Sasuke pun sampai di tempat kerjanya. Ia pun memulai pekerjaannya. Ia melihat Itachi menghampirinya. " Kau dari mana, Sasuke? Aku ingin mengajakmu menjenguk ayah di penjara. Kau harus ikut, Sasuke!" kata Itachi.
" Kau aja, Itachi. Soalnya aku banyak pelanggan. Hari ini aku akan menghandle restoran ini. Jangan ganggu aku, Itachi. Nanti aku kesana sendiri. Kau jangan khawatir," kata Sasuke.
" Aku izinkan kau pergi, Sasuke. Soalnya ibu juga ada disana. Aku gak mau tau," kata Itachi. " Ibu? Ibu disini? Kapan ibu ke Jepang, Itachi? Jelaskan kepadaku!" kata Sasuke.
" Kemarin ibu tiba bersama istriku. Aku lupa bilang kepadamu kemarin. Mereka tiba pas malam malam. Ya sudah kalau begitu aku izin kepada bosmu ya. Masuk aja kau ke mobilku, Sasuke," kata Itachi. " Aa," kata Sasuke.
Beberapa menit kemudian. Mereka akhirnya pergi ke kantor polisi. Disana ada Mikoto yang menemani mereka. " Bagaimana kabarmu, nak? Selama ini kau tinggal dimana? Kau sehat sehat aja tanpa kami kan?" kata Mikoto.
" Aku nyewa apartemen murah dan nyaman buat aku tinggal bu. Aku juga sehat sehat ketika tidak ada kalian. Kalian jangan mengkhawatirkan aku," kata Sasuke. " Sasuke karena ayahmu lagi di penjara, kenapa kau gak balik ke manshion? Ibu rindu dengan suasana yang dulu. Pulanglah demi ibu, nak," kata Mikoto.
" Kalau aku kembali ke manshion, bagaimana dengan anak anak? Aku belum siap mengenalkan keluarga baruku kepada mereka. Astaga, apa yang mesti aku lakukan? Aku harus memberitahukan ini kepada Sakura," batin Sasuke.
" Tidak bisa bu, itu apartemen hasil jerih payahku. Aku gak bisa meninggalkan apartemenku. Aku janji sesekali menjenguk ibu. Kenangan di manshion terlalu menyakitkan bagiku, bu," kata Sasuke.
" Ayolah Sasuke, pulanglah ke manshion. Ibu mohon kepadamu. Mumpung ada ibu disini, ibu mohon padamu, Sasuke," kata Mikoto. " Tidak bisa bu. Aku gak bisa tinggal disana. Aku gak bisa kembali lagi kesana bu. Mengertilah diriku ini, bu. Tolong jangan paksakan aku kesana. Aku ingin bahagia dengan kehidupanku yang sekarang," kata Sasuke memohon.
" Ibu sudahlah. Jangan mengekang Sasuke. Biarkan dia hidup mandiri. Mungkin dengan hidup mandiri, hidupnya bahagia. Sudah cukup Sasuke dikekang oleh kita. Sekarang biarkan dia menentukan jalannya. Kita hanya sebagai penentu jalannya Sasuke. Jangan paksakan dia bu," kata Itachi.
" Baiklah kalau begitu. Ibu takkan memaksamu. Jika kau ingin kembali ke manshion, kami akan menyambutmu dengan suka cita. Sebentar lagi kita sampai. Ibu minta kalian jangan buat ayah kalian stress. Sudah cukup dia stress di penjara. Ingat itu," kata Mikoto. " Hn," kata Sasuke dan Itachi.
Mereka pun sampai di kantor polisi. Fugaku pun menemui mereka dengan didampingi polisi. " Miko chaan, akhirnya kau kembali kesini. Aku sangat merindukanmu, Miko chaan. Tolong keluarkan aku dari sini," kata Fugaku sambil meneteskan air mata.
" Ibu jangan biarkan ayah bebas. Dia sudah membuat penderitaan pada temanku. Aku takkan nerima bila ayah bebas. Ayah harus dapatkan hukuman setimpal. Sudah cukup ayah bahagia, sekarang jalani hukuman ayah," kata Sasuke.
