Namaku L/N Y/N, jika ada yang bertanya siapa orang terbodoh dalam hidupku pasti aku menjawab dia itu Bokuto Koutaro. Dia selalu berteriak-teriak didepan umum, membuat anak kecil menangis dan lain-lain.
Flashback (umur 6 thn)
Y/N: Bokuto! Aku capek tau!
Bokuto: Y/N! Panggil aku koutaro!
Y/N: Tidak mau! Aku lapar..
Bokuto: Gimana ya? Ayo pulang saja, pasti Ibuku membuat pancake yang banyak!
Y/N: Hore! Ne Bokuto, gendong aku!
Bokuto: Okeh!
Lalu Y/N menaiki punggung bokuto yang lebih besar darinya dan memulai perjalanan pulang kerumah. Saat ditengah perjalanan..
Y/N: Lihat itu! Ada anak sma!
Kata Y/N sambil menunjukan beberapa anak sma dengan seragam sekolah yang sama
Bokuto: Itukan sma Fukurodani kan? Katanya sekolah itu punya tim voli yang hebat!
Y/N: Bokuto mau jadi atlit voli?
Bokuto: Iya! Aku mau jadi Wing spiker dan kapten terhebat no 1 di Jepang!
Y/N: Aku jadi manager buat voli aja! Biar aku bisa mengawasi Bokuto!
Bokuto: Eh? Aku gak butuh pengawasan!
Y/N mulai menangis
Y/N: Bokuto jahat! Hiks!
Bokuto: Eh maaf! Aku butuh kok! Janji!
Y/N: Janji!
Lalu mereka sampai dirumah keluarga Bokuto
Bokuto: Ibu! Aku pulang!
Y/N: Permisi..
Tiba-tiba ada kakak kedua dari bokuto yang berlari, bokuto tau bahwa kakaknya akan memeluknya pun memasang pose terima pelukan dan ternyata kakaknya itu memeluk Y/N
Kakak Bokuto (2): Y/N imut sekali!!! Andaikan adikku itu Y/N!
Bokuto: Ughm! Kakak!
Kakak Bokuto (2): Wah ada yang cemburu ini...
Bokuto: Aku iri karena Y/N maunya dipeluk sama kakak! Bukan aku!
End flashback
Jam sudah menunjukan jam 3 sore dan ini adalah waktu kerumah sakit. Y/N menaiki bus untuk ke rumah sakit dan sesampainya dirumah sakit, Y/N menuju kelantai 4 dan menuju kamar rawat inap no 45. Dikamar itu ada sang kapten voli Fukurodani, Bokuto Koutaro.
Y/N: Aku datang..
Bokuto: Y/N akhirnya datang!
Bokuto Koutaru menderita kanker otak saat memulai semester duanya sebagai anak sma kelas 3.
Y/N: Tentu sajalah dasar bodoh.
Bokuto: Aku bosan! Mau main voli lagi!
Y/N: Baiklah aku akan meminta izin ke dokter dulu.
Lalu Y/N menghubungi dokter bokuto dengan handphonenya dan setelah mendapatkan izin dari sang dokter, Y/N membawa Bokuto ke lapangan rumah sakit dengan kursi roda
Bokuto: Janji masa kecil yang terkabulkan ya!
Y/N: Tidak juga. Aku memang ingin menjagamu tapi tidak seperti ini
Bokuto: Maaf, seharusnya aku sehat!
Y/N: Ini takdir dan juga bukan kesalahanmu. Kau harus tetap belajar voli dan tetap menjadi Bokuto yang kukenal! Setelah kau sembuh kan kamu bisa menjadi wing spiker no 1 dijepang kan?