"Jeno mending kita bawa kerumah aja gimana, by?" Tanya Irene khawatir.
"Emang boleh sama keluarganya? Ini juga kayaknya klo bukan Jaemin yang minta, mereka bakal panggil dokter lain. Jung Jaehyun sama Jung Taeyong itu gak suka sama kita darl." Jelas Suho
"Tapi Jeno merasa gak aman disini hubby. Aku juga gak mau jauh jauh sama Jeno kalo dia lagi kayak gini, dia tuh butuh kasih sayang lebih dari orang sekitarnya. Butuh hawa positif biar balik lagi jadi Jeno." Yahh, Suho tidak menyangkal sih. Irene dengan segala pengalaman nya sebagai psikolog dan naluri ibu mungkin?
"Bunda Irene tenang ya, nana bakal minta izin sama nyonya dan tuan Jung buat bawa Jeno hyung pergi keluar rumah." Jaemin segera beranjak dari duduknya dan bergegas pergi.
"Tolong ya Jaemin." Jaemin tersenyum lalu mengangguk.
"Papi Suho bisa gendong Jeno hyung sendiri gak? Biar langsung pergi. Eh tapi gedean Jeno hyung ya."
"Gapapa na, biasanya kalo Jeno kambuh juga papi yang gendong kok. Udah biasa." Jelas Irene.
Lalu Jaemin langsung berjalan menuju ruang tengah.
Ia agak ragu sebenarnya, kalau ia turun pasti akan ketemu ayah dan keluarga barunya. Tapi ia tak akan membiarkan Jeno berlama lama didalam rumah ini.
Saat hendak menghampiri, Taeyong langsung menyadari kehadiran Jaemin yang berjalan ke arahnya.
"Eoh, Jaemin." Nah, semua mata kini tertuju pada Jaemin. Dan lagi-lagi Yuta tidak berhasil mengondisikan raut wajahnya.
"Nyonya ada yang ingin saya bicarakan sebentar." Ujar Jaemin pelan.
"Eih, mommy Jaem. Mommy."
"Eh ada apa ya Jaem? Apa butuh sesuatu kah?" Tanya Taeyong.
"Oh itu, saya mau izin membawa sajangnim ketempat berobat. Tempat biasa sajangnim." Jelasnya meminta izin.
"Kenapa harus kesana? Kenapa gak dirumah sakit?" Bukan, ini bukan Taeyong. Melainkan Jung Jaehyun.
"Maaf tuan Jung, ini permintaan sajangnim sendiri." Jelas Jaemin sehalus mungkin.
Tak jauh dari perkumpulan mereka, derap langkah kaki terdengar mendekati mereka.
"Gak bisa. Jeno gak boleh kemana mana. Kalau mau bawa saja kerumah sakit besar, berikan penangan oleh dokter yang lebih professional." Mutlak perintah Jung Jaehyun.
Tapi ada yang lebih mutlak dan tak bisa diganggu gugat.
"Jeno mau ketempat dokter Suho. Gak perlu dokter profesional, gak perlu rumah sakit terkenal. Cukup dokter Suho. Daddy sama mommy dirumah aja biar na- Jaemin yang bantu." Ini perintah mutlaknya. Omongan seorang Jung Jeno. Mereka agak kaget karena melihat Jeno yng pucat dibelakang gendongan Suho.
"Saya permisi. Saya pastikan tuan Jeno aman bersama saya dan istri." Lalu Suho dan Irene pergi begitu saja meninggalkan Jaehyun yang hampir murka, Taeyong yang hampir menangis dan keluarga nakamoto yang diam tidak tahu apa apa.
"Ayah, Aiko mau ikut nemenin Jeno dong." Pinta anak gadisnya Yuta.
"Gausah sayang, biarin lagian udh ada yang ngerawat Jeno kok." Itu Taeyong yang ternyata mendengar permintaan Aiko.
"Kalau begitu saya izin pamit dulu ya nyo- mommy Jung, Tuan Jung, Tuan dan Nyonya Nakamoto." Pamitnya sambil membungkuk.
"Hati hati ya Jaemin. Tolong titip Jeno." Simanis tersenyum dan mengangguk.
Lalu berjalan keluar kediaman Jung. Namun sebelum keluar ia tak sengaja mendengar perkataan anak gadis Yuta.
"Aiko suka sama Jeno. Mau pacaran sama Jeno, boleh ya nyonya Jung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Anything | [NOMIN] END✅
Romance" padahal sudah aku peringati, apa yang jadi milikku akan terus jadi milikku." Na Jaemin Jaemin itu orangnya lembut, penyayang. Tapi jangan cari masalah sama Jaemin, dia bukan uke menye-menye.