Bagian Delapan (Perasaan)

2.1K 189 13
                                    

Short Story : "DESTINY AND TIME MACHINE"
Bagian : Delapan (8)
Oleh : "The Gabutz"

Setelah Aldebaran mengeluarkan segala isi hatinya terhadap Andin ia pun berniat ingin beranjak dari hadapan Andin Karena ia merasa bahwa Andin tidak nyaman dengan ucapan dia tadi malam hingga tiba-tiba saat Aldebaran mulai berjalan meninggal kan Andin. Andin pun bangkit dari duduk nya dan berteriak mengeluarkan segala perasaan nya

"Mas jangan pergi... Aku tau mungkin aku salah memiliki perasaan ini sama kamu aku tau gak seharusnya aku memiliki perasaan ini tapi bodoh nya aku. Aku gak bisa mengendalikan semuanya. Aku gak tau sejak kapan perasaan ini hadir yang jelas kamu adalah orang pertama yang membuat aku jatuh cinta secepat ini. Aku cuma takut kehadiran ku merusak semua yang sudah kamu bangun bertahun-tahun bersama pasangan mu untuk itu sebisa mungkin aku menjaga hati aku untuk gak menerus kan perasaan ini"

Aldebaran hanya terpaku kaget tak menyangka mendengar semua isi hati dari Andin. Aldebaran pun membalikan badan nya dan dia berjalan kembali mendekat kearah Andin. Aldebaran memandang Andin dan Andin hanya tertunduk setelah tanpa sadar mengungkapkan segala perasaan nya. Ia bingung dengan respon Aldebaran kali ini. Aldebaran pun memegang dagu Andin pelan dan mengangkat wajah Andin agar dapat menatap wajah nya. Dan kini mata mereka pun saling memandang

"Heyy dengerin saya. Gak ada perasaan yang salah. Jangan pernah menyebut diri kamu bodoh. Kamu sama sekali gak bodoh perasaan ini hadir nya dari Tuhan ndin saya yakin pertemuan kembali saya dengan kamu bukan karena suatu kebetulan. Saya tau saya salah telah mencintai kamu disaat saya masih memiliki ikatan tapi saya yakin ini juga pertanda dari Tuhan kalau saya harus mencari titik kebahagiaan saya yang lain disaat perjuangan saya tidak pernah dihargai oleh pasangan saya. Dan jangan kamu berpikir kalau saya menjadikan kamu sebagai pelampiasan sama sekali tidak ndin. Saya benar-benar mencintai kamu. Jika melupakan kamu adalah hal yang mudah ini gak akan berat buat saya ndin tapi ternyata setelah bertahun-tahun perasaan itu masih ada" Ucap tulus Aldebaran seraya memegang kedua pipi Andin

Andin hanya terpaku dan menatap Al berusaha mencari kebohongan dimata Aldebaran namun nihil ia sama sekali tidak menemukan itu hanya ada ketulusan yang tepancar dari mata Al saat ini. Seketika ia langsung berhambur memeluk Aldebaran dan menangis di pundak Aldebaran

Malam ini adalah malam bersejarah dimana perjalanan berat akan segera mereka lalui untuk hubungan mereka. Andin dan Aldebaran kini seperti menemukan rumah tempat mereka pulang yang telah mereka cari selama ini

Setelah beberapa waktu berpelukan mereka kini tengah duduk dikursi yang berada di rooftop dengan menikmati pemandangan malam kota Surabaya dengan posisi Andin yang bersandar di lengan Aldebaran dan Aldebaran yang memeluk Andin seraya mengusap lembut kepala Andin

"Mass"

"Hembbb kenapa"

"Gimana nanti kita kedepan nya. Aku tau gak seharusnya aku masuk ke dalam rumah yang sudah kamu bangun dengan istri kamu"

"Hussttt udah yaa jangan nyalahin diri kamu sendiri... Rumah yang saya bangun bersama dia sudah hancur bahkan sebelum kamu hadir di kehidupan saya dan itu hancur karena dia sendiri yang menghancurkan nya jadi bukan karena kamu... Yang saya mau sekarang adalah kamu disini temani saya berjuang untuk membangun rumah kita" Ucap Aldebaran lembut

"Tapi aku takut mas... Aku takut kalau semuanya tau tentang hubungan aku sama kamu. Semuanya pasti akan menilai kita negatif dan Karir kamu pasti bakalan hancur"

"Saya gak peduli ndin yang saya butuhin sekarang hanya kebahagiaan yang nyata. Saya bener-bener butuh rumah untuk saya pulang bukan rumah yang isinya hanya kebohongan. Dan sekarang kebahagiaan saya ada dikamu rasanya kedamaian yang telah hilang dari hidup saya kini kembali" Ucap Aldebaran seraya terus mengusap lembut rambut Andin

DESTINY AND TIME MACHINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang