- Happy Reading -
Hari ini tepat hari Sabtu dimana acara pertunangan Surga dan Bidari dilaksanakan. Bahagia, itu yang dirasakan oleh mereka termasuk para orangtua masing-masing.
Saat ini Bidari berada didalam kamar Alexa yang sedang di rias oleh orang sewaan terbaik dari Mama Arin.
"Yaampun kak cantik bangett!!" seruan Alexa baru saja masuk dan mendapati Bidari yang kini berdiri menghadap cermin.
Bidari yang tengah fokus berkaca terlonjak kaget mendengar teriakan adik iparnya itu, termasuk 2 orang yang tadi meriasnya.
"Alexa jangan teriak, masih ada orang loh" peringatnya kepada Alexa.
Para perias itu tersenyum maklum, "Gakpapa kak" ucapnya dengan kekehan kecil.
"Maafin Lexa kak," cengir Alexa dengan berjalan maju menuju Bidari dan memeluknya. "Doa Lexa terkabul tau! Kalau kakak bakalan jadi kakak iparnya Lexa dan Lexa senenggg banget."
Gadis yang kini sedang dipeluk oleh Alexa itu tersenyum mendengar ucapan adik iparnya. "Kakak juga seneng bisa jadi kakak nya Lexa, sekarang bisa ketemu terus. Selama 5 tahun kan kita jarang ketemu apalagi 1 tahun ketemunya bisa diitung pake jari"
Alexa mengurai pelukannya dan menatap Bidari yang kini sangat cantik menurutnya.
"Ayo kak kita kebawah. Makasih ya mbak-mbak cantik" ucap Alexa kepada 2 perias tadi yang dibalas senyuman kepadanya.
Sedangkan dibawah tepat keberadaan Surga serta orangtuanya dan orangtua Bidari kini tengah menunggu kekasihnya itu.
"Gak sabar ya Bang mau lihat wajah cantik Bidadari" goda Papa Agam kepada anaknya yang sedari tadi terus memperhatikan anaktangga.
Surga menoleh menatap Papanya, "Apasih Pa, ituloh lagi nungguin Alexa" elaknya.
"Oh jadi gak nungguin putri Ibu kamu" ucap Ibu Nina sengaja menggoda calon menantunya itu.
"E-eh bukan gitu Bu!" ucapnya cepat dengan sedikit berteriak karena reflek.
Para orangtua kaget mendengar suara Surga, dan Surga sendiripun meringis melihat mereka yang menatapnya.
"M-maafin Surga tadi reflek bicara sedikit teriak sama Ibu. Maksud Surga bukan gitu tadi Bu" sesal Surga karena sudah berbicara dengan berteriak meskipun reflek.
Bukannya marah Ibu Nina malah tertawa kecil. "Aduh Le gapapa, kamu kan gak sengaja. Lagian kok sok-sok an bilang gitu ya gak Rin?"
Mama Airin menganggukkan kepalanya tertanda ucapan sang besan adalah benar.
"Betul!"
"Jangan gedein gengsi mu Le, ya gak Rin?"
"Benar!"
"Kalau memang lagi nungguin putri Ibu ya gak usah ngelak, ya gak Rin?"
"Hm benar!!"
"Jangan malu-malu anjing dong, e-eh maksudnya kucing. Nanti malah buat kamu susah sendiri, ya gak Rin?!"
"Betul betul betul!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga & Bidari
Teen FictionBEWARE, MANY RUDE LANGUAGE ⚠️ Seorang gadis asli Jawa Timur tepatnya Malang yang terkenal bar-bar, tak kenal rasa takut, banyak tingkah, omongan pedes. NAMUN itu semua tertutupi oleh paras cantik, serta imut yang menggemaskan. Gadis yang bernama 'B...