Jaemin membuka mata perlahan, kepalanya pening badannya sakit seperti akan remuk. ia berusaha menarik tubuhnya agar terbangun dan duduk. 'ssshhh' Jaemin meringis merasakan sakit dibagian bawahnya, sungguh bokongnya nyeri bukan main. Jaemin mengedarkan pandangannya kesekitar ruangan. asing. ini bukan kamarnya, bahkan dinding ruangannya pun sangat berbanding dengan kamarnya.
"eungghh"
Jaemin mengalihkan pandangannya kesumber suara yang ternyata berasal tepat dari sebelah dirinya. ia mendapati seorang pria bertelanjang dada yang ditutupi dengan selimut abu-abu yang kini juga ia pakai untuk menutupi dirinya.
Jaemin mengarahkan pandangnya pada badannya sendiri. Tunggu!! dimana pakaiannya? ia menyibak sedikit selimut tersebut lalu membelakakkan matanya. Ia telanjang!!
"morning sweetie" suara serak khas orang bangun tidur itu menggelitik pendengarannya. sebuah tangan melingkar dipinggang atasnya dan ia merasakan basah pada daun telingannya.
"AAAAAAAA SIAPA KAMUU!!!"
Reflek Jaemin menendang pria disebelahnya itu lalu menutupi badannya hingga menyisakan mata dan pangkal hidungnya.
"hey hey sweetie, tenanglah" pria tersebut berusaha mendekati dirinya lagi, namun dengan cepat jaemin menahannya.
"JANGAN MENDEKAT"
fine, pria itupun berdiam diri ditempat ia berdiri. memperhatikan si manis yang nampaknya sangat gelisah. pria tersebut hanya bisa terkekeh menatapi makhluk menggemaskan didepannya.
simanis menoleh kearah pria tersebut. "kenapa aku ada disini, dan apa yang kau lakukan bajingan??!!" Jaemin menatap nyalang pria tersebut. sejujurnya Jaemin malu menatapnya, karena pria yang sedang berdiri tersebut tak menggenakan sehelai pakaian pun.
"Hey, kau lupa? Kan kau sendiri yang mengajakku untuk bercinta." Pria tersebut tersenyum, lalu keduanya terdiam. Jaemin sibuk dengan pikirannya sendiri, sementara pria tersebut hanya menatap Jaemin tanpa kedip.
Sejujurnya Jaemin ingin menangis saat ini juga, bokongnya sakit tapi yang lebih sakit hatinya. Bagaimana bisa ia memberikan pengalaman pertamanya pada orang asing yang bahkan ia tak tahu namanya.
"Hey" Jaemin menolehkan kepalanya ke sumber suara. "Saya minta maaf karena kejadian ini. Saya tahu pasti kamu sangat menyesal, terlebih saya orang asing. Tapi saya pasti tanggung jawab dan saya nawarin ini nggk terpaksa" lengkungan manis tercetak dimata pria tersebut saat ia tersenyum.
Jaemin tersenyum kikuk. "Ehmm boleh puter balik gak? Mau kekamar mandi" pria dihadapannya tak menjawab hanya kekehan yang Jaemin dengar lalu tanpa menjawab ia membalikkan badannya.
Saat itu juga Jaemin bergegas menuju kamar mandi. Pria itu mendengus geli mendengar tapak kaki berlari dari sosok lucu tadi.
Jaemin berdiam diri dikamar mandi, ia menghela nafas. Sekelebat bayang bayang dari kejadian tadi malam mulai datang ke ingatannya. Rasanya Jaemin ingin mengubur diri saja atas sikapnya yang dengan santainya menggoda pria yang kini menunggu diluar kamar mandi. Dengan tergesa jaemin langsung mandi dan ingin langsung keluar dari kamar ini.
Sekitar 20 menit Jaemin membersihkan dirinya, ia keluar dengan bathrobe putih yang tersedia didalam kamar mandi. Nampak sosok pria tengah tertidur miring membelakangi pintu kamar mandi. Langsung saja Jaemin memungut pakaiannnya dan mememakaikan ditubuhnya.
Ia bermaksud untuk kabur meninggalkan sosok yang tengah terlelap tenang. Jaemin mengambil selembaran kertas lalu menuliskan beberapa kalimat pamit karena ia tak bermaksud berpamit.
Terimakasih atas tawarannya, mari lupakan saja yang sudah terjadi. Saya pamit, semoga kita tak bertemu lagi●
●
●TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Anything | [NOMIN] END✅
Romance" padahal sudah aku peringati, apa yang jadi milikku akan terus jadi milikku." Na Jaemin Jaemin itu orangnya lembut, penyayang. Tapi jangan cari masalah sama Jaemin, dia bukan uke menye-menye.