" Sasuke kau jangan bicara seperti itu kepada ayahmu! Nanti kondisi ayahmu bisa menurun. Jangan buat beban ayahmu lagi, Sasuke!" tegur Mikoto. " Ibu memarahiku! Bu sadarlah, keluarga kita di cap sebagai pembunuh. Aku sebagai anggota keluarga ini malu. Apa ibu gak mempunyai malu. Ibu biarkan ayah bebas begitu aja. Kalau aku akan menuntut hukuman ayah. Aku pergi dulu," kata Sasuke.
Sasuke pun keluar dari kantor polisi. Itachi pun menyusul Sasuke. " Maafkan perkataan anak kita Fugaku. Aku salah mendidik anak kita. Tak seharusnya dia kayak begini kepadamu," kata Mikoto.
" Sasuke benar, Miko chaan. Aku sudah membuat keluarga malu. Gara gara ketamakanku, aku dicap sebagai pembunuh. Kalau bisa, buatlah hukuman setimpal untukku. Hukuman mati akan cocok bagiku, Miko chaan. Hidupku sudah tak berguna didunia ini," kata Fugaku lirih.
" Fugaku jangan menyerah dengan hidup ini. Tuhan akan membalikkan hidupmu yang lebih baik lagi. Aku yakin dengan hal itu. Jadi jangan menyerah Fugaku. Aku akan selalu mendukungmu suka dan dukaku," kata Mikoto.
" Tidak Miko chaan. Aku aib di keluarga ini. Mengertilah. Ceraikan aja aku. Aku akan menerimanya dengan hati. Aku takkan kau menerima cacian dari masyarakat, Miko. Kita bercerai aja," kata Fugaku. " Ngomong apa kau Fugaku! Aku takkan menceraikanmu. Akan kubela kau mati matian. Kau jangan khawatirkan aku. Anak anak akan membelaku nantinya. Ini makanlah. Tadi aku memasak ini buatmu," kata Mikoto.
Sedangkan Itachi menarik tangan Sasuke. " Apa apaan kau Itachi! Aku harus kembali kerja. Kau tau kan bila aku bertemu ayah akan terjadi seperti ini. Jadi jangan paksaan aku kesini lagi," kata Sasuke marah.
" Aku mengerti perasaanmu, Sasuke. Kenapa kau sebegitu bencinya kepada ayah? Padahal ayahlah yang sudah menyekolahkan hingga kau bisa mendapatkan gelar sarjana. Harusnya kau bangga dan dapat membantu ayah. Kenapa kau seolah olah memojokkan ayah? Apa karena Haruno Sakura? Apa kau benar benar temannya Sakura, atau kau ini kekasihnya Sakura? Apa statusmu dengan Sakura sebenarnya, Sasuke? Jawab aku!" kata Itachi.
" Aku dan Sakura hanyalah sebatas teman, Itachi. Kenapa aku membenci ayah, karena ayah terlalu memaksakan keinginannya kepadaku. Aku bukan lagi bocah yang diatur oleh orangtuanya. Perbuatan ayah kepada Sakura membuatku sulit memaafkannya. Ketika dia mengusirku dari rumah, ada dia membujukku pulang ke rumah? Gak Itachi, gak. Dia hanya menawarkanku kerjaan yang sebenarnya sangat memuakkan bagiku. Aku sudah cukup mengerjakan tugas ayah, sekarang aku ingin bebas dari perintah apapun. Tolong jangan halangi aku pergi, Itachi," kata Sasuke.
Itachi pun terdiam dengan perkataan Sasuke. " Kau benar Sasuke! Kau sangat benar. Tetapi aku masih menghargai perasaan ayah. Aku ingin menyatukan hubungan ayah dan anak. Aku ingin keluarga ini utuh kembali. Jika aku tidak menemukan jawaban hubungan Sasuke dengan Sakura, maka aku akan mencarinya sendiri," batin Itachi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Dont Leave Me Honey
RomanceSakura adalah seorang gadis biasa yang mendapatkan beasiswa di universitas yang elit. Namun untuk menghidupi kehidupannya, Sakura rela bekerja siang malam untuk mengisi perutnya. Ia juga adalah anak yatim piatu. Orangtuanya sudah meninggal beberapa...