Minggu pagi ini kedua orang tua indi akan pulang, indi sudah bersiap-siap dengan kedua orang tuanya yang sudah memegang koper.
Ketika indi akan memesan taksi online terdengar klakson mobil di depan rumah indi. Indi mengernyitkan dahi, ia melangkahkan kaki menuju depan rumah.
Terlihat ake baru saja keluar dari mobil dengan baju kantoran yang sangat pas di badannya.
"Kamu kok kesini?" Tanya indi setelah berhadapan dengan ake.
Ake tersenyum lalu mengecup kening indi." Emang salah nganter calon mertua." Ake tersenyum.
Indi langsung menegang hatinya langsung bergetar tak sadar ake telah melewatinya dan menyalami kedua orang tua indi.
Mobil berjalan santai menuju stasiun kereta api tak ada percakapan sama sekali sesekali indi melirik ake yang sedang serius menyetir.
"Ayah sama ibu pergi ya nduk jaga diro baik-baik ya." Ayah indi memeluk indi begitu pula ibunya.
"Nak ake ibu minta jaga indi ya." Permintaan ibu indi.
"Insyaallah siap bu". Ucap ake tegas.
Kereta telah melaju meninggalkan indi dan ake. Terlihat indi meneteskan air mata ake dengan sigap segera memeluk indi terasa aman dan nyaman.
Setelah acara tangisan tadi indi masih segugukan, hidung yang memerah serta suara hidung di sedot menambah kesan lucu bagi ake.
Untunglah ake dapat menahan tawanya kalau tidak entah apa yang akan terjadi. Ake memutuskan tidak jadi kr kantor ia akan menemani indi.
Mungkin keliling melihat jalanan yang sedikit lenggang bisa merilekskan pikiran, dengan jalanan yang sedikit sunyi ini terlihat samping kanan kiri bangun-bangunan tinggi.
Mobil melaju dengan tenang hingga suara indi memecahlan keheningan.
"Kamu gak ke kantor?" Masih terdengar suara serak dari indi.
"Gak, kamu mau jalan-jalan kemana?" Tanya ake.
"Kita ke mall dulu ya. Aku gak nyaman pake baju ini." Lanjut ake.
Indi hanya menganggukkan kepala tanda setuju. Sampailah mereka di mall ake segera menggandeng indi menuju toko pakaian.
Ake melihat indi hanya menggunakan celana jeans dan kaos berwarna putih. Ake melihat sebuah dress berwarna navy yang sangat cocok di pakai indi.
Segera ia mengambil dress tersebut dan memberikannya pada indi untuk langsung di pakai, awalnya indi menolak namun dengan paksaan halus ake akhirnya indi mengambilnya.
Indi terlihat sangat serasi memakai dress tersebut atau akelah yang hanya merasakannya.
Ake dengan santai mengendarai mobilnya. Hampir satu jam mereka di satu mobil yang sama namun tak ada sama sekali percakapan hingga membuat gadis di samping ake terlelep.
Sampailah mereka di tempat yang mereka tuju. Terlihat indi sama sekali tak terusik ketika ake mengelus pipinya dengan lembut.
"Sayang bangun." Suara ake terdengar lembut.
"Hmm. Kita uda sampai". Suara indi terdengar serak.
"Uda. Yuk turun". Ujar ake.
Indi mendengar suara gemuruh air jatuh bersahut-sahutan. Dengan segera indi keluar dari mobil langsung nampak pemandangan yang indah.
Sebuah air terjun dan pelangi mengiasi air terjun itu dan beberapa tanaman menghiasi sekitarnya.
Ake menyuruh undi melepas sepatunya lalu menggenggam tangan indi menuju sebuah batu besar. Terlihat spot yang bagus sekali bila duduk di batu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMIKU AMNESIA
Ficção Geralpernahkah kalian memikirkan ketika berada di jalan yang sepi seorang diri berjalan kaki tiba-tiba melintas mobil di depan kalian mengalami kecelakaan. berniat melakukan kebaikan namun terjadi tak terduga ingatannya berbanding terbalik dengan kenyat...