Short Story : "DESTINY AND TIME MACHINE"
Bagian : Tujuh (7)
Oleh : "The Gabutz"Cukup lama mereka berada di rooftop sampai akhirnya Aldebaran pun menceritakan semua masalah nya pada Andin
Seraya menghela nafasnya Aldebaran pun memulai untuk bercerita "Jujur saya capek... Capek sayaa"
Andin terus mengusap lengan Aldebaran karena tau kalau Al sedang emosi. Andin tak menjawab apapun ia hanya mendengarkan cerita Aldebaran
"Mungkin orang lain bahkan kamu melihat rumah tangga saya adalah rumah tangga yang harmonis romantis tapi kenyataan nya tidak"
Andin sedikit terkejut "Maaf maksutnya gimana mas"
"Iyaa kondisi ini sudah terjadi 2 tahun belakangan ini. Istri saya yang berubah dia yang jauh lebih mementingkan dunia nya daripada keluarga nya. Saya capek... Bahkan hari ini saya melihat dia melakukan hal yang sangat sudah keterlaluan sampai diketahui oleh rekan bisnis saya. Mau ditaruh dimana muka saya... Karena yang orang-orang tau rumah tangga saya adalah rumah tangga yang tanpa cacat"
Tanpa sadar Aldebaran menjatuhkan butiran bening dari pelupuk matanya. Andin hanya menghela nafas dan kaget mendengar semua cerita Aldebaran. Dia sendiri bingung harus berbuat apa
"Yaa yang saya tau setiap rumah tangga itu pasti ada cobaan nya mas. Tinggal bagaimana kita nya yang mencoba menanggapi permasalahan itu. Apakah kita mau berjuang atau berhenti dan menyerah ditengah badai itu" Ucap Andin yang berusaha memberikan pendapat nya
Aldebaran pun menatap Andin dan tersenyum
"Lagian setiap masalah pasti ada jalan keluar nya. Mas juga punya anak kasian dia kalau tau kondisi orang tuanya gimana... Jadi saya cuma ngasih saran untuk mas jangan mengambil keputusan disaat mas sedang emosi" Lanjutnya
Aldebaran hanya mengangguk "Terimakasih yaa baru kali ini saya menceritakan segala masalah saya pada orang lain dan kamu orang pertama yang saya jadikan tempat untuk mengeluarkan yang saya pendam selama ini. Makasih yaa" Ucap Aldebaran seraya menggenggam tangan Andin
"Iyaa masa sama-sama" Andin pun reflek memegang tangan Al juga
"Awwwww" Aldebaran pun kesakitan karena Andin memegang luka ditangan nya bekas ia memukul tembok tadi
"Hahhh maaf maaf kenapa... Astaghfirullah ini kenapa tangan kamu bisa kayak gini sih... Kita masuk ke dalam yukkk biar aku obatin" Entah apa yang menyerang Andin ia begitu khawatir nya dengan Aldebaran sampai tidak sadar memanggil Aldebaran dengan sebutan aku kamu
"Kamu bilang apa tadi"
"Saya bilang kita masuk yukkk. Tangan mas perlu diobatin"
"Iyaa tapi kamu nyebut diri kamu dan saya apa tadi"
"Apasih saya bilang apa emang. Udah ayo mas nanti infeksi itu kalau gak segera diobatin"
Tak ingin berdebat panjang Aldebaran mengiyakan ajakan Andin untuk Andin mengobati luka ditangan nya
"Embbb" Andin nampak sedikit bingung dimana ia harus mengobati luka Al
"Kenapa bingung gitu... Kita kekamar saya aja"
"Hahhhh" Andin Sontak kaget mendengarkan itu
Aldebaran hanya tertawa kecil melihat muka merah Andin "Hahahha kenapa sih tenang aja saya gak akan ngapa-ngapain kamu. Takut gitu mukanya"
"Ihhhh gak gituuu... Yaudah deh"
Mereka pun masuk ke dalam kamar Aldebaran. Andin dengan telaten membersikan luka ditangan Aldebaran. Aldebaran pun terus memandangi Andin. Ia pun sedikit lupa dengan permasalahan nya dengan Elsa
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY AND TIME MACHINE
Short StoryAldebaran Alfahri , adalah anak pertama dari dua bersaudara, dari seorang pengusaha sukses di Jakarta , sayangnya usaha ayahnya sempat mengalami kebangkrutan, sampai sang ayah pun stress dan mengakhiri hidupnya.. Kini Aldebaran, berusaha bangkit dar...