LIMA : 05

219 36 0
                                    

- Happy Reading -

Malam menjelang pagi, bulan berganti matahari. Seorang gadis yang tertutupi selimut tebal mengerjabkan matanya, hal yang terlihat pertama kali adalah wajah tegas lelaki yang kini memeluknya erat. Bidari memandangi ciptaan Tuhan yang telah menyempurnakan kekasihnya ini. Alis rapi dan tebal, bibir pink alami dan seksi, bulumata lentik tidak panjang, hidung mancung, dan rahang yang sangat tegas.

Ganteng? Iya, Cantik? Iya. Pacar sopo sih iki gemessss (Pacar siapa sih ini gemes) Batin Bidari.

"Udah natap wajah gue yang kelewat ganteng ini?" ucap lelaki di hadapannya dengan suara serak khas bangun tidur.

Bidari mengerjabkan matanya terkejut, "Ngagetin aja!"

Surga berdehem, memeluk erat gadisnya, membenamkan wajah diceruk leher Bidari, "Ngantuk.." Surga melihat jam yang masih sangat pagi menurutnya. "Masih jam 7, bobo lagi yaa...masih pagi"

"Pagi gundulmu, ini wes siang Sur! Ayo bangun katanya mau ke mall nganterin aku belanja buat sekolah besok" kesal Bidari menabok pelan punggung lelaki itu.

"20 menit deh.." rengek Surga dengan mata terpejam.

"Bablas nanti, ayo ih bangun. Nanti kesiangan!"

"Engga-engga, cius deh cuma 20 menit aja lohh By"

Bidari menghela nafas pelan, "Yaudah, 20 menit" pasrahnya.

Surga yang mendengar itu berseru senang dalam hatinya dan mulai menuju kealam yang berbeda lagi, eh maksudnya menuju mimpi.

Sementara Bidari mengelus rambut Surga dengan mata terpejam, lama kelamaan ia merasa kantuk mulai menyerangnya kembali. Mau tidak mau gadis itu menyusul Surga yang sudah tertidur pulas.

Tok
Tok
Tok

Suara ketukan pintu itu menyadarkan gadis dari tidurnya yang sedang dipeluk erat kekasihnya.

"Surga..Bidari.. bangun nak udah siang. Ayo makan dulu" seruan itu berasal dari Mama Arin.

"Nghh.." lenguhan Bidari dengan menggeliat.

Turun dari ranjang berjalan kearah pintu dan membukanya, "Iya Ma ini bangun"

"Yaudah cepet bangunin Surga. Udah jam 9 katanya mau belanja peralatan sekolah" ucap Mama Arin kepada menantunya.

"Baru jam sem-- OPO JAM SEMBILAN?" teriak Bidari saat menyadarinya.

Sepontan Mama Arin menutup mata dan telinganya karena mendengar teriakan Bidari.

"Ya ampun sayang jangan teriak-teriak. Mama kaget ini"

"Hehe maaf Ma, yaudah bentar Bidari bangunin Surga ya Ma" cengir Bidari kepada Mama dengan malu.

"Yaudah cepet langsung ke meja makan"

Brakk

Bidari menutup pintunya dengan kasar.

"Behhh punya mantu gini amat" gumam Mama Arin yang masih tak jauh dari kamar Bidari sembari mengelus dadanya. "Untung sayang"

Surga & BidariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang