Bagian Duapuluh satu (Apartemen)

975 143 26
                                    


Short Story : "DESTINY AND TIME MACHINE"
Bagian :Duapuluh satu (21)
Oleh " The Gabutz"

-----------------------------------------------------------

Setelah pulang dari Rumah Sakit Aldebaran lebih dulu mengantar Andin pulang kerumahnya

Andin yang masih setia memangku Reyhan pun, seperti tidak tega untuk berpisah dengan malaikat kecil yang baru ia temui itu

"Sayang udah sampai rumah kamu nihh" Kejut Aldebaran dan membuyarkan lamunan Andin.

"Ehh udah sampek yaa mas"

"He'emb , kamu ngeliatin Reyhan segitunya sampek gak sadar kalau udah sampai rumah kamu" Ledek Aldebaran

"Sebentar kamu nangis?" Lanjutnya

Andin masih memandangi Reyhan yang tertidur pulas dipangkuannya "Kok berat banget yaa rasanya aku mau pisah sama dia mas" ucap Andin

"Belum pisah aja , kamu udah buat Mommy kangen nak" Lanjut Andin seraya mengusap lembut pipi Reyhan

Aldebaran terus menatap Andin yang tidak menatapnya "Kasian Andin, gue ga tega kalau liat Andin sedih begini" batin Aldebaran

Tanpa menunggu Andin turun , Aldebaran pun memutar balik mobilnya , Andin pun terkejut dengan sikap Aldebaran "Lohhh mas kok jalan lagi , ini kamu mau bawa aku kemana" Tanya Andin yang tak mendapat jawaban dari Aldebaran

"Mas kamu ihhh mau bawa kemana , jangan bilang kamu mau bawa aku juga kerumah kamu" Cecar Andin

"Kalau emang iya kenapa" Akhirnya Aldebaran pun mengeluarkan suaranya

Andin pun terkejut begitu juga dengan Rendy dan susternya Reyhan

"Masss , gak lucu yaa" Suara Andin pun sedikit membuat Reyhan terusik

"Jangan berisik deh Andin, liat tuh anaknya , untung gak bangun, udah deh diem dulu bisa, aku lagi nyetir ini , mau kamu kejadian kayak tadi" Jawab Aldebaran

"Yaa habis kamu , gak lucu tau gak becandanya" Andin sedikit memelankan suaranya

Beberapa menit kemudian mereka sampai komplek perumahan rumah Aldebaran, Aldebaran memarkirkan mobilnya sedikit agak menjauh dari halaman rumah nya

"Mas asli gak lucu , gilaa kamu yaa , kamu mau bikin aku viral" Andin pun terus terlihat panik, sedangkan Aldebaran terlihat santai dan tak begitu menanggapi kepanikan Andin

"Rend , mas bisa minta tolong sama kamu??"

"Apa mas??"

"Nanti kalau sampai rumah , Elsa tanya mas dimana , kamu jawab aja gak tau yaa bilang aja Reyhan mas bawa"

"Hembbb oke mas" Jawab Rendy patuh, dan tak ingin ikut campur urusan kakak lelakinya itu

"Oh iyaa sus, minta tolong siapin keperluannya Reyhan yaa , saya tunggu disini yaa" Perintah Aldebaran

"Hembb baik pak, maaf pak nanti kalau ada ibu saya harus jawab apa yaa??" Tanya suster

Aldebaran menghela nafasnya "Kamu tenang aja , saya yakin jam segini Ibu pasti belum datang jadi kamu gak usah khawatir "

"Baik kalau gitu saya turun dulu Pak" Suster pun turun diikuti dengan Rendy

Andin pun hanya tertegun melihat tingkah Aldebaran, Aldebaran pun yang menyadari Andin tengah memperhatikannya tersenyum
"Kenapa sih natap aku begitu kamu , ada yang aneh??" Tanya Aldebaran

"Iyaa aneh , kamu ini ngrencanain apasih mas, jangan suka bikin aku deg deg an deh" Andin terlihat sedikit gelisah

"Deg deg an kenapa sih sayang , aku itu cuma mau bikin kamu seneng , aku gatega lihat kamu sedih begini, biar kamu juga makin deket sama Reyhan" Jelas Aldebaran

DESTINY AND TIME MACHINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang