkan lu jangan nangis-nangis kalau di tolak sama dia."

Albirru refleks memukul paha Samudera dan berhasil membuat sang empunya menjerit kesakitan, "Lu kata gue cowok apaan? Yang kalo di tolak cewek langsung nangis-nangis gak jelas" Kesal Albirru.

Samudera terkekeh "Ya kali aja Bir."

"Setan lo!."

Seketika tawa sahabat-sahabat Albirru menggelegar di setiap sudut kantin. Dan hal itu membuat semua tatapan mata mengarah ke meja mereka.

AMBIS [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang