Sawamura Daichi, seorang polisi di kota
Memiliki satu orang anak perempuan, namun dia tidak memiliki istri atau berstatus menikah. Ternyata, anak itu adalah anak yang Daichi adopsi dari korban pembunuhan dan kekerasan. Ayah kandungnya adalah pencandu obat-obatan dan minuman berakohol dan ibunya adalah korban kekerasan dari sang suami.
Suatu hari, si suami membunuh sang istri dikarenakan sang istri tidak memberinya uang untuk membeli akohol, namun tiba-tiba polisi datang dan itu karena tetangga mereka menelepon polisi. Daichi, salah satu petugas yang menangani kasus ini mendengar suara bayi menangis di sebuah kamar. Ternyata, ada bayi perempuan yang menangis karena dia kelaparan, lalu Daichi membuat semangkuk bubur bayi. Setelah makan, bayi itu Daichi ganti popoknya dan membawanya ke kantor polisi. Di kantor polisi, mereka sedang memikirkan bagaimana nasib bayi ini dan Daichi mengusulkan bahwa dia akan mengadopsi bayi ini. Mereka setuju dan sepakat memberi daichi gaji lebih untuk dirinya dan bayinya.
Lalu Daichi memberi nama dia Sawamura Y/N dan merawat anak itu dengan penuh kasih sayang.Daichi: Saya berjanji akan selalu menyayangimu selalu..
Skip 10 tahun kemudian
Ini sudah 10 tahun setelah kejadian itu, Y/N telah menjadi gadis yang cantik namun pintar dalam bela diri.
Daichi: Y/N! Papa mau ke kantor, kamu dirumah aja ya. Nanti ada anak Kageyama dan Hinata sama ada Sugawara sensei yang bakal kesini
Y/N: Semangat Ya Papa! Jangan lupa belikan cemilan fav Y/N ya!
Daichi: Iya2, Papa berangkat ya! Dah
Y/N : Dah!
Lalu Daichi pergi ke kantor dan Y/N memulai membersihkan rumah walaupun rumah itu sudah dibilang cukup rapi dan bersih. Tapi, kalo lebih tapi kalo lebih baik bisa, kenapa tidak lakuin saja. Lalu Y/N memulai membersihkan rumah. Tak lama kemudian datanglah dua anak yang berumur 7 tahun dan seorang guru pria. Hinata Shoko, anak perempuan dari Hinata Shoyo, Kageyama Tobi, anak laki-laki dari Kageyama Tobio, dan Sugawara Koushi, guru di sekolahnya
(Kalo buat anaknya saya pakai nama mereka, bukan marga)
Shoko: Y/N! Ayo kita bermain masak-masak
Tobi: Tidak! Kita bermain voli!
Sedangkan sang guru, Sugawara Koushi menata barang-barang dari kedua muridnya
Y/N: Eh? Y/N mau bermain bersama kalian..
Shoko: Bagaimana kita bermain ayah, ibu dan anak!
Tobi: Wah boleh juga! Aku jadi ayah! Y/N jadi ibunya!
Shoko: Eh? Shoko mau jadi ibu!
Y/N: Eh? Bagaimana kita menggambar saja?
Lalu ketiga anak itu menggambar dengan tenang
Sugawara: Kalian mau makan apa?
Y/N: Ah Pak Sugawara, ada tempura dan bumbu kari. Akan saya buatkan
Shoko: Aku mau ikut!
Tobi: Sama!
Sugawara: Kalian pintar sekali. Ayo kita masak bersama..
Lalu Sugawara mengajari Tobi memotong kentang dan wortel, sedangkan Y/N dan Shoko menepungi tempura dengan telur dan tepung. Lalu Sugawara menggoreng tempura dan Y/N membuat bumbu karinya. Sedangkan Shoko dan Tobi menata meja makan
Sugawara: Y/N kau ini sangat dewasa sekali ya..
Y/N: Menurutku ini masih kurang cukup. Aku ingin suatu hari nanti ayah akan bisa pensiun lebih cepat dikarenakan bahwa anaknya ini adalah polisi terhebat seluruh jepang!