Short Story : "DESTINY AND TIME MACHINE"
Bagian : Sepuluh (10)
Oleh : "The Gabutz"Aldebaran pun telah menyiapkan kejutan spesial untuk Andin
"Embbb yaudah sekarang kita balik ke villa. Kamu siap-siap nanti setelah sholat maghrib aku mau ajak kamu kesuatu tempat"
Andin pun melepaskan tangan nya yang melingkar pada pinggang Aldebaran "Kemanaaa mass"
"Kan tadi aku bilang aku punya kejutan buat kamu"
"Apalagi sihh mas. Kamu mau kasih aku apa lagi"
"Nanti kamu juga tau. Udah sekarang yukk kita balik ke villa" Aldebaran bangkit berdiri dan mengulurkan tangan nya pada Andin
Mereka pun berjalan menuju villa. Tiba-tiba saat ingin masuk ke dalam villa ada seseorang yang memberhentikan langkah mereka
"Embbbb maaf dengan pak Aldebaran Alfahri" Ucap seseorang tersebut
"Iyaa saya sendiri"
"Ohhh iyaa pak ini saya kurir mau mengantar pesanan bapak" Kurir tersebut memberikan sebuah kotak segiempat berukuran sedang
"Ohhh iyaaa terimakasih yaa pak. Ini buat bapak" Al pun memberikan beberapa lembar uang seratusan sebagai tipe untuk kurir tersebut
"Wahhh terimakasih pak kalau begitu saya permisi" Kurir tersebut meninggal kan villa Aldebaran
"Kamu pesen apa mas" Ucap Andin yang Sedari tadi penasaran
"Nihhh buat kamu"
"Apaa ini mas"
"Buka aja. Semoga kamu suka yaa"
Andin pun hanya menggelengkan kepala nya lalu membuka kotak tersebut dan isinya sebuah dress berwarna Lilac dan hells yang senada dengan warna dress tersebut. Andin pun terpukau dengan pemberian Aldebaran tersebut
"Gimana suka gak" Tanya Aldebaran penasaran
"Mass ini cantik banget gaun nya. Ini buat aku" Andin memandangi gaun itu dengan mata yang setengah berkaca-kaca
"Iyalah buat kamu. Kamu pakai yaa habis ini" Aldebaran mengusap lembut pipi Andin
"Tunggu ini ada heels juga kamu tau darimana ukuran kaki aku"
Al hanya menggaruk pelipisnya yang tidak gatal itu "Yaa tadi waktu kamu mandi aku sengaja liat nomer sepatu kamu"
"Hembbb... Makasih yaa mas" Andin pun berhambur memeluk Aldebaran tanpa sadar air matanya pun menetes
"Heyy kok nangis kenapa" Aldebaran pun merasakan jika Andin menangis ia lalu mengangkat kepala Andin
"Gapapa aku belum pernah di perlakuan seperti ini sebelumnya mas. Tapi sekarang kamu jadikan aku seperti ratu. Makasih yaa"
"Udahhh yaa sekarang kamu mandi siap-siap. Gak usah nangis lagi nanti cantik nya ilang" Ucap Aldebaran seraya menghapus air mata Andin
Yaudah aku mandi dulu yaa. Andin pun berlalu meninggalkan Aldebaran
"Saya juga terimakasih ndin karena kamu saya seperti mendapatkan hidup saya kembali. Sekarang yang saya pikirin cara bahagiain kamu dan Reyhan" Batin Aldebaran
***
*JAKARTA
Elsa ternyata masih asyik ngumpul dengan teman-teman nya
"Gaesss gue harus pulang nihh. Anak gue pasti nyariin" Pamit Elsa pada teman-teman nya
"Hahahah emang selama ini lu mikirin anak lu saa. Udah deh puas-puas in dulu ngumpul sama kita. Mumpung ditraktir sama yang ulang tahun" Ucap Tasya
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY AND TIME MACHINE
Historia CortaAldebaran Alfahri , adalah anak pertama dari dua bersaudara, dari seorang pengusaha sukses di Jakarta , sayangnya usaha ayahnya sempat mengalami kebangkrutan, sampai sang ayah pun stress dan mengakhiri hidupnya.. Kini Aldebaran, berusaha bangkit dar...