"Lah. Elu?"
"Kamu?"
"Cie udah kenal hahaha..." Sahut Biyan.
"Kagak tuh."
"Enggak kok."
"Kok barengan lagi sih? Pasti ada sesuatu di antara kalian. Ngaku gak kalian berdua? Hayoloh..."
"Ini adik yang kamu ceritain itu?" Tanya Kenzo.
"Iyalah. Emangnya mau siapa lagi?"
"Berarti ini yang lu maksud temen SMA lu?" Tanya Yoselin sembari mengambil buku dan pensilnya yang terjatuh.
"Iya."
Yoselin ber oh ria. Kemudian bertanya ke Kenzo, "Elu ngapain kesini?"
"Ada urusan sama abang kamu."
"Urusan? Perasaan, tadi bilangnya cuma mampir deh hahaha..."
"Biyan... Mengertilah dengan saya."
"Hahaha iya deh iya. Sel, sini gua bantuin ngerjain tugas lu."
Yoselin pun menuruti perintah Biyan dan duduk di sebelah Biyan. Biyan pun mulai mengajari Yoselin tentang rumus yang digunakan untuk menjawab pertanyaan yang dipertanyakan oleh Yoselin.
Setelah itu Yoselin pun mencoba mengerjakan pertanyaan tersebut. Sedangkan Kenzo menyesap teh hangat. Sembari menunggu adiknya selesai mengerjakan, Biyan pun bertanya ke Kenzo, "Ken, lu gak mau cerita tentang kalian berdua?"
Nampaklah Kenzo tak ingin bercerita kejadian tadi siang.
"Biar gua aja yang cerita. Kelamaan." Yoselin pun memberikan bukunya ke Biyan.
"Tadi gua mau lihat pesan gua udah dibaca belum sama elu. Barangkali elu udah di luar cafe, ya sambil jalan deh. Eh tiba-tiba di depan gua ada ini orang nongol. Ya gua nabrak dia deh terus gua sama hp gua jatuh."
"Ya itu kan bukan salah saya. Saya baru masuk ke cafe, di depan saya udah ada adik kamu. Tadi dia minta ganti rugi buat hp dia. Karena bukan salah saya, saya tidak mau mengganti. Salah siapa juga jalan sambil main hp?" Kenzo pun membela diri.
Kini Biyan pun menjadi paham mengapa Yoselin terus cemberut, namun tetap tak ingin cerita ketika pulang sekolah. Sembari mendengarkan mereka berdua, Biyan pun menyesap teh hangat.
"Ya kan gara-gara elu, hp gua jadi sasaran."
"Ya terus kamu sendiri kenapa jalan sambil main hp? Jalan ke luar dulu baru lihat hp waktu berhenti jalan kan bisa?"
"Heh! Jangan berlagak kayak gak salah sama sekali ya. Lu sendiri juga kenapa gak ngehindar kalau udah tahu gitu?"
Lama-lama Biyan pun jengah mendengarkan perdebatan teman dan adiknya. "Ya ampun..." Batin Biyan.
"Gimana mau ngehindar kalau secara tiba-tiba?"
Biyan pun menengahi perdebatan mereka berdua. "Ah udah deh. Biar adil, hp lu gua ganti. Bentar ya gaes gua ngecek jawaban ini dulu. Diminum dulu tehnya." Biyan mengecek jawaban Yoselin.
"Udah bener." Kata Biyan ketika selesai mengoreksi pekerjaan Yoselin.
"Yes..."
"Kenalan gih sama temen gua." Ajak Biyan.
"Gak mau ah." Yoselin melipat kedua tangannya di dada dan memalingkan wajahnya.
"Ken, kenalan gih."
Kenzo memutarkan kedua matanya malas, "Kenzo."
Melihat adiknya yang tetap tidak ingin memperkenalkan namanya, Biyan pun gemas sendiri, "Sel..."
"Ck. Iya-iya. Yoselin."
"Sheinafia." Tambah Kenzo.
"Lah. Tahu dari mana?" Yoselin terkejut. Sedangkan Biyan hanya terdiam karena sudah mengetahui penyebabnya.
"Tuh." Tunjuk Kenzo dengan melihat buku Yoselin. Seketika Yoselin merutuki kebodohannya.
Kenzo melihat jam di ponselnya menunjukkan pukul 21.00. "Saya pamit dulu."
"Iya hati-hati." Kata Yoselin.
Biyan pun menemani Kenzo hingga depan gerbang. "Maafin adik gua ya. Emang gitu sifatnya kalau sama orang yang gak seserver sama dia."
"Gapapa kok."
Ia mengeluarkan dompetnya dari saku celananya. Ia mengambil banyak lembar uang seratus ribunya dari dompetnya dan memberikannya ke Biyan. "Ini buat ganti rugi hp adik kamu."
"Lho, Ken? Gak perlu. Lu kan gak salah?"
"Gapapa. Saya kan terlibat dalam kejadian itu. Terimalah. Tapi jangan bilang ini dari saya ya?" Kenzo pun meraih tangan Biyan dan memberikan uangnya ke tangan Biyan.
"Iya. Makasih lho, Ken. Maaf ngerepotin."
"Sama-sama. Tidak merepotkan kok. Saya pulang dulu." Kenzo masuk ke dalam mobilnya.
Tin!
Klakson mobil Kenzo sebagai tanda bahwa ia pamit.
"Iya. Hati-hati..."
Mobil Kenzo pun perlahan mulai menjauh. Biyan tersenyum, "Gua yakin gak lama lagi pasti lu bakal nemuin cinta lu."
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelabu
Fanfiction[Kaiyun] ❝Hmm. Seharusnya kita berterima kasih kepada kelabu. Karena dengan kelabu, kita bisa menjadi kuat dan dewasa.❞ 13-06-2022