aa 9

17.4K 1.4K 20
                                    


Happy Reading

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian

Terlihat seorang wanita yang sudah berusia sedang duduk manis di bangku ruang kerjanya, sungguh sangat produktif wanita ini di usianya.

Tak berselang lama, seorang laki-laki mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Bagaimana?" tanya wanita itu.

"Saat ini dia belum melakukan apapun." jawabnya.

"Biarkan dulu untuk saat ini, kita hanya perlu mengambil hatinya. Setelah itu kita lanjutkan rencana seperti sebelumnya," jelas wanita itu.

Wanita tersebut memberi kode kepada lelaki itu untuk segera keluar dan lelaki itu memberi salam dengan sedikiy  menunduk. Kemudian dia melangkah pergi keluar.

"Anak tidak tau diri, kau benar benar ingin bermain dengan ku?" gumamnya sambil melihat foto yang berada di mejanya.

-----

Kediaman Nickols

Terlihat sepasang suami istri dan juga anak gadisnya sedang bercanda ria mengobrol bersama di ruang keluarga. Rutinitas mereka setelah sarapan bersama di hari sabtu ini.

Agam terlihat buru-buru ingin pergi keluar rumah. Sebelum keluar rumah, dia terlebih dahulu ijin pamit kepada kedua orang tuanya.

Walaupun di luar terkesan bad. Namun, ketika di dalam rumah Agam tipekal anak penyayang keluarga dan berbakti. Agam tidak berani membantah perkataan daei kedua orang tuanya, terutama Nayla. Kecuali, jika Agam merasa perkataan dari Nayla tidak sejalan dengannya, Agam mulai membuka suara.

Agam mendekat ke arah Noah dan Nayla  untuk pamit dan salim. "Pih, mih abang mau keluar dulu. Ini buru - buru banget."

"Mau kemana?" tanya sang papi.

"Ada urusan bentar." jawabnya.

Almera yang juga berada di sana, ikut menimpali dengan jawaban ketusnya "Alah, paling juga buat si ono." ucapnya.

"Siapa si ono, De?" tanya maminya penasaran.

Agam seketika menatap tajam pada Almera, lalu menatap Sang Mami. "Ngawur aja dia, Mih. Agam pergi dulu." ucapnya lalu beranjak dari sana.

Langkah Agam seketika terhenti saat mendengar perkataan dari maminya. "Gimana mantu mami? " tanyanya dingin.

Agam menghela nafas terlebih dahulu, lalu dirinya berbalik menatap Maminya. "Nanti malam dia bakal kesini, Mih."

"Kamu gak bohong lagi?" tanya maminya kembali.

"Gak, Mih, kali ini Agam gak bohong. Agam pergi dulu." jawabnya. Lalu berlalu pergi ke arah garasi dengan segera menaiki motornya dan pergi menuju tujuannya .

"Jadi, De, siapa si ono?" tanya papi nya penasaran lalu menatap arah Mera. Terlihat sang istri juga ikut menatap arah sang anak.

Almera yang bingung menjawab terlihat gelagapan. "Aduh, Mih, Pih, Mera baru ingat ada janjian sama teman, Almera ke kamar dulu, ya,  mau bersiap sebelum pergi," ucapnya lalu berlalu ke kamarnya dengan tergesa.

Abu Abu [ completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang