Part 10 : Guilty feeling

84 17 0
                                    

_✿✯✿_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_✿✯✿_

Semenjak kepergian Xiao Zhan pagi itu,besoknya hubungan mereka bisa dikatakan kurang bersahaja. Setiap kali mereka berpapasan,pemuda manis itu akan terkesan menghindarinya bahkan enggan untuk menatapnya.

Yibo merasa Xiao Zhan tidak pernah bersikap seperti ini padanya sebelumnya. Dia bertanya-tanya apakah dia pernah membuat sesuatu yang merugikan Xiao Zhan. Namun ingatannya hanya sampai mengingatkannya pada saat amukan Xiao Zhan saat itu.

Tanpa adanya sapaan hangat dan senyum manis,Yibo merasa dunia kembali mengucilkannya. Sendiri dia merasakan kegelapan kembali menelan cahaya yang sempat menerangi hatinya. Xiao Zhan adalah sosok cahaya yang mengisi kekurangan Yibo saat mata memandangnya rendah. Namun kini,sosok cahaya itu bahkan perlahan mulai menghilangkan bayangannya.

Yibo tidak punya tumpuan lain,dia hanya mengandalkan pamannya yang selalu memberinya semangat dan kasih sayang pada ponakannya. Dan saat ada yang mau mengulurkan tangannya suka rela,berteman dengannya dengan tulus, mengapa di saat dia sudah menaruh harapan orang itu juga perlahan memalingkan wajahnya.

Dia memang bisu,tapi apakah itu kecacatan yang bahkan memiliki teman saja dianggap kejahatan. Yibo sungguh menunggu seseorang untuk menariknya keluar dari dasar laut kesuraman yang di buat. Memahami isi hatinya meski tidak dapat berbicara lewat kata-katanya. Dia benci gelap,karna di sanalah tercipta kebisuannya di mulai.

Dia berjalan menunduk ketika pemuda manis itu lagi-lagi hanya melewatinya. Tidak menoleh bahkan meliriknya. Seolah dia tak kasat mata. Pemuda tampan itu menatap nanar, itu adalah saat terakhir ketika Xiao Zhan berada dalam apartemen kecilnya. Meski dia datang tidak dalam keadaan menguntungkan,tapi Yibo merasa senang karna pernah merawatnya.

Xiao Zhan berjalan cepat tidak menoleh lagi. Meninggalkan Yibo di belakang yang masih menatap punggung rampingnya kian menjauh memasuki gedung fakultas,hingga di telan tikungan. Perasaannya sakit,seolah teriris sebilah pisau. Dia merindukan senyum manis yang selalu ditunjukkan olehnya.

'Aku merindukanmu,Sean.'

🍁🍁🍁

Kakinya berjalan setengah berlari. Dia sangat buru-buru ingin pergi kebelakang dengan cepat. Tadi dia tidak sengaja bertemu dengan orang yang selalu berusaha dihindarinya sejak beberapa waktu lalu. Tidakkah tau,jika saat mata itu menatapnya dengan sendu membuat sesuatu dalam sanubarinya remuk bagai kertas.

Pandangan yang menimbulkan perasaan bersalah yang begitu hampir mencekiknya secara perlahan. Ketika dihadapkan dengan pilihan sulit,dia bahkan harus ikut menghilangkan jejaknya di belakang agar masalah lain tidak mengikuti. Namun ketika keputusan sudah di tetapkan,hatinya tidak bisa menolak untuk tidak peduli. Xiao Zhan merasa dia salah karna mengacuhkan Yibo.

Alasan sebenarnya mengapa dia memilih menghindar,karna dia tau Yibo adalah anak baik-baik. Melihat dari sedikitnya kepolosan yang ada pada Yibo, membuat Xiao Zhan tidak berani merusaknya. Kehidupan bebas Xiao Zhan tidak dapat berbagi dengan siapapun terutama orang seperti Yibo. Xiao Zhan sangat nyaman berada dekat dengan pemuda tampan itu, dia menginginkan kedekatan yang lebih sempurna hingga dia bisa mencapai puncak untuk menjadi yang lebih dekat dengannya.

Dawnstars| |On Going|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang