Chapter 19. Let's Fight

363 29 1
                                    

🔞Area no children🔞

Golden Maple
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Pagi tiba dan Jeon Jungkook terbangun dari tidurnya. Saat terbangun ia sudah berada di tempat lain. Dia kehilangan sosok Jimin. Namun ikatan di leher juga tangannya masih sama. Kembali mencoba melepaskan diri tapi sampai tangan itu memerah pun tak membuahkan hasil.

Citttt~

Suara deritan pintu terdengar dan seseorang muncul dari balik pintu. Seorang pria berjaskan hitam khas pengawal datang dengan piring makanan. Meletaknya di lantai di hadapan Jungkook. Lalu seseorang lainnya tiba di hadapan Jungkook. Sepatu pantofel mahal berwarna hitam mengkilap itu milik seorang pengusaha terkenal, Kim Taehyung dan dia adalah musuh terbesar Jeon Jungkook.

"Kau pasti lapar, iya 'kan? Makanlah."

"Cih! Kau menyuruhku makan dengan tangan terikat? Apa kau gila?! Kau pikir aku seekor anjing, huh?!" protes Jungkook. Taehyung tersenyum dengan mudahnya. Di atas penderita seorang Jungkook.

"Bukankah julukan itu pantas untukmu?" Jungkook mendongak menatap Taehyung yang tersenyum, dengan mimik kesal.

"Museun suriya?" (apa maksud perkataanmu) nada kesal terdengar dari mulut Jungkook.

"Kau terus saja berlari dan berusaha keras merampas tulang dari tuanmu. Bukankah itu artinya kau sama seperti--"

"Tutup mulutmu!" sembur Jungkook semakin geram. Dengan kaki tak terikat, Jungkook menendang piring itu hingga nasi yang dicampur lauk tersebut terhempas dan mengenai celana mahal Kim Taehyung. Segera pengawal mengambil tindakan dengan menjambak rambut Jungkook. Membuat pria itu terdongak.

"Biarkan saja dia. Jika dia mati bukan urusan kita. Dia memilih kematiannya sendiri." Taehyung melenggang pergi usai berkata demikian.

"Yak! Kim Taehyung! Aku akan membalasmu. Aku akan membalas perbuatanmu! Aaaaaaaa!" rancau Jungkook frustasi. Ia bahkan menangis dan mengesot-ngesotkan kakinya bak anak kecil yang sedang mengamuk. Ia terus menjerit sekuat mungkin melampiaskan kekesalan di dadanya. Rasanya benar-benar hampir membuat Jungkook gila. Ia meraung-raung sendirian di ruangan kecil itu mencoba untuk lepas. Tak peduli lagi dengan rasa sakit di tangannya.

******

Taehyung sampai di kamarnya dan melihat Jimin duduk di bibir ranjang. Segera pria itu menghampiri untuk menidurkan kepalanya di atas pangkuan Jimin.

"Kau habis darimana pagi-pagi begini?"

"Olahraga."

Taehyung merehatkan diri sejenak. Rasanya lelah sekali sejak semalaman menyusun rencana. Tubuhnya sudah tidak sesehat dulu, ia terlalu mudah lelah.

"Jimin-ah, jika aku sudah tidak bisa berjalan lagi apa kau akan tetap mencintaiku?"

"Aku akan mencintaimu sampai akhir hayatku." Taehyung tersenyum senang.

"Jika ada aku dan Jungkook di ujung tebing dan kami tergantung bersama. Kau akan memilih menyelamatkan siapa?" Jimin terdiam berpikir. Lalu tak berapa lama seseorang datang dengan amarah yang meluap-luap.

"Tentu saja dia akan memilihku!"

Jeon Jungkook, telah lepas dari jeratan. Bahkan terlihat darah yang menetes dari kulit tangannya. Jimin dan Taehyung langsung bangkit terkejut.

"Bagaimana kau bisa---"

Jungkook segera datang dan menyerang Taehyung hingga keduanya terjatuh di atas ranjang. Jungkook menghajar Kim Taehyung tanpa ampun hingga meninggalkan jejak luka di sudut bibir Taehyung. Jimin akan melerai keduanya tapi Jungkook yang sudah dipenuhi amarah mendorong Jimin hingga tubuh itu terantuk kepala ranjang cukup kuat.

Fake Love [VMINKOOK] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang