Albirru tersenyum ketika melihat dua orang perempuan berbeda usia tengah berjalan ke arah mobilnya.
Ia lantas langsung merapihkan tatanan rambutnya, tidak lupa juga ia menyemprotkan parfum di sekujur tubuhnya.
Setelah di rasa rapih, ia langsung keluar dari dalam mobil, menghampiri kedua perempuan itu.
"Hai" Sapa Albirru yang hanya di tanggapi oleh senyuman yang Thea berikan, sedangkan Kaureen hanya diam saja sambil menatapnya dengan tatapan malas. "Mau langsung pulang atau jalan-jalan dulu?."
"Jalan-jalan."
"Pulang."
Albirru terdiam ketika Thea dan Kaureen menjawab pertanyaannya dengan jawaban yang berbeda. Thea menjawab jalan-jalan, sedangkan Kaureen menjawab pulang.
Laki-laki itu berdeham sejenak, kemudian tatapannya mengarah ke arah wajah Kaureen yang terlihat sangat kelelahan, "Kita pulang aja ya, kasian cewek gue udah kecapekan" Ucap Albirru yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Kaureen.
"Gue bukan cewek lu!" Tegas Kaureen.
Albirru tersenyum kecil, "Maksudnya calon cewek gue" Ralatnya.
Kaureen kembali memutar bola matanya malas, ia menggenggam kedua tali tasnya. "Terserah lu! Yang jelas gue bukan cewek lu dan gak akan pernah menjadi cewek lu!" Ucap Kaureen penuh penekanan.
Kemudian Kaureen menolehkan kepalanya, menatap Thea yang sedang berdiri di sampingnya, "Sorry gue gak jadi balik bareng lu, gue duluan" Tanpa menunggu persetujuan dari Thea, Kaureen langsung meninggalkan kedua kakak beradik itu. Ia melangkahkan kakinya ke sebuah halte yang berada tepat di depan gor tempat ia berlatih silat.
Ia mengeluarkan ponselnya, memesan ojek online yang akan membawanya pulang ke rumah.
Tidak lama kemudian ojek online pesanan Kaureen tiba, ia langsung naik ke atas motor sambil memakaikan helm ke kepalanya. "Jalan Pak" Perintahnya.
Sang driver ojek online itu pun langsung menjalankan motornya.
Di sepanjang perjalanan, Kaureen hanya diam termenung sambil menatap pohon-pohon yang berdiri kokoh di pinggir jalan.
Kaureen menghela nafasnya ketika melihat lampu lalulintas yang berubah menjadi warna merah.
TIN.
Kaureen dan driver ojek online itu sontak menoleh ketika mendengar suara klakson mobil dari samping kirinya.
Kaureen berdecak sambil memutar bola matanya malas ketika melihat siapa pengemudi dari mobil yang membunyikan klakson tadi.
"Pak bawa motornya jangan ngebut-ngebut, saya gak mau princess saya kenapa-kenapa" Ucap Albirru dari dalam mobil.
Sang driver itu tersenyum kecil, "Iya Mas, saya gak akan ngebut-ngebut supaya princess nya Mas gak kenapa-kenapa" Balas sang driver membuat Kaureen menatap jengah ke arah dua laki-laki itu.
Lampu lalulintas kembali berwarna hijau, bunyi klakson terdengar seiring dengan melajunya kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Jalan duluan Pak, saya kawal dari belakang" Ucap Albirru kepada driver ojek Kaureen.
Driver itu menganggukkan kepalanya, ia membunyikan klakson motornya sebelum melajukan motornya.
"Pacarnya ya Eneng romantis ya" Ucap sang driver yang masih bisa di dengar dengan jelas oleh Kaureen.
"Bukan pacar saya!" Balas Kaureen dengan nada ketusnya.
"Kalau bukan pacar, pasti crush nya ya?" Kaureen memicingkan matanya saat mendengar kata 'crush' keluar dari mulut driver ojek onlinenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBIS [Hiatus]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM DI BACA!] [SEQUEL CRAZY MARRIAGE] Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata dasar ambis atau ambisius memiliki arti keinginan besar untuk mencapai suatu harapan atau cita-cita. Seperti hal nya seorang laki-laki bernama Albirr...