Pagi hari yang cerah menyambut gadis berinisial Bidari, ia sangat bersemangat untuk memulai harinya dengan bersekolah di tempat sang kekasih.
Saat ini Bidari tengah bersiap-siap memasang baju sekolah barunya dengan Surga yang menunggu di ruang makan bersama orangtua dan adiknya.
Perihal orangtua Bidari sudah terlebih dahulu berpindah ke tempat barunya yang tak jauh dari rumah Surga.
"Duh ayune anak buk Nina ini ya" gumam Bidari yang berdiri didepan cermin kamar Surga.
(Duh cantiknya anak ibu Nina ini ya)
* * *
Sementara di meja makan Surga berdecak kesal karena lama menunggu gadisnya, entahlah apa yang dilakukan perempuan itu saat ini.
"Panggil aja Bidarinya nak" ucap Mama Arin kepada anak lelakinya.
"Iya ma"
Surga berjalan menaiki tangga untuk memanggil Bidari, saat sampai didepan kamar yang tidak tertutup itu ia memasang wajah datarnya, karena yang dilihat adalah gadis yang sudah rapi dengan mulut yang terus berbicara didepan cerminnya.
"Gak mau berangkat?" tanya Surga
Bidari yang belum tau keberadaan Surga terkejut. "Ya Allah, kaget Surr"
"Ngapain sih depan cermin dari tadi, ditunggu ini loh, laper gue" kesal Surga.
"Ck, kon kan makan dulu ya bisa. Ngapain nunggu aku sih"
"Gak mau, mau sama lo!"
"Yaudah ayo!"
"Jangan ngegas dong Bidari~"
"Heh! Yang ngegas duluan kan kon Sur. Tuh mukamu juga ngapain tadi datar hah!"
Surga yang mendengar itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Iya-iya maaf. Lagian daritadi gue tungguin gak turun-turun"
"Yawes ayo turun"
Mereka bergegas ke meja makan. Bidari menyengir saat melihat camer serta adik dari kekasihnya itu menatap ia dengan datar.
"Hehe maaf ya camer dan cadekpar" ucapnya sesal Bidari
"Nunggu lama loh kak, lama banget. Cacing gue dah minta dijatah nih" ucap Alexa sembari mengelus perutnya.
"Ngapain aja sih kamu sayang?" tanya Mama Arin kepada calon menantunya.
"Cuman rapihin baju yang kusut kok ma" alibi Bidari.
Surga yang mendengar itu menyahut. "Dih apaan, daritadi gue liat juga dah rapi tuh baju, depan cermin Mah dia komat kamit"
Saat Bidari akan menjawab, Papa Agam terlebih dahulu menyela.
"Sudah-sudah gak baik berdebat didepan makanan. Sarapan dulu debatnya nanti"
Sepasang kekasih itu mendengus tak suka satu sama lain, mereka pasrah mendengar itu dan langsung saja melaksanakan sarapan bersama.
Sesudah selesai Surga, Bidari, dan adiknya Alexa bersiap-siap berangkat menuju sekolah.
"Mah Pah kita berangkat ya" ucap Alexa kepada orangtuanya diikuti Surga dan Bidari.
"Eh-eh bentar, aku bawa mobil sendiri dulu ya?" tanya ragu Bidari.
Mereka semua menyerngit bingung dan heran kepada gadis itu termasuk Surga yang sangat tak suka.
"Gak gak. Apaansih bawa sendiri, sama gue aja!"
"Iya sayang, kenapa bawa sendiri? Sama Surga aja ya?" sahut Mama Arin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga & Bidari
Teen FictionBEWARE, MANY RUDE LANGUAGE ⚠️ Seorang gadis asli Jawa Timur tepatnya Malang yang terkenal bar-bar, tak kenal rasa takut, banyak tingkah, omongan pedes. NAMUN itu semua tertutupi oleh paras cantik, serta imut yang menggemaskan. Gadis yang bernama 'B...