(Selow update)
Kesunyian membawa dirinya kedalam kegelapan. Wang Yibo selalu berusaha melakukan apa yang dia mampu,ketika semua orang membelakanginya. Terkucilkan di masalalu,dan dibenci di masa depan hingga penolakan terhadap sang ibu. Wang Yibo te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-✿✯✿-
Ting
Tong
Bel pintu berbunyi dua kali mengalihkan kedua orang yang sedang berada di suasana cemas melanda. Tidak adanya seorang pelayan membuat tuan dan nyonya Xiao kerepotan, mungkin mereka mulai mempertimbangkan untuk mempekerjakan seseorang dalam rumahnya agar bisa sedikit mengurangi beban lelah mereka saat pulang.
"Aku akan memeriksanya," saat nyonya Xiao hendak melangkah keluar membuka pintu,suara familier pun terdengar di saat itulah kedua orang tua itu mendesah lega.
"Aku pulang."
"Sean! Dari mana saja kamu nak?" Cercah nyonya Xiao membombardir tubuh Xiao Zhan. Takut-takut ada yang lecet atau luka yang tidak dia ketahui. Tuan Xiao juga mendekat di arah belakang dengan raut wajah sama.
"A-aku,dari- emm.." Xiao Zhan bingung harus menjawab apa. Jika dia bilang bahwa dia menginap semalaman di dalam tokoh buku bersama Yibo, bagaimana respon orang tuanya nanti. "Aku,habis mengerjakan tugas kelompok di rumah temanku." Bohongnya.
"Tapi kau bisa mengabari atau menelpon mama dan papa. Kau tau betapa khawatirnya mama saat melihat kamarmu kosong pagi ini?"
"Aku lupa.." Xiao Zhan sesungguhnya memang lupa. Amat sangat lupa,karna bersama Yibo. Bagaimana bisa dia mengingatnya ketika dia saja tidak tau kalau orangtuanya akan ada di rumah di saat mereka sangat sibuk belakangan ini.
"Sudah-sudah ma. Sean, sudah makan? Ayo kita sarapan bersama. Sudah lama kita tidak makan bersama kan?" Tuan Xiao akhirnya menengahi omelan istrinya itu. Dia juga merasa lega karna anaknya sudah pulang ke rumah dengan aman. Mereka akhirnya makan bersama setelah Xiao Zhan berganti pakaian.
Ini merupakan pemandangan yang sangat jarang. Meski Xiao Zhan tau,bahwa ini tidak akan bertahan lama tapi dia sudah bisa di buat tersenyum tipis.
'Yah, pada akhirnya akan tetap sama.'- . . .
Beberapa hari telah berganti perlahan merangkak menjadi bulan. Setelah melewati kesibukan kuliah dan melewati ujian pertama,Xiao Zhan akhirnya bisa bernafas lega. Hanya tinggal menunggu test berikutnya yang masih terbilang cukup panjang,menjelang kelulusan.
Dia beranjak menuju kantin kampus untuk membeli kudapan ringan. Setelah kejadian di mana dia terjebak bersama Yibo,mereka tidak lagi saling menjauh. Bahkan Xiao Zhan yang akan lebih dulu menghampiri Yibo dan mengajaknya berbicara dan makan bersama. Seperti biasa yang di lakukannya sebelumnya dulu. Kini Xiao Zhan tidak lagi memikirkan perasaan negatifnya yang lebih membuatnya semakin tidak nyaman.
Karna nyatanya, dia sendiri tidak bisa berjauhan dengan pemuda dingin dan pendiam itu,entah karna apa. Namun setiap dia memikirkannya,itu membuatnya gelisah dengan perasaan jengah. Tidak tahan. Dia sangat merindukan perhatian Yibo padanya.
