Chapter 4. Fake face {nc²¹+}

629 40 7
                                    

Golden Maple
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Seperti biasa, Jimin pulang di hari yang mulai gelap. Namun itu lebih dulu daripada Taehyung yang pulang tepat pada malam hari. Jimin menerima pesan bahwa Taehyung akan lembur untuk urusan keuangan.

Di saat ini adalah kesempatan bagi Jimin untuk kembali keluar. Namun sang pengawal yang dipekerjakan membututinya. Membuat Jimin kesal.

"Bukankah sudah kuperingatkan. Aku tidak butuh pengawalan?!" Si pengawal menunduk hormat dan berbalik untuk kembali ke dalam. Begitu mudah sekali, bukan?

Si pengawal tetap mematuhi perintah tuannya. Dia memang tidak dipekerjakan untuk mengawal Jimin, melainkan mengintai Jimin. Itulah pekerjaan sebenarnya. Karena bagaimanapun seperti yang dia katakan sebelumnya, "Tuanku adalah Kim Taehyung dan aku hanya akan menurutinya"

Yah, orang ini jugalah yang mengirim hasil jepretan Jimin dan Jungkook yang sedang bercinta ria, kepada tuannya, Kim Taehyung. Jung Yunho, itu namanya.

Di depan Jimin ia berpakaian layaknya seorang bodyguard, saat setelah kepergian pria 29 tahunan itu, Yunho berganti pakaian bak seorang agen rahasia. Yah, dia memang mata-mata yang ahli di bidang pengintaian. Pria bertubuh tegap dengan tinggi 189 ini merupakan mantan militer dan penembak jitu serta ahli di bidang telekomunikasi. Ia berasal dari negeri seberang yang melarikan diri karena sebuah insiden provokator teman sendiri. Yah, dia pembelot.

Lari ke Selatan untuk bertahan hidup, sebab sanksi yang diterimanya jika tetap bertahan di sana adalah hukuman mati. Ia dikeluarkan kemiliteran karena tertuduh mencuri bahan makanan yang mana diekspor keluar lewat telekomunikasi pribadinya. Padahal semua itu berupa tuduhan tanpa bukti, semua dikarenakan keahliannya dalam bidang berkomunikasi pada dunia dari luar militer.

*****

Taehyung masih berkutat pada komputernya. Kacamata itu setia bertengger sejak dari pagi tadi. Jari jemari lentiknya mengetikkan tiap huruf dari keyboard. Sambil sesekali ia menyambar gelas kopi untuk meminum isinya. Setidaknya untuk membasahi bibirnya yang kering. Siapa bilang pengusaha bisa hongkang-hongkang kaki? Justru pekerjaan pengusaha jauh lebih berat. Sebab jika keuangan saja salah hitung bisa berakibat fatal. Setiap pekerjaan tidak ada yang ringan. Semua pasti membutuhkan tenaga dan pikiran, juga pastinya mmepunyai risiko masing-masing.

Tring!

Ujung netranya melirik ponsel di samping keyboard. Deringan pesan membuat Taehyung membuka layar ponsel yang gelap. Saat membuka---lagi ... yang ditemuinya laporan dari Yunho. Taehyung menghentikan acara mengetiknya dan bersandar pada punggung kursi.

Ia melepas kacamata dan memegang pangkal hidung yang terasa pening. Antara pekerjaan dan rumah tangganya yang mulai hancur. Matanya memejam menikmati setiap denyutan rasa sakit selesai menatap layar komputer. Rasa sakitnya semakin bertambah setelah melihat gambar di layar ponsel.

Tidak. Sepertinya sudah cukup Taehyung diam seharian. Ini terlalu merajalela.

Taehyung bangkit dan menyambar jasnya. Ia pulang lebih awal dan meninggalkan segala pekerjaan. Sebelum pulang, ia sengaja memberitahu Jimin bahwa ia tidak jadi lembur dan pulang sekarang. Sehingga ada waktu Jimin kembali pulang sebelum ia duluan tiba.

Namun itu semua untuk apa? Kenapa Taehyung tidak langsung menangkap basah keduanya? Apa dia takut dengan Jungkook?

___

Jungkook menarik tangan Jimin. Ia tidak mau berpisah secepat ini dengan Jimin. Bahkan mereka belum lama bersama.

"Lepas, Jung, aku harus pulang segera. Jika Taehyung tau aku tidak di rumah, dia akan curiga. Bagaimana jika dia tau?"

Fake Love [VMINKOOK] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang