Chapter 17. Habede

231 26 0
                                    

🔞Area no children🔞

Golden Maple
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Sempat koma beberapa bulan. Akhirnya Taehyung dapat bangkit dari kematian. Walau kini kaki kiri serta tubuh bahagian kirinya sedikit sulit digerakkan. Namun pria 30 tahunan ini pantang menyerah. Ia harus bisa bangkit untuk melawan takdir gelapnya. 2 tahun lebih bukanlah waktu yang sebentar. Sudah sangat lama untuk pemulihan dan sekaranglah saatnya bangkit dan merebut kembali cinta yang dirampas.

"Hyung, tahun baru ini, apa rencanamu? Bukankah kau sebentar lagi berulang tahun? Apa yang mau kau lakukan di usia yang bertambah nanti?" tanya Taeun.

Taehyung tersenyum dan menjawab. "Menutupnya."

Taeun mengernyit heran. Wajahnya blank seketika membuat Taehyung tertawa lepas saat itu juga. Wajah Taeun terasa begitu lucu baginya. "Apanya yang lucu? Aku sedang coba mencerna ucapanmu!" omel Taeun.

"Hahaha! Sudahlah jangan dipikirkan. Itu bahkan belum berlalu. Kau tidak pulang? Jiyeon pasti sudah menunggumu."

"Tidak juga. Aku sudah pamit mau ke rumahmu. Lagipula kenapa aku harus khawatir, Jiyeon sekarang sudah punya obat hati." Taehyung tersenyum.

"Jiun, maksudmu?" Taeun mengangguk.

"Aku ingin melihat keponakanku. Bawa dia padaku besok."

"Tidak. Dia tidak akan kuperkenalkan pada Paman gilanya. Kau bisa saja meracuni pikirannya nanti." Taehyung tak anggap serius. Ucapan itu hanya candaan Taeun untuk Taehyung.

Garis keturunan keluarga Kim akhirnya tidak mati setelah Taeun dianugrahi bayi laki-laki yang imut dan menggemaskan yang akan mewarisi takhta mereka berikutnya.

*****

Ini merupakan tanggal di mana hari kelahiran pria bermarga Kim yang begitu keramat. Kenapa dibilang keramat? Sebab sudah dua kali dia bangkit dari kematian. Taehyung mengadakan acara besar-besaran di mana seluruh tamu tidak dipatokkan harus orang kaya. Orang biasa bahkan bisa datang dan makan sajian yang sudah dibayar kontan dan memenuhi sebuah dermaga nelayan terbesar di Seokco. Sengaja ia merayakan di kampung nelayan tempat Jungkook tinggal. Untuk memancing mereka keluar dari persemayaman.

Seorang kakek mengetuk pintu rumah Jeon Jungkook dan Park Jimin. Mengajak mereka untuk keluar menghadiri.

"Ayo, Nak. Kita makan enak. Pengusaha besar telah mengadakan pesta ulang tahunnya di kota kita."

Jungkook sempat akan menolak tapi Jimin kelihatan ingin. Melihat keinginan Jimin, Jungkook tak bisa melarang. "Baiklah, ayo pergi." Untuk apa berdiam sendirian di rumah saat semua orang pergi.

Entah apa strategi Taehyung. Tapi ini adalah sebuah bentuk rencana. Taeun datang kepada Taehyung mempertanyakan kegilaan apa yang mau Taehyung lakukan lagi?

"Dengan ini. Kehidupan Jeon Jungkook berubah 180°." Taehyung tersenyum smirk.

____

Jimin terpukau dengan keagungan pesta itu. Ia tak berhenti menganga karena takjub. Sudah lama ia tak melihat kemewahan. Rasanya sungguh luar biasa.

"Hyung, aku mau itu!" unjuk Jimin pada permen gulali. Keduanya pergi ke sana dan Jungkook meminta satu. Saat mengeluarkan dompet, si penjual malah menahan.

"Ini gratis Tuan. Sudah dibayar oleh si pembuat acara."

"Oh, begitu yah. Terima kasih banyak." Jungkook menundukkan diri sebelum akhirnya pergi. Terlihat Jimin yang begitu menikmati gulali itu di mulutnya.

"Enak?" Jimin mengangguk.

Semua makanan di sana kelihatan enak-enak sekali. Semakin jauh Jungkook melangkah semakin terasa melaparkan perut. Ia berhenti di panggangan perut babi yang terlihat begitu menggugah seleranya.

Fake Love [VMINKOOK] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang